Mauidzoh hasanah
Acara selanjutnya adalah Mauidzoh hasanah oleh pengasuh pondok pesantren Al-Anwar 1, Syaikhina KH. Muhammad Najih Maimoen. Beliau menyampaikan betapa pentingnya membaca Al-Qur’an.
“Saat saya mengaji di Mekkah kepada Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki, Sayyid Muhammad mewajibkan kepada para santrinya untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an karena keberkahan di dalamnya, dan keberkahan itu saya rasakan sendiri.” Tutur beliau.
“Al-Qur’an iku merupakan perkawis ingkang dadosaken kito mulyo, wonten ing dunyo lan akhirat. Tapi mulyo ing dunyo iku ojo sampek dimaknani materi tok.” Tegas beliau.
Syaikhina KH. Muhammad Najih juga memberikan contoh-contoh ulama yang menjadi teladan dalam hal ilmu dan amal terutama yang berkaitan dengan keutamman belajar dan mengajarkan Al-Qur’an, seperti Imam Abu Hanifah yang mengharamkan mengambil upah dari mengajarkan Al-Quran. Ini membuktikan bahwa orang yang mulia di dunia tidak selalu bersifat materi saja.
Doa bersama sebagai acara penutup juga dipimpin oleh Syaikhina KH. Muhammad Najih Maimoen, yang mendoakan kesuksesan dan keberkahan bagi para santri, pondok pesantren, dan umat Islam secara umum.