Kamis (09/05), Malam Taaruf Santri Pondok Pesantren Al-Anwar 1 Sarang Tahun Ajaran 1445-1446 H / 2024-2025 M telah terlaksana dengan lancar. Acara tersebut merupakan sebuah rutinan yang hanya terdapat di Pondok Pesantren Al-Anwar 1 Sarang. Berisikan sambutan dari perwakilan santri baru maupun lama, juga pembacaan struktur personalia kepengurusan Pondok Pesantren Al-Anwar 1 Sarang dan pengenalan lingkungan serta tata tertib di Pondok Pesantren Al-Anwar 1 Sarang.
Acara tersebut bertempat di Musholla Pondok Pesantren Al-Anwar 1 Sarang. Seluruh santri baik baru maupun lama nampak memenuhi musholla bahkan meluber hingga lantai 2 dan jalanan depan musholla.
Sholawat dari grup Hadroh Al-Anwar (HMA) mengisi pra acara. kemudian Pembacaan surah acara dibuka dengan pembacaan surah Al-Fatihah dan dilanjutkan dengan lantunan ayat-ayat suci al-Qur’an oleh Sdr. Arjun Asy-Syifa.
Acara berlanjut dengan sambutan-sambutan. Sambutan yang pertama dari perwakilan santri baru oleh Sdr. Robi Pratama. Seusai itu, sambutan kedua atas nama perwakilan santri lama oleh Sdr. Mahrus ‘Aly.
Selanjutnya sambutan dari ketua Pondok Pesantren Al-Anwar 1 Sarang, Ust. Aziz Muslim. Dalam sambutannya, beliau tak lupa mengucapkan ahlan wa sahlan, selamat datang kepada seluruh santri baik baru maupun lama. Beliau juga mengingatkan untuk kembali menata niat dalam tholabul ilmi.
Terakhir, beliau juga menyampaikan tata tertib seputar Pondok Pesantren Al-Anwar 1 Sarang serta membacakan struktur kepengurusan Pondok Pesantren Al-Anwar 1 Sarang. Acara berikutnya pembacaan Maulid Diba’ yang dipimpin oleh grup Hadroh Ma’had Al-Anwar (HMA).
Kemudian, mauidloh hasanah beserta do’a oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar 1 Sarang, Syaikhina KH. Muhammad Najih Maimoen menjadi acara penutup.
MENATA NIAT THOLABUL ILMI
Dalam kesempatan ini beliau mengingatkan untuk selalu menghadirkan niat yang benar dalam mencari ilmu syariat, “Jangan sampai kita masuk dalam dunia yang langka ini, dalam dunia tholabul ilmi ini tanpa ada niat yang baik. Ilmu ini adalah ilmu syar’i yang kita cari, berarti harus benar-benar li ibtigho’i wajhillah (mencari ridho Allah)” ujar beliau.
Beliau juga menyampaikan bahwa taaruf merupakan momen untuk menata niat dalam mencari ilmu untuk menghilangkan kebodohan, menegakkan agama Islam, dan untuk mensyukuri nikmat akal.