Manusia adalah makhluq yang diciptakan Allah dengan dilengkapi akal dan nafsu, hal ini yang selalu didahulukan setiap manusia untuk menjawab bahwa manusia adalah makhluq paling sempurna, karena tanpa akal kita akal menjadi lebih buruk dari pada iblis, ataupun sebaliknya dengan akal kita akan menjadi lebih baik dari pada malaikat, karena manusia akan mengeluarkan akhlaqulkarimahnya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kesalahan Pertama Iblis adalah meninggalkan perintah Allah, sedangkan kesalahan manusia pertama adalah menerjang larangan Allah. Walaupun keduanya mempunyai kesamaan yaitu berupa pelanggaran, akan tetapi mengapa mempunyai akibat yang bertolak belakang?.

Pada saat Allah memerintahkan Para malaikat  dan Iblis untuk bersujud kepada Adam, Para malaikat langsung bersujud, sedangkan Iblis tidak mau tunduk dan bersujud. Allah berfirman:

وإذ قلنا للملائكة اسجدوا لآدم فسجدوا إلا إبليس

Artinya: Dan (ingatlah), tatkala Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu semua kepada Adam", lalu mereka sujud kecuali iblis.

Alasan tidak bersujud terhadap adam karena salah satu dari dua hal, yaitu sombong, atau tidak termasuk orang yang diperintah untuk sujud, yaitu malaikat,  malaikat yang tujuanya hanya tunduk kepada Allah semata, tidak ada tugas selain cemburu kepada Allah, merakalah malaikat yang tidak terkena perintah bersujud. Allah berfirman:

قال يا إبليس ما منعك أن تسجد لما خلقت بيدي أستكبرت أم كنت من العالين

Artinya: Allah berfirman: "Hai iblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Ku-ciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri ataukah kamu (merasa) termasuk orang-orang yang tinggi?".

Jelas bahwa iblis bukan termasuk dari golongan malaikat, sehingga tidak dipungkiri kalau tidak tunduknya iblis karena sombong. Hal itu dibuktikan dengan ayat setelahnya:

قال أنا خير منه خلقتني من نار وخلقته من طين

Artinya: Iblis berkata: "Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah".

Lihatlah alasan iblis, Ia menyalahkan Allah dalam kesalahannya, karena Allah menciptakan dirinya dari api dan menciptakan adam dari tanah. Seolah berkata: Aku tidak mau sujud kepada adam itu kesalahan-MU, karena adam dari tanah dan aku dari api, dan orang yang ditunduki seharusnya lebih tinggi dari pada yang tunduk, ENGKAU telah salah memerintahkan aku untuk bersujud kepada yang lebih rendah. Iblis tidak bertata krama kepada dzat yang menciptakan sehingga ia dilaknat sampai hari pembalasan seperti disebut dalam ayat setelahnya.

BACA JUGA :  Teman Terbaik

قال فاخرج منها فإنك رجيم وإن عليك لعنتي إلى يوم الدين

Artinya: Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan".

 

Sedangkan Pada saat Allah melarang Nabi Adam untuk mendekati pohon terlarang, tetapi ia mendekati dan mencicipi buah terlarang, Adam mengakui kesalahannya dan menisbatkan kesalahan yang dikerjakan kepada dirinya, tidak kepada Allah. Allah berfirman menceritakan doa adam:

قالا ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين

Artinya: Keduanya (Adam dan Hawa ) berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang rugi”. Lihatlah doa adam, Ia menisbatkan kesalahan yang dilakukan kepada dirinya, Walaupun amal perbuatan baik mauapun buruk terjadi karena kehendak dan itu merupakan ciptaan Allah. Allah berfirman:

والله خلقكم وما تعملون

Artinya: “Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu."

Allah juga berfirman:

ﻭﻣﺎ ﺭﻣﻴﺖ ﺇﺫ ﺭﻣﻴﺖ ﻭﻟﻜﻦ ﺍﻟﻠﻪ ﺭﻣﻰ

Artinya: "Dan bukan kamu yang melempar ketika kamu melempar, tetapi Allah-lah yang melempar.

Alhasil” kewajiban itu ad

Akan tetapi Al-qur’an memberikan pelajaran berupa adab, tata krama dan sopan santun untuk menisbatkan perkara baik dari Allah dan perkara jelek timbul karena kesalahan dan dari pribadi makhluq. Allah berfirman:

ما أصابك من حسنة فمن الله وما أصابك من سيئة فمن نفسك

Artinya: “Apa saja kebaikan yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja keburukan yang menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri”.

Allah berfirman:

وما أصابكم من مصيبة فبما كسبت أيديكم

Artinya: “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri”.

Akan tetapi walaupun banyak kesalahan yang menimpa tidak membuat putus asa, karena:

ويعفو عن كثير

Artinya: “Dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)”.

Itulah pentingnya Akhlaqul karimah. Semoga kita bisa mengambil ibroh dari yang diatas dan bermanfaat bagi kita semua.

 

 

Artikulli paraprak4 Pilar Islam
Artikulli tjetërSang Maha Besar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini