ألا إن أولياء الله لا خوف عليهم ولا هم يحزنون

"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." QS. Yunus (10): 62.

Para wali Allah tak pernah khawatir akan masa depan, karena mereka yakin seyakin-yakinnya terhadap Allah SWT. Dan mereka juga tidak pernah bersedih menyesali gemerlapan dunia yang hilang dari rengkuhannya, karena semua telah diatur oleh Allah SWT. Jika itu adalah haknya maka pasti akan kembali, dan jika bukan ditakdirkan untuknya maka Allah pasti akan menentukan lain yang lebih baik.

Cerita tentang Nabi Sulaiman dan Semut memberi pelajaran mengenai arti iman dan bersandar diri hanya kepada Sang Maha Penjaga dan Maha Pemberi.

"Berapa kebutuhan dirimu dalam setahun?" tanya Nabi Sulaiman kepada seekor semut tentang kebutuhan makanannya.

"Tiga biji-bijian," kata semut.

Sulaiman lalu meletakkan semut itu dalam kotak, dan memberinya tiga biji-bijian untuk kebutuhan makanannya.

Setahun lewat. Nabi Sulaiman menengok sang semut, dan dia agak kaget mendapati semut hanya memakan satu setengah saja.

"Kenapa hanya mengahabiskan satu setengah saja? Bukankah kebutuhanmu adalah tiga biji-bijian?" tanya Sulaiman.

"Ketika saya bebas, saya berada dalam jaminan Allah. Dan Allah tak mungkin melupakan makhluk-Nya. Ketika tuan meletakkan saya dalam kotak, maka saya beralih ke dalam jaminan tuan. Tuan mungkin saja lupa. Karena itu saya berupaya menghemat untuk kebutuhan tahun berikutnya."

Cerita ini mungkin saja tidak benar, namun kandungan hikmahnya perlu kita petik. Wallaahu a’lam

BACA JUGA :  Al-Anwar Eksis dengan Kesalafannya
Artikulli paraprakAdil dalam Berpikir
Artikulli tjetërPeran Santri Dalam Kehidupan Modern

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini