Dan termasuk cara untuk menyambung antara santri dengan Masyayih supaya ada Hari yang telah dinanti-nantikan santri tibalah saatnya betepa gembiranya pada tanggal 10 sa’ban hampir semua santri khususnyua PP Al-Anwar karena mereka sudah rindu untuk bertemu dengan keluarga dan saudara dikampungnya masing-masing, dan termasuk tradisi diPondok, ketika santri ingin pulang santri harus bermusafahah atau bersalaman dengan para Gurunya.
Lebih-lebih para santri yang sudah selesai masa khidmahnya langsung sowan pada Pengasuh untuk minta izin Iqomah dan minta restu agar bisa mebdapat ridlo gurunya. Dan yang dihadapi para santri Al-Anwar ketika ingin sowan kepada Masyayih untuk beriqomah hatinya terasa bergetar dan merinding ketika berhadapan dengan Gurunya.
Karena apa?…Masalahnya… Terkadang juga ada santi yang sowan ingin beriqomah untuk dirumah juga ada yang tidak diidzini, apalagi ketika diamnya Masyayih ketika dimintai izin iqomah, suasana saat itu sangat menghawatirkan dan membingungkan sekali, karenan saat itu keputusan pulang dan tidak, mungkin saja beliau berijtihad bagaimana untuk yang terbaik bagi santrinya. Sentuhan dalam hatinya yaitu dengan cara sering mendo’akannya meskipun dalam keadaan jauh dari pandangan mata tetapi untuk selalu dekat dihati.
Apalagi dalam waktu akhir tahun ini banyak para santri pulang kerumah masing-masing. Untuk mendekatkan saantri dengan masyayih tidak lain hannyalah selalu mendo’akannya, lebih-lebih dalam kondisi saat ini beliau Syaikhuna Syeh Maimun Zubair guru besar di Pondok Al-Alnwar usianya sudah 86 tahun, maka marilah kita sebagai santri yang selalu tersentuh dalam hatinya agar selalu berusaha untuk selalu mendo’akannya semoga kita semua mendapatkan barokah dengan selalu mendo’akannya. amin…