Zaman dahulu manusia sering mencari Tuhannya. Karena apa? Keyakinan mereka itu sesuatu yang menurut pikirannya ada, ya pasti bisa dilihat. Berhubung mereka sudah beranggapan bahwa yang ada di pikiran itu ada. Ketika mereka tidak melihat Tuhan berati anggapan mereka Tuhan itu tidak ada. Kemudian timbulah batu-batuan dan pohon-pohonan yang mempunyai keistimewaan dan kramat. Lalu, dipuja-puja oleh mereka dan bahkan dijadikan sebagai sesembahan. Hal ini sangat membahayakan sekali karena mereka bingung tidak mengenal Tuhan.

""

Dalam Al-Qu’an dijelaskan pada surat Al-Baqoroh ayay 21 yang artinya, “Hai para manusia sembahlah Tuhanmu yang telah menjadikan kamu semua dan yang telah menjadikan sebelum kamu sepaya kamu bertaqwa.” Meskipun ayat Al-Qu’an sudah menjelaskan bahwa kita tidak tau sifat-sifat Tuhan, maka kita sulit untuk mengenal Tuhan. Mungkin kita tidak akan melihat Tuhan ketika di dunia karena dunia ini tidak sepatutnya bahwa Allah bisa dilihat di dunia.

Di antara cara untuk mengenal Tuhan yaitu harus mengimani/percaya rukun iman yang jumlahnya ada 6. Yaitu, iman kepada Allah, iman kepada Malaikat-Malaikat Allah, iman kepada Kitab-Kitab Allah, iman kepada utusan-utusan Allah, iman kepada hari Qiyamat, iman kepada Qodzo Qodar bagus dan jelek dari Allah.

Langkah yang selanjutnya, kitaharus tahu sifat-sifat yang dimiliki oleh Allah. Kalau yang kita ketahui bahwa menurut Imam ‘Asy’ari dan Imam Maturidi bahwa sifat wajib itu ada 20 dan muhalnya 20 dan sifat jaiznya ada 1. Jumlahnya ada 41. Tetapi kalau digabung dengan sifat wajib Rosul 20 dan muhalnya 20 dan jaiznya 1 berati ada 50. Hal ini kalau dalam ilmu tauhid bisa dikatakan Aqoid seked (Aqidah Lima Puluh).

BACA JUGA :  KEGIATAN SANTRI BARU

""

Jangan cuma hafal aqoid 50. Kita harus menerapkan di dalam hati supaya tertancap. Contohnya, ketika kita tahu sifat Allah berupa wujud, berati kita harus yakin bahwa meskipun kita tidak melihat Allah secara langsung tetapi kita bisa melihat bukti-bukti kekuasaan Allah yang telah diciptakan-Nya. Yaitu, berupa alam semesta dan seisinya. Kalau kita berfikir dengan sesuatu yang telah ciptakan Allah entah itu berupa pergerakan planet-planet yang ada di luar angkasa dan beberapa kehidupan yang lainnya, ini semua kalau tidak ada yang ngatur pastilah akan rusak. Pengaturnya tidak lain ialah Allah.

Marilah kita meresapi sifat-sifat Allah, yang insya Allah akan menambah kekuatan dan keyakinan kita bahwa Allah itu pasti ada dan berkuasa atas segalanya.

Artikulli paraprakKunjungan Bapak Prof. Dr. Muh. Nuh, DEA yang ke-4
Artikulli tjetërPentingnya Seorang Guru

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini