ppalanwar.com – Dalam rangka menyambut kedatangan santri baru di Pondok Pesantren Al- Anwar I, pada malam Jum’at 13 Dzulqo’dah 1443 H (03/06/22) telah diselenggarakan acara “Malam Ta’aruf PP. Al- Anwar I” yang bertempat di Musholla Pusat. Acara tersebut diikuti oleh seluruh santri baru dan santri lama PP. Al Anwar I. Selain para santri, acara tersebut juga di hadiri oleh Dewan Pengurus PP. Al- Anwar, Dewan Asatidz dan Dewan Masyayikh; seperti KH. Muhammad Najih Maimun selaku Pengasuh PP. Al- Anwar I.
“Ta’arufan Santri Baru ini, merupakan acara rutinan di PP. Al Anwar I yang dilaksanakan pada setiap awal tahun ajaran baru. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan tata tertib, larangan-larangan, kegiatan sehari-hari di pondok pesantren dan pengenalan personalia jajaran kepengurusan kepada seluruh santri baru. Dengan adanya acara Ta’arufan Santri Baru ini, diharapkan seluruh santri baru bisa lebih mengenal PP. Al- Anwar I dan juga bisa lebih dekat dengan dewan masyayikh.” tutur Ustadz Aziz Muslim selaku Ketua PP. Al- Anwar I.
Beliau juga menyebutkan bahwa, santri baru yang sudah mendaftar di PP. Al- Anwar I sampai pada tanggal 13 Dzulqo’dah sebanyak 600 santri yang tersebar dari berbagai daerah. Untuk sementara total semua santri aktif yang ada di PP. Al- Anwar I tahun ajaran 1443-1444 H sebanyak 4.200 santri.
“Angka ini, mungkin akan terus bertambah seiring berjalannya waktu, mengingat masih banyak santri yang sudah menetap di pondok hanya saja belum mendaftarkan diri di Kantor Harian PP. Al- Anwar I”, tegas Ustadz Muslim.
Kegiatan ta’arufan ini, diawali dengan pembacaan susunan acara, pembacaan ayat suci Al- Quran, sambutan-sambutan, pembacaan tata tertib dan personalia jajaran kepengurusan PP. Al- Anwar I dan diakhiri dengan mauidzoh hasanah beserta doa oleh KH. Muhammad Najih Maimun selaku Pengasuh PP. Al- Anwar I.
Dalam Mau’idzohnya, KH. Muhammad Najih Maemon berpesan kepada seluruh santri agar kembali menata niatnya dalam mencari ilmu. Niat mencari ilmu semata-mata hanya untuk mengharapkan ridho Allah SWT, bukan niat ingin menjadi Kyai agar bisa dihormati oleh banyak orang. “itu namanya mencari dunia dengan dalih agama”, tutur Syaikhina KH. Muhammad Najih Maemon.
Rasulullah SAW besabda;
مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya diharapkan dengannya wajah Allâh ‘Azza Wa Jalla, tetapi ia tidak menuntutnya kecuali untuk mendapatkan sedikit dari kenikmatan dunia maka ia tidak akan mencium bau Surga pada hari Kiamat.”
Selain itu KH. Muhammad Najih Maemon berpesan kepada santri lama agar supaya membimbing santri baru, lebih-lebih bisa mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada santri baru. Menurut beliau, santri lama dipandang lebih alim karena sudah lebih lama mengaji kepada para masyayikh.
“Ilmu yang di ajarkan kepada orang lain bisa mendatangkan keberkahan dalam ilmu. Sayyidina Ali menagatakan; “ilmu bisa bertambah sebab diberikan kepada orang lain sedangkan harta akan berkurang dengan diberikan kepada orang lain” tutur KH. Muhammad Najih Maimun.
Walhasil, KH. Muhammad Najih Maimun berharap kepada santri baru agar lebih menghormati santri yang lebih senior dan santri senior bisa membimbing santri baru.