Kalau kita teringat sejarah yang dilakukan oleh para nabi, sahabat, dan para tokoh Islam terdahulu yang konsis dengan ajaran Ahlsunnah. Ketika ingin berbuat sesuatu, maka mereka akan berfikir mendalam terlebih dahulu!
Sebentar lagi kita akan menghadapi PEMILU yang tanggalnya sudah ditentukan pada 9 April. Semuanya akan mempersiapkan diri dan anggotanya supaya menjadi pimpinan yang terbaik pada masa yang akan datang. Terkadang mereka memasang gambar ulama dan tokoh-tokoh terkemuka. Ada juga yang membagi-bagikan uang atau memperbanyak bantuan dan lain sebagainya.
Sekarang bagaimana sikap kita sebagai seorang yang mengikuti ajaran Ahlusunnah dalam menanggapi permasalahan di atas? Apakah kita tetap konsis dengan ajaran Ahlusunnah yang telah diajarkan oleh tokoh-tokoh Ulama terdahulu atau mengikuti perkembangan dari apa yang telah dilakukan oleh orang-orang sekarang, yang terkadang lepas pada ajarannya sendiri! Ini adalah sebagai tugas kita khususnya umat islam, lebih-lebih yang masih konsis dengan ajaran Ahlusunnah.
Apalagi pada zaman yang modern ini, terkadang banyak sekali orang mengaku dirinya Islam, tetapi cuma KTP belaka, kita kenal seperti Syi’ah, Wahabi dan aliran-aliran yang lain, terkadang mereka semua mengaku bahwasannya dirinya itu Islam, tetapi terkadang ingin menghancurkan Islam itu sendiri, terbukti yang dilakukannya itu bertentangan dengan Islam itu sendiri, seperti apa yang dikatakan oleh orang-orang Wahabi telah mengkafir-kafirkan Ulama’ Islam yang membolehkan tentang Tawasul, adapun aliran Syi’ah sering mela’nat para sahahat.