Gema Takbir di Pondok Pesantren Al-Anwar 1 Sarang
Gema takbir berkumandang di mana-mana, menggema di seluruh Sarang, terlebih di pondok pesantren Al-Anwar 1 Sarang, meski jauh dari keluarga segenap santri PP. Al-Anwar 1 tetap antusias dan semangat dalam menghidupkan malam-malam hari raya Idul Adha. Pondok Pesantren Al-Anwar terasa begitu ramai. Bagaimana tidak, di malam Hari Raya Idul Adha tahun (1445 H) para santri merayakan takbiran dengan cara yang unik, yaitu klothekan atau menabuh benda-benda yang bisa menghasilkan nada (semisal galon, toples biskuit, ember dan lain lain) yang bertempat di depan kamar, di aula masing -masing khos, menjadikan malam takbiran Idul Adha berlangsung meriah dan penuh khidmah. Takbiran mulai setelah selesai sholat Isya’ berjamaah hingga menjelang waktu subuh.
Sholat Idul Adha
Semenjak Shubuh, tampak seluruh santri memadati musholla dan depan ndalem alhamarhum Syakhina KH. Maimoen Zubair. Keesokan harinya, Senin tanggal 17 Juni 2024 M/ 10 Dzulhijjah 1445 H menunaikan Sholat Idul Adha berjama’ah oleh ribuan santri Al-Anwar 1. Jamaah ini berlangsung di Musholla al-Anwar tetapi karena keterbatasan tempat, jama’ah Sholat Idul Adha kali ini meluber hingga ke aula-aula dan jalanan komplek Pondok Pesantren Al-Anwar 1. Selain para Masyayekh dan Santri, beberapa warga kampung sekitar Pesantren juga turut berjama’ah. Sholat Idul Adha mulai pada pukul 06.25 WIS dengan imam salah satu putra KH. Maimoen Zubair yaitu, Syakhina KH. Abdur Rouf Maimoen
Dalam khutbahnya beliau mengingatkan para hadirin untuk selalu bertakwa kepada Allah dan menjelaskan tentang betapa agungnya hari ini, hari di mana orang-orang yang haji berkumpul di Mekkah menyempurnakan ibadah mereka. Beliau juga menerangkan bagaimana perjuangan Nabi Ibrahim dalam ketaatannya kepada Allah SWT. untuk melaksanakan perintah-Nya menyembelih Nabi Ismail yang merupakan putra beliau. Sekaligus anjuran bahwa meyembelih kurban hukumnya adalah sunah muakkad untuk orang yang sudah mampu untuk melakukan ibadah qurban.
