WANITA YANG BERIMAN KEPADA ALLAH
Dalam berbagai aspek kehidupan, wanita mempunyai peran yang sangat signifikan mulai dari kehidupan di lingkungan keluarga sampai lingkungan bernegara. Wanita merupakan salah satu penentu kemajuan, kualitas, dan moralitas suatu bangsa sebagaimana disebutkan dalam suatu hadits :
?§?„?…?±?£?© ?¹?…?§?¯ ?§?„?¨?„?§?¯ ?¥?°?§ ?µ?„?­?? ?µ?„?­ ?§?„?¨?„?§?¯ ?ˆ?¥?°?§ ???³?¯?? ???³?¯ ?§?„?¨?„?§?¯
( ?±?ˆ?§?‡ ?§?„?¯???„?…?? )
Dalam lingkungan keluarga, wanita sebagai pendamping suami, pencetak pendidik sekaligus pembimbing generasi. Untuk melahirkan generasi yang beriman, bermoral dan siap pakai diperlukan pencetak yang berkualitas.
Melihat posisi wanita yang berandil besar dalam kehidupan maka dibutuhkan ilmu, intelektualitas dan keimanan yang kuat bagi mereka sehingga mereka mampu berkiprah dan menjalankan tanggung jawabnya.
Dalam kitab ?§?„?‰ ?ƒ?„ ?????§?© ???¤?…?† ?¨?§?§?„?„?‡ karya Dr. Muhammad Sa’id Romdlon Al Buthi dijelaskan bahwa wanita yang beriman kepada Allah pasti akan dapat menjalankan syariat agama Islam. Dengan hanya mengharap ridlo Allah dan keimanan yang tertancap dalam hati, maka mereka dapat menyetir kehidupan dengan baik.
Menurut Dr. Muhammad Sa’id Romdlon Al Buthi, wanita yang beriman kepada Allah adalah wanita yang meyakini keesaan Allah ( tidak ada sekutu dalam dzat dan sifatNya ) dan juga meyakini bahwa hanya Allah yang memberi kemanfaatan dan memberi kesengsaraan kepada yang Ia kehendaki. Allah merupakan tempat kembali di hari kiamat yaitu hari ketika semua hijab dari perkara yang tertutup dan hakikat yang samar terbuka dengan jelas. Hari kiamat merupakan hari penyesalan bagi orang – orang yang tertipu dengan dunia dan orang – orang yang mengesampingkan Allah, serta merupakan hari kebahagiaan bagi orang – orang yang bisa memahami hakikat dunia sehingga dia menjadikan dunia sebagai sarana menuju keridloan Allah.
Banyak wanita yang selalu berdzikir kepada Allah tetapi dia tidak sadar kalau telah melakukan dosa kepadaNya. Dia meyakini dan mengetahui bahwa Allah adalah dzat yang halus dan hakikat yang samar (sebagaimana doktrin ahli filsafat).
Keimanan yang seperti ini adalah keimanan yang tidak tertancap dalam hati, tapi hanya tertancap dalam tenggorokan sehingga tidak bisa mengontrol kehidupan mereka. Fenomena ini telah terjadi pada masyarakat Eropa dan Amerika yang mana agama hanya sebagai formalitas belaka, sehingga menimbulkan berbagai kerusakan dalam kehidupan masyarakat.
Eksistensi kita dalam kehidupan dunia merupakan suatu hal yang sangat urgen. Oleh sebab itu kita harus bisa memanfaatkan dunia dengan hal – hal positif dan kita tidak boleh tergoda dengan keindahannya, karena dunia merupakan uji coba (?³?§?¹?© ?§?„?§?…???­?§?†) . Jika kita berhasil lulus dengan sukses dalam uji coba tersebut, maka kita akan mendapatkan kenikmatan yang luar biasa (surga) dan sebaliknya jika kita gagal dalam masa uji coba, maka kita akan mendapat adzab dari Sang Kuasa.
Secara dhahir dunia merupakan perhiasan, tetapi secara batin dunia merupakan sarana menuju Allah yang diliputi dengan berbagai ujian dan cobaan. Semua manusia baik laki – laki atau perempuan harus berjuang untuk lulus dan sukses dalam masa – masa uji coba.
Wanita mempunyai banyak status dalam kehidupan, diantaranya sebagai ?…?§?¯?© ?§?„?¥?…???­?§?† ( bahan ujian), ?§?„?²???†?© (perhiasan) dan sebagai fitnah. Sebagaimana dalam hadits :
?ˆ?¹?† ?£?³?§?…?© ?§?¨?† ?²???¯ ?±?¶?? ?§?„?„?‡ ?¹?†?‡?…?§ ?¹?† ?§?„?†?¨?? ?µ?„?‰ ?§?„?„?‡ ?¹?„???‡ ?ˆ?³?„?… : ?…?§???±?ƒ?? ?¨?¹?¯?? ?????†?© ?‡?? ?£?¶?± ?¹?„?‰ ?§?„?±?¬?§?„ ?…?† ?§?„?†?³?§?? (?…?????‚ ?¹?„???‡)
Manusia tidak bisa terlepas dari syahwat, dan wanita termasuk syahwat dalam urutan yang pertama sehingga menjadi cobaan terberat bagi manusia. Allah berfirman dalam surat Al Imron ayat 14 :

?²???† ?„?„?†?§?³ ?­?¨ ?§?„?´?‡?ˆ?§?? ?…?† ?§?„?†?³?§?? ?ˆ?§?„?¨?†???† ?ˆ?§?„?‚?†?§?·???± ?§?„?…?‚?†?·?±?© ?…?† ?§?„?°?‡?¨ ?ˆ?§?„???¶?© ?ˆ?§?„?®???„ ?§?„?…?³?ˆ?…?© ?ˆ?§?„?£?†?¹?§?… ?ˆ?§?„?­?±?« ?°?„?ƒ ?…???§?¹ ?§?„?­???§?© ?§?„?¯?†???§ ?ˆ?§?„?„?‡ ?¹?†?¯?‡ ?­?³?† ?§?„?…?¢?¨ (?¢?„ ?¹?…?±?§?† : 14 )

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

BACA JUGA :  Dua Kunci Kemakmuran Peradaban

Dalam ayat di atas juga dijelaskan bahwa selain termasuk jenis syahwat, wanita juga termasuk perhiasan.

?ˆ?¹?† ?¹?¨?¯ ?§?„?„?‡ ?¨?† ?¹?…?±?ˆ ?¨?† ?§?„?¹?§?µ ?±?¶?? ?§?„?„?‡ ?¹?†?‡?…?§ ?£?† ?±?³?ˆ?„ ?§?„?„?‡ ?µ?„?‰ ?§?„?„?‡ ?¹?„???‡ ?ˆ?³?„?… ?‚?§?„ : ?§?„?¯?†???§ ?…???§?¹ ?ˆ?®???± ?…???§?¹ ?§?„?¯?†???§ ?§?„?…?±?£?© ?§?„?µ?§?„?­?© (?±?ˆ?§?‡ ?…?³?„?…)
Semua perbuatan – perbuatan yang menimbulkan dosa yang dilarang Allah adalah tidak sesuai dengan fitrah kemanusiaan. Hal ini dikarenakan fitrah manusia sangat jijik ketika memandang perbuatan – perbuatan yang melanggar syara’, seperti menganiaya, mencuri, mengadu domba dan lain – lain. Berbeda dengan masalah seksualitas antara kaum pria dan wanita yang selaras dengan fitrah kemanusian walaupun mendorong untuk melakukan perbuatan – perbuatan haram. Tetapi agama Islam memberikan solusi agar kebutuhan biologis terpenuhi dengan tanpa melanggar syara’ yaitu dengan cara pernikahan.
Artikulli paraprakWANITA DALAM ISLAM ANTARA EMANSIPASI DAN KODRAT ILAHI Bag. 1
Artikulli tjetërHIKMAH 36 : Derajat Wushul

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini