Ibnu Abdul Wahhab telah mengafirkan banyak generasi sejak 600 tahun sebelum Ibnu Abdil Wahhab. Ia mengkafirkan orang yang tidak sejalan dengannya, walaupun mereka mempunyai kapasitas ketakwaan sangat tinggi. Ia menyebut mereka sebagai orang musyrik yang halal darah dan hartanya. Namun sebaliknya, Ibnu Abdul Wahhab menetapkan keimanan para pendukungnya, walaupun orang fasik yang seharusnya mendapatkan siksa dari Allah.
Ibnu Abdil Wahhab tidak segan-segan menghina Nabi Muhammad SAW dengan hinaan yang bermacam-macam. Ia berkata: "Sesungguhnya tongkatku ini lebih baik daripada Nabi Muhammad, karena aku bisa memanfaatkannya. Sedangkan Muhammad telah mati, maka tidak ada lagi kemanfaatan darinya."
Ibnu Abdil Wahhab juga tidak senang dengan bacaan sholawat. Ia melarang sholawat dibaca pada malam jum’at dan melarang sholawat dibaca di atas mimbar. Orang yang melanggar larangan ini harus menerima siksa yang sangat pedih, bahkan Ibnu Abdil Wahhab pernah membunuh seorang buta yang tidak menghiraukan larangannya.
Banyak Ulama’ dan orang sholeh yang tidak sefaham dibunuh oleh Ibnu Abdul Wahhab. Sayyid ‘Alawi al Haddad pernah berkata: "sesungguhnya pendapat yang benar menurutku ialah ucapan dan tindakan Ibnu Abdil Wahhab telah membawanya keluar dari kaidah-kaidah Islam. Sebab ia telah menghalalkan sesuatu yang telah disepakati keharamannya." Ditilik dari ucapan dan tindakan Muhammad ibn Abdul Wahhab, seolah ia ingin memproklamirkan ajarannya sebagai ajaran baru. Karena termotivasi oleh keinginan itu, akhirnya ia enggan dengan ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. ia membuang semua ajaran yang berasal dari Nabi, kecuali Alqur’an, itupun sebenarnya hanya kedok, sebatas sandiwara agar masyarakat tidak mengetahui keberadaan Ibnu Abdil Wahhab yang sebenarnya. Buktinya ia dan para pengikutnya menta’wil Al-Qur’an sesusai dengan nafsu merekadan tidak sejalan dengan tafsir Nabi, Sahabat, Ulama salaf dan para pakar tafsir. Apa yang telah dilakukan Muhammad Ibn Abdul Wahhab juga tidak berdasarkan ta’wil yang akurat dan falid. Di samping itu, ia telah melecehkan para Nabi, para Wali yang berdasarkan konsensus imam madzhab empat menghina orang-orang tersebut merupakan perbuatan kufur.
Kejahatan Ibnu Abdul Wahab yang lain ialah banyak kitab-kitab yang berisi ilmu pengetahuan yang tidak ternilai harganya., ia bakar dan musnahkan banyak manusia pilihan dan ulama yang ia bunuh, ia juga membungkar maqom para wali. Di Aqsho Ibnu Abdil wahhab menjadikan maqom para wali untuk toilet.
Kesalahan terbesar wahabi ialah pembantaian besar-besaran yang ia lakukan ketika memasuki Thaif , mereka memusnahkan pendududk thaif dengan tanpa pandang bulu, dewasa atau anak-anak. Wahabi menjadi bencana bag rakyat, penguasa, orang terpandang dan masyarakat biasa. Wahabiyah tak segan-segan menyembelih anak yang sedang menyusu dalam dekapan ibunya, orang-orng yang sedang tadarrus membaca al-Quran di dalam masjid , juga tidak luput dari kekejaman mereka.
Ketika semua orang yang tinggal dirumah telah mati, mereka kembali bergerak menuju masjid dan pertokoan, mereka membunuh semua orang yang ada di sana, dan membunuh orang yang sedang sholat di dalam masjid.
Musuh yang berdamai, dan tidak bersenjata kemudian dibantai oleh Wahabiyah dan sisanya dibawa kelembah Wuj, dilembah itu mereka disiksa, dengan suhu yang cukup dingan dan hujan salju, keadaan mereka sangat mengenaskan, tanpa memaki alas kaki, telanjang dan terbuka auratnya, tidak perduli laki-laki atau wanita muslimah yang seharusnya dipingit di dalam rumah.
Di antara ajaran kontroversial Muhammad bin Abdul wahab adalah melarang ziarah kemakam Rasulullah Saw. setelah ultimatum ini disampaikan ada sekelompok pria yang datang dari ?Âahsa’ untuk ziarah ke makam Rasulullah Saw. di saat perjalanan pulang mereka bertemu dengan Muhammad Abdul Wahab yang sedang berada di Dzir’iyyah, kemudian Muhammad Abdul Wahab memerintahkan sekelomok orang tersebut untuk mencukur jenggot mereka dan menjungkalkan kepala mereka di atas kendaraan yang membawa mereka pulang[1].
Bisa dikata sebenarnya gerakan wahabi adalah perwujudan kaum khawarij di masa sekarang, jauh-jauh hari nabi telah mengingatkan kita akan kemunculan kaum khawarij dalam hadits-hadits yang menerangkan kejadian yang akan datang yang di antaranya :
?…???†?’ ?‡???§ ?‡???†???§ ?¬???§???????’ ?§?’?„?????????†?? ?†???�’?ˆ?? ?§?„?’?…???´?’?±???‚?? (?±?ˆ?§?‡ ?§?„?¨?®?§?±??)
?¹?†?£?¨?? ?³?¹???¯ ?§?„?®?¯?±?? ?±?¶?? ?§?„?„?‡ ?¹?†?‡: ?¹?†?§?„?†?¨?? ?µ?„?‰ ?§?„?„?‡ ?¹?„???‡ ?ˆ ?³?„?… ?‚?§?„ ?????®?’?±???¬?? ?†???§?³?Œ ?…???†?’ ?‚???¨???„?? ?§?„?’?…???´?’?±???‚?? ?ˆ???????‚?’?±???¤???ˆ?’?†?? ?§?„?’?‚???±?’?¢?†?? ?„???§ ?????¬???§?ˆ???²?? ?????±???§?‚???????‡???…?’ ?????…?’?±???‚???ˆ?’?†?? ?…???†?? ?§?„?¯?‘?????’?†?? ?ƒ???…???§ ?????…?’?±???‚?? ?§?„?³?‘???‡?’?…?? ?…???†?? ?§?„?±?‘?…?’?????©?? ?«???…?‘?? ?„???§ ?????¹???ˆ?’?¯???ˆ?’?†?? ???????’?‡?? ?�????‘???‰ ?????¹???ˆ?’?¯?? ?§?„?³?‘???‡?’?…?? ?¥???„???‰ ?????ˆ?’?‚???‡?? ) . ?‚???„ ?…?§ ?³???…?§?‡?… ?? ?‚?§?„ ( ?³?????’?…???§?‡???…?’ ?§?„???‘???�’?„?????’?‚?? ?£?ˆ ?‚?§?„ ?§?„???‘???³?’?¨?????’?¯??)
?¹?†?£?¨?? ?³?¹???¯ ?§?„?®?¯?±?? ?ˆ?£?†?³ ?¨?†?…?§?„?ƒ: ?¹?†?±?³?ˆ?„ ?§?„?„?‡ ?µ?„?‰ ?§?„?„?‡ ?¹?„???‡ ?ˆ ?³?„?… ?‚?§?„ " ?‡???…?’ ?´???±?‘?? ?§?„?®???„?’?‚?? ?ˆ?§?„?®???„?????’?‚???© ?·???ˆ?¨???‰ ?„?…???†?’ ?‚???????„?‡???… ?ˆ?‚?????„???ˆ?‡ ?????¯?¹???ˆ?†?? ?¥?„?‰ ?ƒ?????§?¨?? ?§?„?„?‡?? ?ˆ?„?????’?³???ˆ?§ ?…???†?‡ ???? ?´???‰???? ?…???†?‚???§?????„???‡???… ?ƒ?§?†?£???ˆ?„?‰ ?¨?§?„?„?‡ ?????¹???§?„?‰ ?…???†?’?‡???… "
[2] Makhdum kholid al-Asror, Meruntuhkan opini khurafat dan bid’ah.
?Â
BERSAMBUNG KE BAGIAN IV
?Â