Kita tahu bahasa yang digunakan dalam pesantren adalah bahasa Arab ,walaupun globalisasi menuntut bahasa inggris sebagai bahasa dunia. , karena dianggap sudah menjadi bahasa berstandar internasional, alias bahasa dunia.Sehingga sering kita ketahui, bahasa inggris digunakan dalam praktek keseharian yang berkaitan hubungan antar bangsa ; mulai dalam dunia industri, dunia akademik, urusan diplomasi antar bangsa, dan aktifitas-aktifitas kenegaraan lainnya.

Namun,bukan berarti bahasa Inggris adalah bahasa yang paling indah di mukabumi. Ada bahasa lain yang cerdas, lebih berdaya guna, lebih menyelamatkan kehidupan dunia daripada sekedar bahasa Inggris, apalagi didukung dengan keindahannya yang jauh lebih baik dari bahasa-bahasa yang lain. Karena dari setiap huruf yang membentuksatu kata itu bisa mempunyai beragam makna yang sangat kompleks. Tiada lain bahasa itu adalah bahasa Arab.

Banyak orang yang belum memahami secara betul kalau pada hakikatnya bahasa Arab termasuk kategori bahasa yang mempunyai nilai estetika yang sangat tinggi dibanding bahasa-bahasa bangsa lain. Ia ibarat permata yang tersimpan di dalamkarang yang tersembunyi jauh di dalamlautan. Sesuatu yang amat indah dan tak ternilai harganya jika disejajarkan dengan barang-barang berharga lainnya, namun sulit untuk didapatkan.Berdasarkan hasil pengamatan dan data-data berbagai narasumber, bahasa Arab menduduki peringkatke-enam tingkat dunia.Sementara itu bahasa Inggris menduduki berada di peringkat utama.

Umumnya,masyarakat lebih antusias terhadap bahasa Inggris karena lebih mudah untuk dipelajari.Sedangkan bahasa Arab, oleh orang awam dianggap terlalu sukar untuk dipahami apalagi untuk menyusun kalimat-kalimatnya secara benar.Sebab, salah sedikit saja dalam mengucapkan atau dalam penulisan, maka bisa mengakibatkan perubahan pada makna.Contoh sederhananya, ketika kita salah dalam memberikan harakat fathah, dlammah, kasrah, atau bahkan memberi tasydid, maka makna yang terkandung didalamnya tersebut akan berubah. Dan ketika kandungan maknanya berubah,tentu ini akan berakibat pada kekacauan epistemologi karena alur makna dalam kata-kata itu jadi samar.

Para pengamat bahasa mengakui kalau bahasa Arab merupakan bahasa asing yang memerlukan dedikasi tinggi untuk mempelajarinya.Nilai itulah yang membedakan bahasa Arab dengan bahasa yang lainnya.Maka takheran jika kalimat-kalimat yang tersusun sesuai dengan kaidah bahasa Arab, acapkali orang-orang dibuat geleng-geleng karenanya.Terlebih, bahasa Arab yang terkandung dalam Alquran. Allah Swt berfirman, "Katakanlah: ‘Sesungguhnya jika manusia dan Jin berkumpul untuk membuat yang serupa Alquran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain.&quot(QS. al-Isra’: 86)

BACA JUGA :  KONTROVERSI NIKAH DINI

Dari uraian di atas, jelas sekali bahwa bahasa Arab sejatinya adalah bahasa yang unggul tak tertandingi.Terbukti, Alquran yang merupakan sumber utama segala bidang keilmuan saja memakai bahasa Arab.Dikatakan unggul, menurut hemat penulis karena bahasa Arab telah lulus seleksi untuk digunakan sebagai bahasa Alquran. Karena Alquran adalah Kalamullah yang sangat mulia dan agung, tidaklah mungkin Allah menyejajarkan sesuatu yang tidak setara denganNya.

Sebagai umat Islam, sepatutnya kita bangga dengan memiliki bahasa Arab. Kita tidak perlu inferior karena ada bahasa lain yang dikatakan lebih unggul dari pada bahasa Arab. Karena sesungguhnya bahasa Arab adalah bahasa yang kelak akan dipakai di surga. Banyak keterangan yang menjelaskan hali tu.Dalam kehidupan di surga, seluruh makhluk akan memakai bahasa Arab.

Jika Anda belum yakin kalau bahasa Arab itu adalah bahasa yang indah lagi unggul, ada baiknya penulis menampilkan sastrawan legenda sepanjang masa.Anda mungkin sudah mengenal nama beliau, dia adalah Imriil Qois atau Majnun. Tokoh utama dalam kisah Laila Majnun.Sebuah kisah legendaris yang bermuatan cinta murni dan nyata adanya.Syair-syairnya terangkai dengan indah dan penuh dengan makna.Wajar jika kemudian sebagian besar penduduk bumi mengaguminya.

Diakui atau tidak, tidak sedikit yang merasa minder (bahkangengsi) jika menggunakan bahasa Arab. Akan tetapi, jika penulis mengilustrasikan; seandainya ada barang yang di kemas bagus dan ‘ngejreng’ namun kualitasnya standar dibandingkan dengan permata yang kusam, Anda akan pilih yang mana? Bagi orang yang jenius dalam berbisnis, pastilah ia akan memilih permata. Karena permata bernilai lebih meski bentuknya terbilang kecil.Sungguh, bahasa Arab pada masa sekarang ibarat sebuah permata yang hilang.

Artikulli paraprakNgalap Berkah
Artikulli tjetërAdil dalam Berpikir

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini