Barokah yang terdapat pada seseorang. Artinya seseorang adalah hamba yang dekat dengan Allah sebab taqorrubnya dengan melakukan amalan-amalan yang diridloi oleh Allah. Hal semcam ini sebagaimana yang dikisahkan dalam Al-Qur’an tentang nabi Isa Alaihissalam yang diberi kitab dan mempunyai barokah (dimana beliau berada pasti tempat itu akan menjadi makmur dan subur, sebagaimana yang Allah firmankan yang artinya "Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku al-Kitab (Injil) dan Dia menjadikan aku seorang nabi. Dan Dia menjadikan aku seorang yang di berkati di mana saja aku berada"(QS. Maryam 31)

Dan dikisahkan bahwa imam Ahmad ibnu Hambal seringkali mencuci baju imam Safi’i dan meminum air bekas basuhan tersebut dengan maksud tabarruk. Begitu pula dengan Imam Safi’i , pernah pula mencuci baju imam Ahmad ibnu Hambal dan air bekas cucian itu digunakan untuk mengusap wajah setiap hari.

Abu Dawud menceritakan dalam hadistnya bahwa Zari’ra, salah satu delegasi rombongan yang diutus Abdul- Qois .saat menumui Rosululloh Saw. Sahabat Zari’ ra berkata: "Ketika kita turun dari kendaraan kami, maka kita langsung mencium tangan dan kaki Rasulullah Saw.

Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah menceritakan dalam hadistnya bahwa ada dua orang Yahudi menghadap Rosulullah untuk menanyakan tentang Sembilan ayat al-Quran dengan tujuan membuktikan kebenaran Muhammad sebagai utusan Allah. Seusai bertanya, mereka lantas mencium tangan dan kaki Rasulullah Saw seraya berkata, "Kami bersaksi bahwa engkau adalah seorang nabi." Dalam kisah di ini, Nabi Saw tidak mengingkari perilaku orang tadi. hal ini dalam ilmu hadist ini disebut taqrirun Nabi. Jadi perilaku para santri yang berdiri saat para masyayekh lewat dan mencium kedua tangannya itu dibenarkan, sebab taqrirun nabi termasuk dalil yang kuat dalam sebuah amal.

BACA JUGA :  Tantangan Dunia Modern

Barokah yang terdapat pada benda. Artinya perkara yang dimiliki oleh hamba Allah dan mempunyai nilai tersendiri dan keutaman dibandingkan benda-benda yang lain. Perkara ini sebagaimana yang dikisahkan dalam al-Qur’an tentang Tabut (peti tempat menyimpan kitab Taurot yang membawa ketenangan bagi mereka) peninggalan nabi Musa dan keluarga nabi Harun As. sebagaiamana yang Allah firmankan, "Dan nabi mereka mengatakan kepada mereka : "Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja ialah kembalinya tabut kepadamu,di dalamnya terdapat ketenangan dari tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga nabi musa dan keluarga nabi harun as ;tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman." (QS Al-Baqoroh : 248)

Sebuah hadis riwayat Ibnu Umar tertulis dalam kitab shohih al-Bukhori menyebutkan bahwa Rasulullah Saw mendatangi masjid Quba’ setiap hari Sabtu dengan berjalan kaki atau naik kendaraan dan Abdullah ibn Umar juga selalu melakukan itu. Masjid Quba’ adalah masjid yang diberkahi Allah Swt sebab mesjid itu dibangun atas pondasi ketaqwaan seperti yang difirmankan oleh Allah :

لمسجد اسس علي التقوي خير

Jadi, perilaku para santri yang mengatur tempat sandal dan membersihkan tempat solat adalah amalan untuk mendapatkan barokah sebab yang dilakukan itu bertendensi pada pada al-Quran dan hadist.

Catatan: Jadi pondok adalah tempat yang sangat strategis sebab bisa menggabungkan antara amal dan ilmu disertai mencari barokah, sebab yang menjadi prinsip dan pedoman adalah الخدمة عين البركة yang artinya khidmah adalah pekerjaan untuk mendapatkan berkah.

Artikulli paraprakPoligami
Artikulli tjetërPara Ulama Mujadid

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini