MAJAZ ‘AQLI DAN PENGGUNAANNYA
Tidak disangsikan lagi bahwa majaz ‘aqli digunakan dalam al-Qur’an dan al-Sunnah. Di antaranya :
وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ
“dan apabila di bacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya) (QS: al-Anfal, 08:02)”
Penyandaran kalimat ziyadah ke kalimat aayaat adalah majaz ‘aqli. Karena ayat adalah penyebab bertambah sedang yang menambah sesungguhnya adalah Allah SWT.
يَوْمًا يَّجْعَلُ الْوِلْدَانَ شِيْبًاۖ
“hari yang menjadikan anak-anak beruban. (QS: al-Muzammil, 73:17)”
Penyandaran kata Ja’ala pada pada yaum adalah majaz ‘aqli. Karena Yaum adalah tempat mereka menjadi beruban. Kejadian tersebut tercipta pada Yaum sedang yang menjadikan sesungguhnya adalah Allah SWT.
وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَّلَا سُوَاعًا ەۙ وَّلَا يَغُوْثَ وَيَعُوْقَ وَنَسْرًا
“dan jangan pula suwwa’, yaghuts, ya’uq dan nasr. Dan sesudahnya mereka menyesatkan kebanyakan (manusia) (QS: Nuh, 71:23)”
Penyandaran Idlal pada Ashnam adalah majaz ‘aqli karena ashnam adalah penyebab terjadinya idlal sedang yang memberi petunjuk dan yang menyesatkan hakikatnya Allah SWT semata. Firman Allah mengisahkan Fir’aun :
يٰهَامٰنُ ابْنِ لِيْ صَرْحًا لَّعَلِّيْٓ اَبْلُغُ الْاَسْبَابَۙ
“Hai Haman, buatkanlah bagiku sebuah bangunan yang Tinggi (Qs: al-Ghofir: 40:36)”
Penyandaran Al-Binaa kepada Haman adalah majaz ‘aqli karena Haman Cuma penyebab. Ia hanya pemberi perintah tidak membangun sendiri. Yang membangun adalah para pekerja.