Suara tabuh gemerincing rebana mengawali sebuah acara yang di adakan di PP Al-Anwar, tepatnya di Musholla yang berdiri tegak di depan Ndalem Mbah Maimoen Zubair. Acara itu bila di perhatikan akan terkesan sederhana. Namun, di hati para santri acara tersebut sangat berkesan dan penuh dengan warna, karena acara itu menunjukkan waktu liburan sudah semakin dekat dan mereka akan mulai bersiap-siap untuk tancap gas menuju ke rumah mereka masing-masing.

Tepatnya, selepas pembacaan Dziba’iyah acara baru dimulai. Di lokasi acara itu terpampang sebuah banner yang dibentangkan di dinding Musholla yang bertuliskan Muwada’ah PP Al-Anwar atau acara pamitan antara santri dengan para Masyayikh pada hari Kamis petang 5 Juni 2014 M. Meskipun suasana dingin menyelimuti, acara itu tetap berjalan dengan khidmat dengan dihadiri oleh para Masyayikh, asatidz dan segenap pengurus serta santri PP. Al-Anwar Sarang Rembang.

""

Usai sambutan panitia dan sambutan ketua pondok KH. Najih Maimoen dan beberapa Masyayikh lainya berpesan kepada para santri agar selalu belajar dan belajar, sedangkan acara pada malam itu bukanlah acara penutupan tapi ikhtitam yang bukan berarti belajar dihentikan. Liburan bukan berarti libur belajar, pulang bukan berarti melepaskan kitab-kitabnya untuk tidak dibaca. Tetapi, liburan adalah kesempatan besar bagi santri untuk tetap belajar dan membaca kitab. Kemudian, beliau melanjutkan pesanya kalau santri ketika di rumah harus bisa menjaga diri jangan sampai menerjang perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh syara’.

Setelah itu, jarum jam menunjukkan pukul 24.00, acara pun ditutup dengan pembacaan do’a dan para santri pun dengan khusyuknya mengamini. Sedangkan rekan-rekan pengurus dengan cekatanya membagikan snack untuk para santri. Adapun pesan-pesan di atas semoga tetap terpateri di hati para santri PP Al-Anwar ketika menghabiskan waktu liburanya nanti dan dapat kembali di Ponpes tercinta tepat pada waktunya tanpa ada halangan dan rintangan.

BACA JUGA :  Penghormatan Syaikhuna Maimoen Zubair Kepada Pimpinan Negara
Artikulli paraprakSantri Harus Sadar Proses
Artikulli tjetërPengajian Balagh Syaikhuna Maimoen Zubair

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini