Hati manusia itu cuma satu, ketika sudah diisi dengan sesuatu yang biasanya timbul dari pikiran, maka tinggal sesuatu itu apa yang masuk dalam hati, ketika sesuatu yang masuk itu berurusan yang bersifat keduniaan dan tidak dikembalikan bahwa itu semua datang dan pergi dari Allah, maka hati itu akan semakin sempit dan mudah putus asa ketika didalam menghadapi masalah, sebaliknya kalau hati itu selalu yang diingat adalah nama Allah meskipun dalam kehidupannya mempunyai harta yang banyak ini akan selalu tenag dalam hatinya, masalahnya segala sesuatu itu sudah tau bahwa datang dan pergi itu semua timbul dari Allah.

""

Dan sekarang ini banyak manusia itu terkadang tidak yakin dengan sesuatu yang pasti ada dan n yakin dengan sesuatu yang belum tentu ada / terjadi, seperti halnya bahwasannya dalam Al Qur’an itu sudah jelas ketika orang itu melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah maka akan dikasih hadiah surga, inikan sudah pasti ada tetapi berhubung manusia kadang tidak yakin akhirnya dalam melaksanakan dan menjauhi larangan Allah dengan santai-santai kayak-kayak tidak akan trjadi hal yang semacam itu.

Sebaliknya bahwa manusia itu kadang-kadang yakin dengan sesuatu yang kadang belum yerjadi kami contohkan orang itu ketika mau jualan gambarannya sudah macam macam kayak-kayak akan dapat untung yang banyak jadi berangkatnya jualan kadang belum subuh dan sudah banyak rancangan, padahal inikan belum tentu terjadi, ini yang menjadikan kadang hati manusia semakin sempit karna sudah yakin dengan rancangan diri sendiri dan tidak di dasadari bahwa semua itu dari Allah.

BACA JUGA :  Keimanan Abu Thalib
Artikulli paraprakPartai Islam dan Pemimpin Beriman
Artikulli tjetërSanad Tafsir Jalalain dari Assyaikh KH. Maimoen Zubair

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini