Banyak santri yang berbeda-beda tingkah lakunya ketika dipondok. lebib-lebih nanti ketika sudah pulang di rumah. Dalam kehidupan mereka dirumahpun sangatlah berpengaruh sekali ketika masih nyantri dipondok. Dulu, banyak sekali cerita-cerita santri yang ketika dipondoknya kayak-kayak paling alim sendiri, bahkan sudah terkenal di pondok, tetapi ketika pulang dirumah malah ada yang tidak bisa baca kitab bahkan sampai ada yang tidak hafal surat fatihah, tapi juga ada santri yang ketika dipondok itu bisa dikatakan paling bodoh dari sekian banyaknya santri, justru ketika pulang kadang menjadi orang besar dan terkenal kealimannya.
Ini membuktikan bahwa kepintaran dan kebodohan santri ketika dipondok itu tidak menjamin akan pintar dan bodohnya ketika hidup dikampungnya. Dalam pondok ini tingkah laku santri sangatlah berpengaruh sekali terutama tingkah laku santri terhadap Gurunya, baik dalam keadaan ramai maupun sepi, makanya dulu itu banyak sekali para santri berkhidmah, artinya semua waktunya dikorbankan untuk mengabdi pada Gurunya sampai-sampai terkadang tidak mengikuti pengajian yang telah ditentukan dalam peraturan pondok. Tetapi, Gurunya meridhoi santri tersebut, karena santri itu sangat yakin dengan keberkahan para Gurunya.
Dengan niat yang tulus dan ikhlas untuk berhidmah, akhirnya sang Guru selalu mendoakanya, sehingga meskipun ilmu yang dipelajari sedikit, tapi berkah do’a sang Guru maka ketika sampai dirumah santri tersebut bisa bermanfaat ilmunya.
Sebagai santri sejati ia harus tau apa yang yang menjadikan kesenangan bagi Gurunya, apalagi Guru yang sudah terkenal kealiman dan kedekatannya kepada Allah, maka harus lebih berhati-hati supaya Guru selalu ridho terhadap apa yang telah kita perbuat, misalnya di Pondok Al-Anwar kita punya Guru besar KH Maimoen Zubaier, pada PEMILU ini beliau senang dengan Partai PPP yang bergambar Ka’bah otomatis kita harus suka dengan apa yang di sukai oleh beliau. Dan jangan sampai kita menjadi santri yang bermuka dua kalau didekat Gurunya bersikap baik tapi kalau dibelakang malah menunjukkan sikap yang buruk, inilah yang harus kita hilangkan.
Di zaman yang sudah modern ini terkadang ada santri yang berkhidmah dengan seorang Guru cuma untuk mencari kebebasan agar lepas dari aturan yang yang telah ditentukan oleh pondok, maka hal yang semacam ini juga harus dihilangkan supaya selalu mendapat ridho dan do’a dari Guru-guru kita. Maka dari itu kita harus selalu berusaha menjaga perbuatan kita agar selalu diridhoi oleh Guru kita yaitu dengan selalu mengikuti ajaran Ahlusunnah Wal Jama’ah.