( 79 ) ?…?·?„?¨ ?§?„?¹?§?±?????† ?…?† ?§?„?„?‡ ?§?„?µ?¯?‚ ???? ?§?„?¹?¨?ˆ?¯???© ?ˆ?§?„?‚???§?… ?¨?­?‚?ˆ?‚ ?§?„?±?¨?ˆ?¨???©

"Yang diminta orang arif kepada Allah adalah ketulusan dalam menghamba dan pemenuhan hak-hak ketuhanan-Nya"

Seseorang berhamba kepada Allah (benar-benar berhamba) dengan sungguh-sungguh. Inilah yang dinamakan matlabul arifin. Kalau seseorang meminta kepada Allah maka yang diminta adalah ?§?„?µ?¯?‚ ???? ?§?„?¹?¨?ˆ?¯???© ?ˆ?§?„?‚???§?… ?¨?­?‚?ˆ?‚ ?§?„?±?¨?ˆ?¨???©.

Sekarang bagaimana caranya agar bisa seperti ini?.

Jadi secara umum kita harus merasa terlebih dahulu bahwa kita adalah hamba Allah. Kalau kita tidak mengerti, lalu bagaimana caranya menuruti perintah Allah? Orang itu berbeda-beda dalam beribadah kepada Allah. Pokoknya ibadah adalah yang ada lafadz La Ilaha Illallah. Sekarang yang paling tinggi tingkatannya adalah ibadah kepada Allah murni karena Allah saja, tidak karena selain-Nya. Pahala itu artinya ujroh, seperti akad-akad dalam jual beli. Tapi pahala yang diberikan oleh Allah tidak seperti ini (ujroh dalam akad). Artinya adalah seperti yang telah dijelaskan Allah dalam Al-Qur’an :

?ˆ???…???§ ?£???…???±???ˆ?§ ?¥???„?‘???§ ?„???????¹?’?¨???¯???ˆ?§ ?§?„?„?‘???‡?? ?…???®?’?„???µ?????†?? ?„???‡?? ?§?„?¯?‘?????†?? ?­???†???????§???? ?ˆ???????‚?????…???ˆ?§ ?§?„?µ?‘???„???§?©?? ?ˆ???????¤?’?????ˆ?§ ?§?„?²?‘???ƒ???§?©?? ?ˆ???°???„???ƒ?? ?¯?????†?? ?§?„?’?‚?????‘???…???©?? (5) [?§?„?¨???†?©/5]

5. Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus[1595], dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus.

[1595] Lurus berarti jauh dari syirik (mempersekutukan Allah) dan jauh dari kesesatan.

Sedangkan ibadah yang paling rendah adalah ibadah karena selain Allah. Setelah itu ibadah yang lepas dari riya’ lalu ibadah yang bersih dari ujub. Adapun ihlas adalah ibadah yang paling atas, tidak ingin hanya dunia saja tapi akhirat juga. Jadi jika seseorang melakukan sholat dan lain-lain karena Allah maka ini dinamakan ?§?„?‚???§?… ?¨?­?‚?ˆ?‚ ?§?„?±?¨?ˆ?¨???©. Lalu apakah orang yang sudah tahu seperti ini, tidak perlu lagi meminta surga? Tidak, karena kita harus memperlihatkan bahwa kita itu butuh kepada Allah dan meminta rahmat kepada-Nya.

BACA JUGA :  Melawan Nafsu

Amal yang rendah dan sedikit itu tidak apa-apa, namun harus disertai dengan mengharapkan pahala dari Allah. Kita tidak boleh merasa bahwa amal kita itu tidak ada riya’-nya. Kita juga tidak boleh menjelek-jelekkan orang yang tingkatannya sudah tinggi (wali-wali Allah). Memang terkadang amal mereka kelihatan rendah, namun itu adalah dalam segi dhahirnya saja.

Contohnya adalah Bahlul, kerabatnya khalifah Harun Ar-Rasyid. Dia adalah orang yang jadzab kepada Allah. Jadi, tingkatan paling atas adalah tingkatan orang yang sudah merasa bahwa kalau dirinya dimasukkan ke surga maka akan tetap menyembah Allah dan kalau dimasukkan ke dalam neraka juga akan tetap menyembah Allah.

Artikulli paraprakHIKMAH KE 78 : RAJA’ DAN UMNIYYAH
Artikulli tjetërHIKMAH 81 : MAKAM BASTU DAN MAKAM QOBDHU

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini