Memang sekarang sudah zaman akhir begini, Nabi Muhammad sudah pernah bersabda:
قَالَ فَأَخْبِرْنِيْ عَنْ أَمَارَاتِهَا. قال: أَنْ تَلِدَ الأَمَّةُ رَبَّتَهَا، وَأَنْ تَرَى الحُفَاةَ العُرَاةَ العَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي البُنْيَانِ. الحديث
(رواه مسلم)
(Malaikat Jibril) berkata, “kabarkan padaku tentang tanda-tandanya (hari kiamat), Nabi Muhammad menjawab, “(yaitu ketika) seorang budak melahirkan majikannya, dan (ketika) engkau melihat orang-orang yang tak beralas kaki dan mengembala domba-domba saling berlomba-lomba meninggikan bangunan.”
(HR. Muslim)
Kamu lihat di kitab-kitab hadits, nanti di hari akhir, manusia saling berlomba membuat tower bangunan, tapi terus mengapa di Indonesia ini rumah kok bisa masih pendek pendek?, seharusnya peluang Indonesia bisa maju itu banyak; laut punya, kebun punya, hutan punya, lahan pertanian punya. Zaman sekarang, dunia ini sudah habis, hampir habis; orang-orang mencari minyak hewani, setelah habis pindah cari minyak nabati, (minyak) ini yang punya hanya Indonesia, namanya kelapa sawit.
Lho tapi mengapa Indonesia kok tidak kaya?, apa ini yang disebut oleh kakek-kakek saya dulu, “Akan datang zaman di mana, ada ayam mengeram di atas padi mati kelaparan, ada bebek berenang di sungai mati kehausan”. Mengapa bangsa kita bisa menjadi seperti ini?, Allah SWT membuat manusia itu makhluk sosial, tidak mungkin manusia itu akan hidup sendiri, dawuh para Ulama’ salaf,
النَّاسُ ضَعِيْفٌ بِنَفْسِهِ قَوِيٌّ بِغَيْرِهِ
Manusia itu lemah sendiri, kuat bersama yang lain.
Tidak mungkin hidup sendiri bisa. Nabi Muhammad SAW bersabda, أُعْطِيْتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَ أَحَدٌ مِنْ قَبْلُ ,Aku (Nabi Muhammad) diberi lima hal yang tidak diberikan pada orang sebelumku; nah sebagian dari hal yang diberikan pada nabi adalah, أُعْطِيْتُ مَفَاتِحَ خَزَائِنِ الأَرْضِ, Aku diberikan kunci gudang bumi.
Kunci kemajuan ada di tangan Nabi Muhammad SAW, oleh karena itu nabi ini disebut sebut sebagai orang pertama pembuka kemajuan, mulai dari Nabi Adam sampai akhir hari kiamat, yang membuka kemajuan dunia ini adalah Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad berjuang, yang diperjuangkan adalah menyebarkan agama, tapi tidak akan bisa kecuali kalau hal yang pertama ini dijunjung lebih dulu, apa itu? Memerdekakan bangsa Arab, sebab dulu bangsa Arab itu bangsa yang dijajah.
Dari selatan, Mekkah dijajah oleh bangsa Ethiopia. Dari utara, Mekkah dijajah oleh bangsa Romawi. Dari timur, Mekkah dijajah oleh bangsa Persia; yang merdeka itu hanya tiga kota; Mekkah, Madinah, Thaif; yang ketiganya disebut ‘Arudl. Makanya ajaran dari tarekat Naqsabandiyah – yang saya sendiri juga Naqsabandi – itu ketika orang membaca do’a, ruh do’anya harus dibacakan ini, “يا من شرَّف العروض على سائر المدن والقرى” beginilah Syaikh Naqsabandi mengajarkan, “Wahai Allah dzat yang memuliakan ‘Arudl – ‘Arudl itu Mekkah, Madinah, Thaif – dari segala kota dan desa” yang dimaksud ‘Arudl adalah tiga ini, di kala nabi menyebarkan agama hanya tiga ini yang merdeka, maknanya adalah bahwa kemerdekaan itu adalah hal yang utama dari segalanya, bentuk penjajahan adalah bukan asal kemanusiaan, makanya undang–undang mukaddimah ’45 sangatlah tepat.
Bangsa ini mengapa bisa sampai seperti ini, dijadikan oleh Allah ada ayam mengeram di atas padi mati kelaparan; ada manusia, bangsa yang hidup di bangsa yang gemah ripah loh jinawi, mengapa terjadi kelaparan?, mengapa terjadi hal yang memalukan?, bangsa ini sangat memalukan, di negara manapun, di sana ada tenaga kasar bangsa ini yang jadi buruh rumah–rumah tangga yang sering disebut TKW.
Saya itu pernah ke Jordania 2 kali, ke syiria 4 kali; pertama kali saya masih dihormati, tapi akhirnya tidak dapat kehormatan, karena apa? Karena berasal dari bangsa buruh yang berada di dapur dapur, Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Ini nyata. Di Cyprus, yang saya tahu – Qobrus kalau kata kyai kyai dulu – Cyprus itu ada dua, ada Cyprus Yunani, ada Cyprus Turki. Yang kaya itu Cyprus Yunani, agamanya itu seperti ini (salib), tau? Seperti ini, itu yang kaya-kaya. Terus mengapa anak anak kita – tsanawiyah, aliyah – masuk jadi TKW di Cyprus Yunani yang makanannya adalah babi.
Saya yakin, ‘ainul yaqin, haqqul yaqin; tidak mungkin bangsa ini berubah kalau kita tidak mau berubah, kalau masih seperti ini terus ya sudah.
إِنَّ اللهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوْا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
bahwa Allah itu tidak akan merubah nasib suatu umat kecuali mereka itu harus berubah
Kalau masih terima seperti ini ya sudah, ada orang kok sukanya jadi buruh, gak mau jadi majikan. Saya kemarin terbang ke Kuala Lumpur belum sampai sebulan, diperlihatkan menanam kelapa sawit sepanjang kawasan sekitar lapangan terbang Kuala Lumpur, saya tanyakan, yang aneh yang menanam itu siapa? Orang Indonesia, orang Malaysia tidak bisa. Makanya saya minta kalian semua mari, umat islam bersatu tanpa pandang yang ada di partai ini ataupun ini. Saya yakin bagusnya umat islam pasti – tidak perlu in sya Allah, lha wong sudah janji Allah – akan membawa kebahagiaan semua bangsa Indonesia.
Disarikan dari Pengajian Ahadan Syaikhina KH. Maimoen Zubair