Nabi Muhammad Saw. mempunyai dua kelahiran yaitu kelahiran biasa dan kelahiran khusus. Kelahiran biasa Nabi Muhammad Saw adalah kelahiran beliau dari perut sang ibu seperti seorang manusia pada umumnya. Sedangkan kelahiran khusus adalah kelahiran Nur Nabi Muhammad Saw. dari Sayyid Abdullah yang jatuh ke dalam rahim Sayyidah Aminah.

Pada mulanya Nur itu dibawa oleh Nabi adam kemudian pindah ke dalam tubuh nabi Nuh, nabi Ibrahim, nabi Ismail kemudian pada akhirnya dibawa oleh Abdullah. Merupakan suatu keistimewaan tersendiri bagi seorang Nabi yang pernah membawa Nur Muhammad tersebut.

Kelahiran Nabi Muhammad seperti manusia pada umumnya terjadi pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun 571. Sedangkan lahirnya nur Muhammad yang disebut-sebut sebagai kelahiran khusus terjadi pada tanggal 10 Rajab tahun 570 pada hari kamis malam jum’at yaitu malam pertama berkumpulnya Abdullah dan Aminah setelah pernikahan mereka.

Pada malam itulah nur Muhammad yang awalnya tersimpan kokoh di dalam punggung Abdullah jatuh ke dalam rahim suci Aminah. Di dalam Maulid al-Barzanji diceritakan,

وَلَمَّا أَرَادَ اللهُ تَعَالَي إِبْرَازَ حَقِيْقَتِهِ الْمُحَمَّدِيَّةْ * وَإِظْهَارَهُ جِسْمًا وَرُوْحًا بِصُوْرَتِهِ وَمَعْنَاهْ * نَقَلَهُ إِلَي مَقَرِّهِ مِنْ صَدَفَةِ آمِنَةَ الزُّهْرِيَّةْ * وَخَصَّهَا الْقَرِيْبُ الْمُجِيْبُ بِأَنْ تَكُوْنَ أُمًّا لِمُصْطَفَاهْ

Artinya : Setelah kehendak Allah SWT memunculkan hakikat Nabi Muhammad SAW dan menjelmakannya secara jasmany dan ruhany, maka Dia memindahkannya ke tempat persinggahan-nya, yaitu kandungan Sayyidah Aminah Azzuhriyah yang mirip dengan penyimpanan mutiara. Memang, ia di sepesialkan oleh- Nya menjadi ibu Nabi Mushthofa.

Kemudian Nur Muhammad dibawa dan dikandung oleh Aminah. Pada saat itulah Aminah merasakan pengalaman yang menyenangkan dan merasakan tubuhnya yang segar bugar. Sedangkan Abdullah, ia merasa keadaan hatinya sudah berbeda tidak seperti dulu lagi, merana, bahkan ia merasakan adanya kebosanan di dunia.

BACA JUGA :  Jika Dirimu Sedang Senang dan Susah

Setelah itu, pada tanggal 10 Sya’ban Abdullah datang ke kota Madinah ingin mengunjungi saudara-saudaranya yang tinggal di sana. Namun, tepat pada tanggal 10 Ramadhan ia wafat di sana, genap dua bulan setelah kehamilan Aminah.

وَلَمَّا تَمَّ مِنْ حَمْلِهِ شَهْرَانِ عَلَى مَشْهُوْرِ الْاَقْوَالِ الْمَرْضِيَّةْ * تُوُفِّيَ بِالْمَدِيْنَةِ الْمُنَوَّرَةِ أَبُوْهُ عَبْدُ اللهْ * وَكَانَ قَدِ اجْتَازَ بِأَخْوَالِهِ بَنِيْ عَدِيٍّ مِنَ الطَّائِفَةِ النَّجَّارِيَّةْ * وَمَكَثَ فِيْهِمْ شَهْرًا سَقِيْمًا يُعَانُوْنَ سُقْمَهُ وَشَكْوَاهْ *

Artinya : Setelah beliau genap di kandung selama dua bulan menurut qoul masyhur yang di ridloi, di Almadinah Almunawwaroh ayah beliau (Abdullah) di panggil oleh Allah SWT. Sebelum itu, beliau singgah di paman- paman- nya, yaitu Bani ‘Ady. Beliau berada di tengah- tengah mereka selama satu bulan dalam keadaan sakit dan di rawat oleh mereka.

Jadi, dapat diketahui bahwasanya Nabi Muhammad berada di dalam kandungan ibunya selama sembilan bulan secara taqwim hilali. Namun, sembilan bulan tersebut tidak sempurna jumlahnya karena Nur beliau lahir di dalam kandungan Aminah pada tanggal 10 rajab atau yang disebut dengan kelahiran khusus dan beliau lahir ke dunia ini dari perut suci Aminah pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal yaitu kelahiran biasa nabi Muhammad seperti manusia pada umumnya. Kemudian kelahiran nur nabi Muhammad atau kelahiran khusus ini yang menjadi patokan orang-orang muslim pada setiap malam jum’atnya dalam membaca Maulid Barzanji dan Diba’i.

 

Catatan : Artikel ini disarikan dari ceramah Syaikhina Maimoen Zubair di acara Akhirissanah Madrasah dan Ponpes Paculgoang pada tanggal 12 September 2005 M

Artikulli paraprakAsal Muasal Perayaan Maulid Nabi dalam Islam
Artikulli tjetërPasrah kepada Qadar Allah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini