BERDIRI Tata cara berdiri
|
- Badan khususnya bagian dada harus menghadap qiblat
- Pandangan diarahkan pada tempat sujud
Pengambilan : – Kitab Fathul Muin hal 15 – Kitab Ianatut Tholibin juz I hal 135
|
Contoh yang kurang benar karena pandangan menghadap kedepan plus cengengesan
|
NIAT SERTA TAKBIRATUL IHRAM Tata cara takbiratul ihram
|
|
?
|
?
?
|
|
Setelah itu letakkan ke dua tangan dibagian sebelah kiri antara pusar dan dada sbb :
- Tangan kanan menumpang tangan kiri
- Ibu jari, jari manis dan jari kelingking tangan kanan memegang pergelangan tangan kiri
- Jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan dibeber di tangan kiri
Pengambilan : – Kitab Fathul Muin hal 16 dan 19 – Kitab Ianatut Tholibin juz I hal 134 – Kitab Ihya’ Ulumuddin juz I hal 153 – Kitab Albajuri juz I hal 165
|
MEMBACA SURAT ALFATIHAH Tata cara membaca surat Al-fatihah
- Dimulai dari ayat basmallah, wajib menjaga tasydid, huruf, makhroj, dan runtutnya ayat serta terus menerus
- Setelah selesai membaca Al-Fatihah lalu membaca ( ?±?¨ ?§?????± ?„?‰ ….. ) lalu membaca ( ?§?…???† ) tetapi bagi makmum setelah imam membaca Al-Fatihah tidak boleh membaca ( ?±?¨ ?§?????± ?„?‰ …..) tapi cuma membaca amin
- Setelah itu diam sebentar sekira cukup untuk membaca ( ?³?¨??§?† ?§?„?„?‡ ) jika sholat sendirian. Dan sekira cukup untuk membaca Al-Fatihah bila menjadi Imam
- Setelah itu membaca surat, kalau sholat shubuh suratnya yang panjang dan bila sholat maghrib surat yang pendek, sedangkan urutannya menurut urutan mushaf
- Selesai membaca surat diam sebentar sekira cukup untuk membaca ( ?³?¨??§?† ?§?„?„?‡ ) lalu ruku’ .
Pengambilan : – Kitab Fathul Muin hal 16 dan 19 – Kitab Ianatut Tholibin juz I hal 147 – Kitab Bidayatul Hidayah hal 48
|
RUKU’ SERTA TUMA’NINAH Tata cara ruku’
- Setelah diam sebentar selesai membaca surat lalu membaca takbir sambil mengangkat ke dua tangan seperti ketika takbiratul ihram
- Kemudian ke dua telapak tangan memegang lutut. Jari tangan dibeber biasa dan di arahkan ke qiblat
|
- posisi punggung dan kepala rata seperti papan
- Ke dua siku direnggangkan dari lambung dan perut diangkat [ laki-laki]
- Membaca tasbih tiga kali
Pengambilan : – Kitab Ihya’ Ulumuddin juz I hal 154 – Kitab Tausyih Ala Ibnul Qosim hal. 57
|
I’TIDAL SERTA TUMA’NINAH Tata cara I’tidal :
- Membaca ( ?³?…?¹ ?§?„?„?‡ ?„?…?† ??…?¯?‡ ) sambil mengangkat tangan seperti takbiratul ihram lalu diletakkan pada bagian dada atau dilepaskan, tetapi yang lebih utama dilepaskan dengan syarat tidak digerakkan
- Membaca do’a ( ?±?¨?†?§ ?„?ƒ ?§?„??…?¯……. )
- Diam sebentar lalu mengucapkan takbir untuk sujud tanpa mengangkat tangan
I’TIDAL SERTA TUMA’NINAH Tata cara I’tidal :
|
Contoh kurang benar :
"Punggung tidak rata seperti papan [ sofhatin wahidatin ]bahkan makruh kama Qoola Fathul Mu’in karna terlalu menundukkan kepala"
|
SUJUD SERTA TUMA’NINAH Tata cara sujud :
|
lalu ke dua telapak tangan lalu dahi bersama hidung
|
?
|
-
Kaki direnggangkan dan ditegakkan hingga ujung jari menghadap qiblat
- Perut diangkat dari kedua paha
- Membaca tasbih tiga kali
-
Ketika sujud tujuh anggota badan wajib menempel pada tempat sujud yaitu dahi kedua lutut, kedua telapak tangan, sebagian jari kaki yang bagian dalam, dan antara dahi dan tempat sujud harus tidak ada penghalang
- Membaca takbir lalu duduk
Pengambilan : – Kitab Bidayatul Hidayah hal 49 – Kitab Ihya’ Ulumuddin juz I hal 159 – Kitab Fathul Mu’in halaman 21
?
|
DUDUK DIANTARA DUA SUJUD SERTA TUMA’NINAH Tata cara duduk
-
Bangun dari sujud sambil membaca takbir lalu kedua telapak tangan diletakkan di atas paha sekira ujung jari rata dengan lutut
- Jari tangan dibeber biasa
-
Telapak kaki kanan ditegakkan, ujungnya dihadapkan ke qiblat, sedangkan kaki kiri diduduki
- Membaca do’a ( ?±?¨?‰ ?§?????±?„?‰ ?ˆ?§?±??…?†?‰…………… )
Pengambilan : – Kitab Bidayatul hidayah hal 49-50 – Kitab Al-Bajuri juz I hal 171 – Kitab Fathul Mu’in halaman 21
?
|
SUJUD KE DUA SERTA TUMA’NINAH Tata cara sujud yang kedua
-
Sujud di sini caranya sama dengan sujud yang pertama. Setelah sujud dan akan berdiri untuk meneruskan raka’at yang kedua sambil membaca takbir tanpa mengangkat tangan dan disunahkan untuk duduk istirahat sebentar, lalu telapak tangan diletakkan ditempat sujud kemudian berdiri
-
Rakaat kedua caranya sama dengan rakaat yang pertama kecuali takbiratul ihram, dan pada rakaat yang kedua ini disunahkan duduk untuk tahiyyat awal bila sholatnya lebih dari dua rakaat dan untuk tahiyyat akhir bila sholatnya dua rakaat
?
|
DUDUK UNTUK TAHIYYAT AWWAL Tata cara duduk untuk tahiyyat awal
-
Caranya sama dengan duduk diantara dua sujud hanya saja di sini jari tangan yang kanan digenggam kecuali jari telunjuk dan posisi yang lebih utama adalah ibu jari digenggam ujungnya diletakkan dipinggir telapak kanan di bawah jari telunjuk yang dibiarkan terlepas, sedang ketiga jari yang lain juga ikut digenggam yaitu mengisyaratkan bilangan lima puluh tiga (53)
- Lalu membaca do’a tahiyyat awwal ( ?§?„??????§?? ?§?„?…?¨?§?±?ƒ?§?? ?§?„?µ?„?ˆ?§?? ……. ) dan membaca sholawat yang khusus kepada Nabi
-
Ketika bacaan sampai pada lafadz ( ?§?„?§ ?§?„?„?‡ ) jari telunjuk yang kanan diangkat agak miring ke kanan atau arah qiblat dan pandangan mata sunat diarahkan pada ujung jari telunjuk tersebut hingga akan berdiri, dan hingga salam jika pada tahiyyat akhir
- Selesai membaca do’a tahiyyat serta sholawat dan akan berdiri sambil membaca takbir kedua telapak tangan diletakkan di tempat sujud, lalu setelah hampir berdiri tegak (sampai batas yang di situ sudah cukup untuk ruku’) ke dua tangan diangkat seperti ketika takbiratul ihram
?
|
DUDUK UNTUK TAHIYYAT AKHIR Tata duduk untuk tahiyyat akhir
-
Sedikit berbeda dengan duduk untuk tahiyyat awal yaitu pantat yang kiri ditempelkan pada tempat sholat, telapak kaki yang kanan ditegakkan, sedangkan telapak kaki yang kiri dikeluarkan pada arah kaki sebelah kanan (lewat bawahnya)
Pengambilan : – Kitab Bidayatul Hidayah hal 49-50 – Kitab Fathul Mu’in halaman 22-23 – Kitab I’anatut Tholibin juz I hal 135 dan 175
?
|
MEMBACA TAHIYYAT AKHIR
- Bacaannya sama dengan tahiyyat awal
- Wajib menjaga tasydid, huruf, makhroj dan harus terus menerus
Pengambilan : – Kitab Bidayatul hidayah hal 49-50 – Kitab Fathul Mu’in halaman 23
?
|
MEMBACA SHOLAWAT NABI
-
Sekurang-kurangnya membaca ( ?§?„?„?‡?… ?µ?„ ?¹?„?‰ ?³???¯?†?§ ?…??…?¯ )
-
Setelah membaca sholat nabi, disunahkan juga membaca sholawat untuk keluarga nabi yaitu lafadz ( ?ˆ?¹?„?‰ ?§?„ ?³???¯?†?§ ?…??…?¯………………?§?†?ƒ ??…???¯ ?…?¬???¯ )
- Setelah itu disunahkan berdo’a
Pengambilan : – Kitab Bidayatul Hidayah hal 49-50 – Kitab Fathul Mu’in halaman 23
|
SALAM YANG PERTAMA
-
Bersamaan dengan salam yang pertama ini disunahkan niat keluar dari sholat
-
Sambil menoleh kearah kanan hingga pipi kanan kelihatan dari arah belakang orang yang mengucap salam, sekurang-kurangnya ( ?§?„?³?„?§?… ?¹?„???ƒ ) dan disunahkan menambah ( ?§?„?³?„?§?… ?¹?„???ƒ?… ?ˆ?±??…?© ?§?„?„?‡ )
-
Setelah itu mengucapkan salam yang kedua sambil menoleh ke arah kiri
Pengambilan : – Kitab Bidayatul Hidayah hal 49-50 – Kitab Fathul Mu’in halaman 23
|
MENGURUT-URUTKAN RUKUN
-
Wajib mengurutkan / menertibkan rukunnya sholat yaitu kalimat-kalimat di atas yang ditulis dengan huruf besar (yang diberi angka romawi)
-
Setelah sholat selesai, kedua telapak tangan diusapkan pada dahi dan wajah sampai dagu
Pengambilan : – Kitab Bidayatul hidayah hal 49 – Kitab Fathul Mu’in halaman 23
?
|