Dalam kehidupan dunia ini, ada seseorang yang dalam pandangan Allah SWT memiliki kemuliaan yang biasa atau bisa dikatakan orang yang biasa-biasa saja dan ada juga orang yang memiliki kemuliaan yang tinggi di hadapan Allah SWT sehingga mereka dihormati dan disegani oleh para mahluk. Kemuliaan atau derajat yang tinggi ini tidak serta merta mereka dapatkan secara instan serta tanpa melalui proses yang panjang berupa usaha dan perjuangan yang keras dalam melakukan kebaikan serta bertaqorrub pada Allah SWT. Tidak hanya itu saja, untuk mengetahui kualitas dari seseorang yang memang pantas mendapatkan derajat yang tinggi, seseorang itu pasti akan diiuji terlebih dahulu oleh Allah SWT.

       Sepertihalnya para ulama-ulama besar yang sudah masyhur akan kebaikan dan kemuliaannya. Mereka bisa sampai menjadi ulama dengan derajat tinggi yang seperti itu tentunya bukanlah karena tanpa proses, melainkan dengan banyak perjuangan dan usaha yang mereka lakukan sehingga Allah SWT membalasnya dengan diangkatnya derajat mereka yang kemudian mereka bisa mencapai kemuliaan yang tinggi di sisi Allah SWT.

       Dalam salah satu proses ini, mereka juga harus tekun mencari ilmu dengan terus menerus belajar. Hal ini dikarenakan setiap hal akan percuma jika memang tidak didasari dengan adanya ilmu. Dan dari perjuangan mencari ilmu dan menjalani berbagai cobaan inlah mereka harus bersabar agar supaya nantinya dapat membuahkan hasil yang baik. Allah SWT berfirman dalam al-Quran QS. Az-Zumar : 10 berikut:

إِنَّمَا يُوَفَّى ٱلصَّٰبِرُونَ أَجْرَهُم بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas”.

       Diceritakan pula dalam kitab Tanbih al-Ghofilin, bahwa al-Faqih Abu Laits as-Samarqandy mengatakan: “Seorang hamba tidak akan bisa medapatkan kedudukan yang tinggi kecuali dengan sabar menghadapi kesusahan dan cobaan atas segala sesuatu yang menimpanya”

       Para nabi dan kekasih Allah SWT (waliyullah) bisa sampai pada derajat tinggi yang mereka miliki itu juga karena mereka memiliki kesabaran yang luar biasa besar.  Sepertihalnya kesabaran Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah terhadap umatnya. Nabi Muhammad SAW pernah dilempar batu, dicaci-maki, dan difitnah. Lantas apa yang beliau lakukan? Bukan dengan membalas perbuatan mereka sepertihalnya apa yang mereka lakukan, Melainkan dengan kesabarannya beliau menghadapinya dengan teguh serta mendoakan mereka.

       Begitu pula dengan nabi-nabi yang lain. banyak cerita tentang mereka. Tentang bagaimana besarnya kesabaran mereka dalam berdakwah dan menghadapi kaum-kaum mereka. Sehingga Allah SWT mengangkat derajat mereka dan menjadikan mereka termasuk dalam golongan orang-orang yang terpilih dan kekasih Allah SWT. Allah juga memerintahkan kepada nabi-Nya untuk bersabar sepertihalnya dalam QS. al-Ahqaf ayat 35:

BACA JUGA :  Peran Santri Dalam Kehidupan Modern

فَٱصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُوا ٱلْعَزْمِ مِنَ ٱلرُّسُلِ

“Maka bersabarlah kamu seperti halnya orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul yang telah bersabar”.

       Termasuk tanda-tanda seorang hamba itu dicintai oleh Allah SWT adalah ia diberi cobaan oleh-NYa lalu ia bersabar dalam mengahadapinya. Dalam kitab Ihya’ Ulum ad-Din diterangkan: “Sesungguhnya ketika Allah SWT mencintai seorang hamba, maka Allah SWT akan memberikan cobaan atas hambanya tersebut, dan ketika ia diberi cobaan maka ia akan bersabar”. Inilah bentuk dan cara Allah SWT  dalam mencintai seorang hamba-Nya. Karena semakin sabar seorang hamba maka semakin tampak pula keridhoannya terhadap qadla dan qodarnya Allah SWT.

       Lantas bagaimana dengan diri kita? seberapakah besar cobaan yang sudah Allah SWT berikan kepada kita? lalu sudah bisakah kita menghadapi dan bersabar atas cobaan tersebut? atau malah sebaliknya, kita tidak sabar kemudian lari dari masalah? Allah SWT berfirman dalam QS. al-Anfal ayat 46:

وَأَطِيعُوا ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ وَلَا تَنَٰزَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ وَٱصْبِرُوٓا إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ

“Dan taatlah kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berbantah-bantahan, sehingga menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilanglah kekuatanmu, dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”

       Bersabarlah! Karena dengan bersabar maka kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan. dengan bersabar masalah yang kita hadapi akan terasa lebih ringan. dengan bersabar seseorang akan terlihat bijak, dewasa, serta berwibawa. dan dengan bersabar pula kita akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Selalu ingatlah bahwa sesungguhnya Allah SWT bersama orang-orang yang sabar.

       Setelah kita mengetahui seberapa pentingnya sifat sabar yang harus dimiliki oleh seorang hamba dalam menghadapi cobaan dan ujian dari Allah SWT sehingga mereka termasuk dalam golongan orang-orang yang mulia dan beruntung, maka sudah semestinya kita berusaha sebisa mungkin bersabar dalam setiap kesulitan dan cobaan. Semoga Allah SWT menjadikan kita termasuk dalam golongan orang yang berbudi pekerti baik dan memiliki kesabaran yang luas sehingga Allah SWT mengangkat derajat kita. Amin. Wallahu A’lam bis Showab

Referensi :

  1. Tanbih al-Ghofilin, karya Nashr Ibn Muhammad Ibn Ibrahim as-Samarqandy
  2. Ihya’ Ulum ad-Din, karya Imam al-Ghozaly
Artikulli paraprakJangan Jadikan Dosa Penghalang Khusnudzon
Artikulli tjetërDari Rajab Ramadlan Berawal

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini