Nama Kitab : Al-Ulama Al-Mujaddidun

Pengarang : KH. Maimun Zubair

Penerbit : Lajnah Ta’lif Wan Nasyr PP. Al-Anwar

Tebal Kitab : 55 halaman

Al-Qur’an diturunkan oleh Allah sebagai pedoman bagi manusia secara universal dalam semua perbuatan, ucapan, maupun kehidupan (individu atau sosial). Sebagai pedoman yang masih global maka hal itu tidak bisa nyata tanpa adanya figur untuk menjadi qudwah (panutan) sesuai dengan intisari Al-Qur’an. Oleh sebab itu, Allah mengutus nabi Muhammad SAW sebagai suri tauladan yang segala perbuatannya tercermin dari Al-Qur’an. Konsekuensinya, manusia diwajibkan untuk mengikuti dan menjalankan apa yang diperintah maupun yang dilarang oleh beliau. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an :

وَمَا ءَاَتَىكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا نَهَىكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوْا … (الحشر : 7)

Artinya : Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. (QS. Al-Hasyr : 7)

Seiring dengan bergesernya waktu dan telah wafatnya nabi maka dibutuhkan lagi figur yang mampu menuntun manusia dalam berpegang teguh pada ajaran-ajaran Al-Qur’an. Figur tersebut tak lain adalah para ulama’ yang telah dipilih Allah untuk menggantikan posisi nabi. Ulama inilah yang nantinya akan memperbaharui agama islam sehingga islam selalu relevan dengan tathawwur al-zaman(evolusi zaman) dimana saja dan kapan saja. Hal ini sesuai dengan hadits nabi :

إِنَّ اللهَ يَبْعَثُ لِهَذِهِ الاُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِيْنَهَا

Dari fenomena diatas Syaikhuna Maimoen Zubair mengarang sebuah kitab yang mengulas tentang ulama-ulama pembaharu yang muncul setiap kurun satu abad. “Al Ulama Al Mujaddidun” merupakan refleksi kitab yang mampu membawa kita untuk lebih memahami perubahan-perubahan zaman dengan segala problem-problemnya.

""

Di dalam kitab tersebut dijelaskan bahwa hukum islam berangsur-angsur mulai hilang, terkikis oleh globalisasi. Diantaranya adalah masalah perbudakan, jihad fi sabilillah, penegakan hukum (al-hudud) serta zakat mata uang emas dan perak. Penulis juga menjelaskan tentang wajibnya zakat mata uang kertas serta menolak pendapat orang yang tidak mewajibkannya.

BACA JUGA :  Mengetahui Amalan-amalan di Hari 'Asyura

Setelah itu penulis secara efektif menjabarkan dan membahas tentang eksistensi islam pada saat turunnya nabi Isa AS. Dijelaskan bahwasanya nabi Isa AS diturunkan Allah untuk memerangi Dajjal yang telah menyesatkan banyak manusia. Pada masa Dajjal inilah muncul keanehan-keanehan di dunia ini yang kesemuanya itu merupakan istidroj baginya untuk memikat orang-orang yang tidak diberi hidayah Allah SWT.

Di akhir kitab tersebut penulis mendemonstrasikan keahliannya sekaligus juga mencarikan solusi bagi problem-problem intelektual dan sosial yang muncul dalam masyarakat, yaitu dengan berpegang teguh pada kitab-kitab ulama fiqih serta tidak fanatik pada satu aturan madzhab. Dengan demikian masyarakat tidak akan melenceng dari syari’at-syari’at islam dan terhindar dari ajaran-ajaran yang menyesatakan. Wallahu a’lam.

Artikulli paraprakPerubahan Islam dari Masa ke Masa
Artikulli tjetërPernyataan Resmi PP. Al- Anwar I Terkait Hasil Halaqoh Bahsul Masail Pimpinan Pusat GP. Ansor

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini