Tepat pada hari senin, 09 Sya’ban 1432 H/11 Juli 2011 M pukul 08.00 WIB diselenggarakan acara tahunan dalam rangka Haflah Akhirissannah LP.Muhadloroh Al-anwar Sarang, namun acara yang diadakan di halaman PP. Al-Anwar ini ada yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yaitu semua sambutan beserta mau’idhohnya yang mengisi adalah Syaikhina Maimoen Zubair beserta Putra-putra beliau.
Acara yang rencananya menghadirkan Syekh Hasan Hitou dari Syiria ini dibuka dengan iringan sholawat Nabi dari Group Hadroh Al-Anwar Sarang dilanjutkan dengan pembacaan susunan acara yang dibawakan oleh salah satu kelas VI Muhadloroh sebagai MC. Pembacaan ayat suci al-Qur’an dibawakan dengan indah oleh Hanif Zamzami dari Banyuwangi, dengan gaya tartilnya yang bernada seperti Syekh Mushari ini membuat para hadirin terbawa oleh gema wahyu Ilahi.
Sambutan di isi oleh ketua panitia Haflah 2011, dilanjutkan sambutan dari wali Santri yaitu KH. Suyuthi dari Banyuwangi dalam sambutan beliau memberikan beberapa nasehat kepada para santri LP. Muhadloroh Al-Anwar terutama bagi yang Kelas VI yang telah tamat untuk selalu ikhlas dan jangan sampai boyong dari Pondok Pesantren selama merasa belum mampu dan cukup untuk bermasyarakat, disamping itu tokoh kyai Kharismatik yang aktif dalam Organisasi umat terbesar di Indonesia yaitu NU ini juga memberikan ucapan banyak terima kasih kepada Para Masyayikh PP. Al-Anwar terutama kepada Hadrotussyaikh KH. Maimoen Zubair dan juga berterimakasih terhadap segenap Asatidz LP. Muhadloroh yang selalu membimbing para Santri dalam mengarungi samudra luasnya ilmu. Beliau yang juga salah satu generasi pertama yang mondok di PP. Al-Anwar ini juga berharap semoga PP. Al-Anwar agar selalu menjunjung Manhaj Salafissholih agar Tradisi-tradisi Salaf selalu menghiasi santri.
Sambutan seterusnya dibawakan oleh beberapa Putra Syeikh Maimoen Zubair , yaitu KH. Abdurro’uf MZ sebagai Kepala LP. Muhadloroh Al-Anwar. Dalam kesempatan tersebut beliau yang pernah belajar pada Abuya Sayyid Muhammad Al-Maliki Mekah memberikan sedikit penjabaran kepada Hadirin tentang Fungsi otak/pikiran seorang manusia yang terdiri dari Pemahaman dan Hafalan yang mana ke-duanya sangatlah penting bagi setiap pelajar terutama Santri.
Sambutan dilanjutkan dengan sambutan atas nama Keluarga yang diwakili oleh DR. KH. Abdul Ghofur MZ , beliau juga menerangkan tentang hal-hal yang harus dipersiapkan para santri ketika berdakwah sekembalinya dari Pondok Pesantren, dalam hal ini Doktor dari Al-Azhar University dengan predikat Summa Cumlaude ini membedah Tafsir dari QS. al-Muddatsir yang mana surat ini menerangkan hal-hal yang harus dilakukan dalam berdakwah, sebagaimana nabi SAW yang di utus berdakwah membawa Risalah Islamiyyah.
KH. Abdullah Ubab MZ juga memberikan sambutan atas nama Mudir PP. Al-Anwar, beliau juga menekankan kepada para santri terutama bagi kelas VI yang telah menyelesaikan jenjang pendidikan di LP. Muhadloroh agar senantiasa mencari Barokah dari para Masyayikh, walaupun memang mendapatkan Barokah saat ini adalah hal yang sangat sulit.
Atas nama Masyayikh PP. Al-Anwar diwakili oleh Beliau Syaikhina Muhammad Najih MZ. Putra Syaikhina Maimoen Zubair yang selalu membekali para santri agar selalu bisa terhindar dari bahaya Liberalisme & Pluralisme ini memberikan nasehat kepada Para Santri bahwasanya perubahan pada setiap manusia terutama santri memang bisa terjadi secara sedikit demi sedikit, tanpa terasa juga bisa merubah jadi diri dari seorang santri yang ber-akhlak Islamy. Namun beliau yakin kalaupun memang pada santri PP. Al-Anwar terjadi perubahan maka perubahan tersebut hanyalah sedikit dan tidak mampu menghilangkan dari jatidiri sebagai seorang santri.
Acara yang terakhir adalah Mau’idloh Hasanah sekaligus Do’a yang disampaikan oleh beliau KH. Maimoen Zubair. Kalam-kalam beliau adalah yang sangat ditunggu-tunggu para santri dan selalu menentramkan hati para pendengarnya. Dalam mau’idloh kali ini beliau menerangkan tentang kebesaran Allah dan kekuasaanNya terutama dalam perihal peredaran Bulan dari arah barat ketimur yang seharusnya hanya membutuhkan waktu 28 hari, namun kenyataannya peredaran bulan melebihinya yaitu 29-30 hari. Di samping itu beliau juga berpesan agar LP. Muhadloroh biarlah seperti sekarang ini. Acara berakhir dengan Do’a dari beliau, di iringi ucapan lirih "Amin" dari hadirin berharap semoga selalu mendapat Rahmat dan RidloNya serta mendapat Taufiq dalam menempuh jalan para Ulama Salafissolih.
Acara berakhir Pukul 13.10 WIB dan para panitia yang bertugas melakukan tugasnya masing-masing.
?