Senin (24/09) kunjungan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, yaitu Bpk. Prof. Mohammad Nasir & Bupati Rembang yakni Bpk. H. Abdul Hafidz beserta para rombongan di Pondok Pesantren Al Anwar Sarang. Keduanya merupakan Alumni Sarang yang pernah mengenyam madu keilmuan di Pondok Pesantren Sarang.

“Allah SWT menciptakan Indonesia ini adalah bangsa yang aneh. Terdiri dari berbagai macam suku, terdapat banyak sekali bahasa, namun bisa bertemu dan bersatu bersama empat pilar yang disingkat dengan PBNU. P adalah Pancasila, B adalah Bhinneka Tunggal Ika, N adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati, dan terakhir U itu adalah Undang-Undang 1945.” Dawuh Syaikhina Maimoen yang mengawali sambutan di pertemuan membahagiakan pada siang hari tadi.

“Saya ini nyantri di Sarang pada tahun 1973-1978 M, saya dulu tidak pernah membayangkan bahwa saya ini akan menjadi menteri seperti sekarang ini. Lalu menjadi Rektor pertama yg mempunyai latar belakang santri di Universitas Diponegoro, Semarang. Di kemudian hari tiba-tiba saja saya dihubungi pihak Istana, diangkat menjadi menteri. Tentu saja saya sangat terkejut, karena dulu yang saya fikirkan hanyalah mengaji. Oleh karena itu, para santri janganlah berkecil hati di kemudian hari, karena, siapa tahu mungkin pemimpin Indonesia di masa depan nanti mempunyai latar belakang santri yang berjiwa nasionalis seperti yang dijelaskan Syaikhina Maimoen.” Ungkap Prof. Muhammad Nasir.

Kemudian sambutan terakhir disampaikan oleh Bupati Rembang, Bpk. H. Abdul Hafidz. “Sejauh yang saya ketahui selama ini, banyak kelompok yang menyudutkan santri. Contohnya seperti stigma yang berkembang di masyarakat adalah santri jika pulang itu menjadi modin. Ini merupakan opini yang menyakitkan, buktinya saya menjadi Bupati, Bpk. Prof. Muhammad Nasir ini juga menjadi menteri, kan ini fakta (bahwa santri bisa menjadi apa saja). Harus bisa menerapkan bahwa Islam itu mulia.”

BACA JUGA :  MALAM TA’ARUF PP. AL- ANWAR I DALAM RANGKA MENYAMBUT KEDATANGAN SANTRI BARU

Acara ini ditutup dengan pemberian cindera mata kepada Prof. Muhammad Nasir serta Bpk. H. Abdul Hafidz dan diakhiri do’a dari Syaikhina Maimoen.

#ppalanwarsarang #santrisarang

Artikulli paraprakAnjuran Berpuasa Tanggal 9 & 10 Muharram
Artikulli tjetërMengendalikan Diri

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini