كان الله ولا شيء معه وهو الان ما عليه كان
"Allah itu ada, dan tiada sesuatu besertaNya. Dia kini adalah tetap sebagaimana adaNya semula (Tidak berubah)"
كان الله ولا شيء معه
Allah itu ada, dan tiada sesuatu besertaNya
adalah kutipan dari hadist Nabi yaitu:
كان الله تبارك وتعالى قبل كل شيء
Dan juga hadist:
كان الله ولم يكن شيء قبله
Hikmah ini sebenarnya ditujukan kepada mereka yang telah mendapatkan maqom fana’, mereka adalah orang-orang yang tidak bisa melihat kecuali melihat tuhannya, karena mereka menganggap setiap hal didunia ini pasti ada hubungannya dengan tuhannya, dan juga mengajarkan kita bahwasanya tidak ada segala sesuatu sebelum Allah.
Sebagai penguat dari hikmah ini salah satunya adalah sebagian dari pakar teologi Islam telah memberi bukti ilmiah, bahwa sesuatu selain Allah adalah baru dan pasti ada yang menciptakan, contohnya alam itu berubah dan setiap perkara yang berubah itu baru dan setiap perkara yang baru itu pasti ada yang membuat. Sehingga bisa dipastikan hikmah ini adalah penguat pokok-pokok akidah Islam yang telah kita ketahui.
Bagaimana bisa sesuatu selain Allah dikatakan tidak ada menurut orang-orang yang mendapatkan maqom tersebut padahal kita menyaksikan dengan mata telanjang tentang adanya langit, bumi dan sebagainya?
Maka sekali-kali kita jangan terjebak dalam pertanyaan dangkal seperti itu, sebab langit, bumi dan sebagainya bisa dikatakan ada jika Allah berkehendak, jika kita contohkan balita yang hendak berdiri butuh memegang erat tangan ayahnya, kalau dikatakan anak tersebut memiliki sifat berdiri yang sama dengan sifat berdirinya ayahnya, maka anak tersebut masih membutuhkan pegangan erat sang ayah. Ini menunjukan sifat berdirinya sang anak ada jika sang ayah memeganginya dan jika ayahnya melepas pegangannya maka anak tersebut tidak memiliki sifat berdiri, sama halnya dengan alam semesta ini. Maka dari itu tak semestinya kita sebagai orang yang telah mengerti hikmah ini terlalu menganggap penting urusan-urusan dunia atau bahkan sampai terlena oleh dunia, karena pada hakikatnya yang ada adalah Allah.
وهو الان ما عليه كان
Dia kini adalah tetap sebagaimana adaNya (Tidak berubah).
Merupakan pelebaran dari bagian sebelumnya, yaitu sejak sebagaimana zaman dahulu tiada sesuatu yang menyertai Allah begitu juga kini dan esok hari tidak ada sesuatu selainNya.
Telah kita pahami bahwa dzat yang wajib adanya hanyalah satu, yakni Allah dan tidak ada sesuatu bersamaNya. Dia adalah dzat yang ada dan berdiri sendiri, tanpa ada yang menyertai. Dan dialah dzat yang ada sejak zaman azali, kini dan selamanya. Ketika kita sudah mengerti bahwa barang disekitar kita yang terlihat pada hakikatnya itu tidak wujud, karena semua itu dikendalikan oleh Allah dan jika Allah berkehendak melepas wujud benda itu maka benda itu akan hilang. Maka kita mengerti bahwa segenap mahluk yang ada tidak memiliki daya dan upaya, semua gerak-geriknya ada dalam kontrol kekuasaan Allah yang maha esa.
Ini sama dengan syair dari Labid yang di benarkan rasululloh
الا كل شيء ما خلا الله باطل وكل نعيم لا محالة زائل
“Ketahuilah bahwa segala sesuatu itu selain Allah adalah palsu dan segala kenikmatan pasti sirna”
Semoga kita diberi kenikmatan oleh Allah bisa sampai pada maqom ini.