Di balik kesibukan para santri ada di antara mereka yang menyempatkan untuk mencurahkan isi hati kepada para pembaca. Berikut ini adalah ekspresi para santri tatkala hati mereka menyeru dan bergejolak…

Selamat menikmati…………..!

THE NEXT GENERATION OF THE MOSLEMS


Dari arah utara
Terdengar gemuruh ombak
Melafalkan jalalah dan salam dari balik bilik
Dan saat angin bersenandung
Hati mulai merasa jika diri adalah milik-Nya
Begitu lantun mengetahui diri

Saat waktu telah saatnya
Melangkah ramai mencarai kfhaman
Mencari pengetahuan
Mengubur dalam-dalam kebodohan

Pandangan yang lunglai, lisan yang ngilu
Langkah yang rapuh
Adalah bagian yang terasa dari orang dalam bilik

Kesusahan hidup, kerasingan dunia baru
Adalah keseharian dari dalam bilik Al-anwar
Yang linu

Karena hanya satu hal yang mereka yakini
Ketetapan hati pada Islam yang haq

El-ANWAR

In this world nothing is perfect
Because we all are nothing
To you, to me too

M. NAJIH KLS SP


SANG HEBAT


Jika sang kala bersinar terang
Bulanpun meredup redung
Bukannya hilang dari peredaran
Tapi sungkan dalam perasaan

1928 tahun kelahiranmu
semua bersatu dalam keterlepasan
menyambut datangnya sang hebat
dari pelosok dataran pasir

kyai masjid julukanmu
mengawali hidup dibalut rindu
membawa rasa akan dahaga
mengambil intan dari telaga surya

sarangpun bersinar terang
dibawah komando militr perang
membangun surya kejayaan
dimasa yang akan datang

berapa banyak mutiara yang kau lepaskan
berharga dalam kotornya lumpur hitam
tanpa seorangpun yang tahu
akupun rindu padamu

sendu……..
rahasia orang kuno kau dapatkan
sains anak-anak tak kau tinggalkan
rahasia besar sudah digali
apalagi yang harus dicari?

Dimasa tuamu
Tak ada kamus tua
Semua masih seperti dulu
Hanya terpaut kata dan raga

Adakah yang masih sanggup
Mewarisi mahkota sutramu
Membawa misi pesan ilahi
Menghapus diri di ujung sendiri

BACA JUGA :  Abnauz Zaman, Mbah Maimoen

Dalam pudarnya waktu
Semua semakin berujung
Mengais ridlo di tengah gemuruh
Patung-patung syahwat bergelantung

Hanyalah sang hyang wahid
Yang tahu segalanya
Atas apa-apa
Yang tak ada apa-apa

Hanya kosong
Hanya suwung
Semua kembali dalam jati diri

Tak sanggupkan aku merangkai kata
Atas apa yang aku rasa
Memuji orang yang dicintai
Sebagai kiblat orang-orang suci

Atas apa yang kau inginkan
Akupun tak ragu untuk melakukan

Semua tak hanya kenangan
Tapi rindu dalam balutan

Ya allah masukkanlah aku ke surgamu
Bersama orang-orang yang belum masuk surga
Ya allah, sebagaimana engkau bahagikan
Teman-temanku dimalam ini saat musyawaroh

Bahagiakanlah kami bersama-sama kelak
Di surgamu pada hari qiamat

Pak Oke 22 – 11 – 1428 H

?‚?¯ ???… ?´?¹?±?? ?„???„?© ?§?„?¥?«?†???† ?¨?¹?¯ ?§?„?…?´?§?ˆ?±?©

DH 92


ILMU BUKANLAH BEBAN


Temanku
Belajarlah Selalu
Jangan Berpikir Engkau Menjadi Apa
Ataupun Dapatkah Mendapat Kerja
Namun Berfikirlah
Apa Yang Akan Kau Perbuat
Apa Yang Akan Kau Berikan
Apa Yang Akan Kau Sajikan
Di Hari Kehidupan Nanti

Temanku
Cita-Cita Harus Adanya
Namun Tidak Harus Menjadi Nyata
Kegagahan Bukan Berarti Musnah
Melainkan Kenyataan Tertunda

Apapun Yang Terjadi
Belajarlah Selalu
Hormatilah Gurumu
Patuilah Peraturan Pondokmu

Ilmu Bukan Beban Yang Menakutkan
Gali Dan Raihlah
Tuhan Selalu Menyertaimu

By ahmad muslim

I C DN 19


INGATLAH SELALU


Temanku
Bila Sesuatu Terjadi
Menerpa Dirimu
Dengan Secara Tiba-Tiba
Jangan Kau Bingung

Belajarlah Untuk Selau Memahami
Hal Yang Tak Terduka
Mungkin Itu Belum Seberapa
Siapa Tahu Besok Pagi Kau Tiada

Saudaraku Untuk Itulah
Dalam Detikan Waktu
Setiap Hembusan Nafas
Ingatlah Akan Keagungannya

Dekatkan Hatimu
Syukuri Setiap Kenikmatan
Yang Selalu Kau Dapati

By Ahmad Muslim

Artikulli paraprakSenja di Ambang Malam
Artikulli tjetërSi Merah Saksi Kebesaran Islam

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini