Banyak sekali orang yang alim, pintar ,dan banyak hartanya tetapi tidak berfikir kira-kira apa yang menyababkan itu semua. ternyata setelah kami amati kami menyimpulkan bahwa keberhasilan seseorang itu di antaranya adalah karena mau berkhidmah . Dan berkhidmah itu biasanya dilakukan oleh santri yang masih aktif belajar di lembaga pendidikan pesantren atau santri yang telah tamat belajar.
banyak sekali anak pesantren yang belum berkhidmah itu merasa kurang dalam perjalanan menuntut ilmunya di pesantren. karena apa ? karena banyak sekali manfaat yang terkandung dalam berkhidmah disamping belajar.
Diantara manfaat yang terkandung dalam berkhidmah :
1. Bisa menjadikan sebab kemanfaatan ilmunya .
2. Diberi kemudahan di dalam mengatur kehidupan entah itu di keluarga atau masyarakat bahkan sampai Negara .
3. Dan di beri ketenangan dan ketabahan hati di dalam menghadapi masalah .
Dan masih banyak sekali manfaat yang terkandung di dalam berkhidmah yang belum kami sebutkan .
Dan berkhidmah itu banyak sekali macamnya di antaranya : ada yang khidmah sebagai pengajar, ngurus sawah,petugas kesehatan ,ahli bangunan dsb .
ketika berkhidmah para santri berani bertaruh apa saja bahkan sampai nyawa demi Masyayikh /guru mereka. sedikit akan kami gambarkan bagaimana khidmah kami di bagian pembangunan, ketika cuaca panas apa lagi di daerah pesisir atau pantai yang jarang ditumbuhi pepohonan seperti di daerah Sarang dan sekitarnya ini mereka tetap bertahan meskipun tubuh mereka berlumuran keringat. bahkan terkadang mereka yang berpenyakit kudis dan kurap meskipun sangat gatal tetap masih bertahan. itulah santri, apa lagi yang bagian persawahan mereka kadang tidak sempat melihat keadaan pondok dan sekitarnya kegiatannya hanyalah memperhatikan perkembangan di sawah da,dan masih banyak lagi contoh2 lainnya ,dan mereka semua tidak mengharapkan imbalan.
Dan kami sendiri berhubung masih belajar di pesantren Al-Anwar kami sedikit tahu informasi tentang keadaan yang terjadi di pesantren Al-Anwar baik dari Masyayikhnya ,kepengurusannya atau teman-teman yang ada di pondok pesantren Al-Anwar .
Begitu besar perhatian beliau Hadratussyeikh K.H. Maimun Zubair kepada para santri. semua di perhatikan baik dari segi pendidikanya atau bahkan dalam segi kehidupannya masih selalu beliau perhatikan. Misalnya ketika ada anak yang kurang betah atau kerasan di pondok beliau langsung menasehatinya dan mendo’akanya bahkan ada yang mengatakan kalau beliau itu murah do’a, siapa saja yang datang dan minta dido’akan maka beliau akan langsung mendo’akanya bahkan sebelum minta pun terkadang beliau sudah terlebih dahulu mendoakanya.
Beliau sangat sedih sekali ketika santrinya mengalami permasalahan hidup entah itu dari permasalahan ekonomi, keluarga atau permasalahan lainya dan beliau akan bertambah sedih apabila mendengar salah satu santrinya yang perbuatanya melenceng dari garis Ahlu Sunnah atau pemikirannya tidak sejalan mengikuti Qur’an, Hadist dan para ulama’. Satu bukti lagi yang menunjukkan begitu besar perhatian beliau kepada santrinya adalah ketika ada santri yang mau menikah dan sowan terlebih dahulu kepada beliau maka beliau akan mencarikan tanggal ,hari dan bulan yang baik menurut ijtihad beliau .dan terkadang beliau tidak langsung memberi keputusan dan menyuruh santrinya menunggu dulu berapa hari atau bahkan langsung diputuskan pada saat itu juga .itulah bentuk sikap kehati-hatian dan perhatian beliau terhadap para santrinya.
Disamping itu putra-putri beliau semua dididik di dunia pesantren dan tidak diragukan lagi kealimannya. meskipun sudah dikatakan alim beliau semua masih haus dengan ilmu dan selalu memikirkan keadaan santrinya bagaimana supaya semua santri itu bisa berhasil dalam menimba ilmu.
Adapun mengenai anggota kepengurusan, mereka tidak berani memutuskan suatu permasalahan yang berhubungan dengan pondak kecuali sudah ada putusan atau izin dari Masyayikh. karena mereka sangat khawatir jika apa yang mereka putuskan itu tidak seiring dengan apa yang diharapkan oleh para Masyayikh. dan ini adalah suatu bukti yang menunjukkan bahwa begitu besar khidmah mereka kepada para Masyayikh sehingga semua kegiatan yang akan di jalankan itu bias terealisasi jika sudah mendapatkan izin atau putusan dari para Masyayikh.