hukum ziarah kubur (bahtsu manhaji)

Sekilas Permasalahan

Mahrus ali, dalam bukunya "Mantan kiyai NU menggugat sholawat dan dzikir syirik" telah menggemparkan kaum muslimin Indonesia, ia mengklaim bahwa membaca al-Qur’an untuk mayit diatas qubur merupakan bid’ah yang tidak ada ajaran atau anjuran melakukannya dalam Islam. padahal telah kita ketahui bahwa dalam madzhab kita (Syafi’i) ziarah qubur hukumnya sunnah bagi laki-laki dan makruh bagi perempuan kecuali makam para Nabi dan Auliya’.

Pembahasan Pertama

Kesunnahan Ziarah kubur :

Pada awal permulaan islam hukum ziarah kubur dilarang oleh Nabi Muhammad SAW karena khawatir terjadinya kemusyrikan pada umat Islam , hal ini disebabkab masa mereka masih dekat dengan zaman jahiliyyah, sehingga Nabi menutup semua celah yang bisa menghantarkan pada kemusyrikan (syadn li dzari’ah) . Kemudian setelah kukuh keimanan mereka maka Nabi mengijinkannya, dan bahkan memerintahkannya karena dapat mengingatkan pada akhirat. Hukum perintah Ziarah Kubur ini juga diperkuat dengan adanya Ijma’.

& ?´?±?­ ?±???§?¶ ?§?„?µ?§?„?­???† -(1/610)

Adapun Hadis yang menjelaskan kesunnahan Ziarah Kubur yaitu :

Thoriqotul Istidlal:

Pada hadis diatas terdapat suatu bentuk amar / perintah (???²?ˆ?±?ˆ?§ ?§?„?‚?¨?ˆ?± ) setelah adanya suatu larangan .Dalam hal ini Ulama’ Syafiiyyah berbeda pendapat menjadi tiga golongan, menurut pendapat yang paling shohih perintah tersebut menunjukkan ibahah ( selama tidak ada dalil yang mengarahkan pada makna yang lain ), pendapat kedua mengatakan bahwa amar tersebut menunjukkan perintah wajib, dan pendapat terakhir mengatakan bahwa hukumnya masih mauquf. Maka dari itu ketika kita mengikuti pendapat yang palilng shohih, amar pada hadis diatas menunjukkan hukum sunnah karena 2 hal , Pertama : Karena adanya Ijma’ atas dianjurkannya Ziarah kubur. Kedua :pada akhir hadis Nabi bersabda ???¥?†?‡?§ ???°?ƒ?± ?§?„?…?ˆ?? / ???¥?†?‡?§ ???²?‡?¯ ???? ?§?„?¯?†???§ ?ˆ???°?ƒ?± ?§?„?¢?®?±?© yang bermakna bahwa Ziarah kubur itu bisa mengingatkan pada akhirat, sedangkan suatu hal yang bisa mengingatkan pada akhirat itu dianjurkan , seperti dalam Hadis lain :

? 

v ?­?¯?«?†?§ ?…?­?…?ˆ?¯ ?¨?† ?????„?§?† ?­?¯?«?†?§ ?§?„???¶?„ ?¨?† ?…?ˆ?³?‰ ?¹?† ?…?­?…?¯ ?¨?† ?¹?…?±?ˆ ?¹?† ?£?¨?? ?³?„?…?© ?¹?† ?£?¨?? ?‡?±???±?© ?‚?§?„ : ?‚?§?„ ?±?³?ˆ?„ ?§?„?„?‡ ?µ?„?‰ ?§?„?„?‡ ?¹?„???‡ ?ˆ?³?„?… ?£?ƒ?«?±?ˆ?§ ?°?ƒ?± ?‡?§?°?… ?§?„?„?°?§?? ???¹?†?? ?§?„?…?ˆ?? (?³?†?† ?§?¨?† ?…?§?¬?‡)

? 

Namun kesunnahan ini hanya berlaku bagi laki-laki saja menurut pendapat yang shohih karena khitob yang digunakan pada Hadis diatas menggunakan shighot yang khusus pada laki-laki.Adapun bagi wanita maka ziarah kubur hukumnya makruh.

( ?´?±?­ ?§?„?†?ˆ?ˆ?? ?¹?„?‰ ?…?³?„?… – (7 / 46)

? 

Pembahasan Kedua

& ?§?„?…?¬?…?ˆ?¹ ?´?±?­ ?§?„?…?‡?°?¨ – (5 / 310)

Adapun penyebab terjadi nya perbedaan pendapat itu karena banyak nya dalil yang dhohirnya bertentangan

1. hadis yang dzohir nya melarang ziarah bagi wanita :

& ?µ?­???­ ?…?³?„?… – (5 / 15)

? 

adapun hadist-hadist yang dzohirnya memperbolehkan adalah :

& ?µ?­???­ ?§?„?¨?®?§?±?? – (5 / 29)

? 

Thoriqotul Istidlal:

& ?§?„?ˆ?¬???² (34)

? 

?ˆ?§?„?„?‡ ?£?¹?„?… ?¨?§?„?µ?‘?ˆ?§?¨

?