Siapa sangka Negara Spanyol dan Portugal yang sekarang ini masuk dalam kategori Negara Kristen di Eropa dulunya adalah sebuah daerah yang dikuasai oleh orang-orang Islam. Peradaban Islam di sana berkembang dengan pesat, kemegahanya dan keilmuanya. Apalagi kota Cordoba atau dalam bahasa arabnya disebut Qurtubah قرطبة adalah kota yang dijuluki The Jewel of Cordoba oleh Eropa yang memiliki perpustakaan besar yang menyimpan 400 ribu buku di dalamnya.

""

Sebelum dikuasai kaum muslimin Negara tersebut bernama Asbania yang berada di bawah cengkeraman bangsa Ghotic yang penduduknya bernama kaum Vandal. Sedangkan posisi kaum Vandal disitu adalah sebagai pribumi yang dijajah oleh bangsa Goth. Adapun nama Andalusia sendiri itu diambil dari nama kaum Vandal yang akhirnya orang-orang Arab ketika mendudukinya menyebut dengan sebutan Vandalus dan kemudian menjadi Andalus, Andalusia.

Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal) dalam waktu sekejap dapat dikuasai oleh orang-orang Islam melalui ketajaman dan kemantapan strategi jendral besar Thariq bin Ziyad yang membuat pasukan musuh yang dipimpin oleh King Roderick kocar-kacir dan lari terbirit-birit. Apalagi dengan peristiwa eksentriknya dengan membakar kapal-kapal penyebrang dan pidatonya yang membakar semangat para pasukan menjadi sorotan para pakar sejarah hingga saat ini.

Setelah itu daerah-daerah di semenanjung Iberia sedikit demi sedikit dapat diduduki oleh kaum Muslimin. Bahkan pada tahun 104 H hampir saja seorang panglima besar muslim Abduraahman Al-Ghafiqi menguasai Paris dan seluruh daerah di Negara Prancis kalau saja pasukanya tidak terpecah belah dan hinggap di dalam cinta dunia.

Andalusia sekarang ini merupakan daerah Otonom bagi Negara Spanyol yang menjadi saksi bisu era kemajuan dan kemegahan peradaban Islam di sana. Adalah masjid Cordoba yang luasnya hampir sebanding dengan luas masjid Nabawi di Madinah yang dapat menampung ribuan jamaah di sana. Jika dipandang dari kejauhan maka akan terlihat ribuan tiang-tiang yang berdiri tegak di sana. Sedangkan di bagian tengah akan terlihat pemandangan yang luar biasa yaitu kubah-kubah yang dihiasi jutaan ukiran halus yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

BACA JUGA :  PUISI UNTUK IBU

Yang paling banyak dikunjungi oleh para turis adalah bagian mihrab, tempat yang digunakan oleh imam dalam memimpin sholat. Mihrab itu mengarah ke Ka’bah, berbentuk cekung dan menjorok ke dalam seperti jalan buntu, dengan dilengkapi dua jendela di sebelah kanan dan kirinya yang apabila diceritakan dengan detail mungkin akan menghasilkan buku tersendiri.

Juga tak kalah hebatnya dengan istana Alhambra di Granada sebuah istana merah yang megah dengan dihiasi taman-taman hijau yang menjadi inspirasi bagi pengarang-pengarang novel seperti novel yang berjudul Dona Rosita La Soltera (Dona si Perawan Tua) yang mengisahkan tentang perempuan cantik yang bernama Dona. Bukanya ia tidak laku, tetapi ketika masih muda ia mencintai seorang pemuda latin dan menjalin cinta. kemudian pemuda tersebut berpamitan kepada si Dona untuk merantau dan berjanji akan kembali. Di masa penantianya itu ia menunggu sang kekasih dengan menghabiskan waktunya di sekitar taman-taman istana Al-Hambra dan Granada sehingga kulitnya pun tak semulus dulu lagi.

Di sana juga terdapat sungai yang paling romantis yaitu sungai yang bernama Guadalquivir atau dalam bahasa arabnya disebut Wadal Kabir (Sungai Besar). Sungai panjang nan jernih yang diiringi rerumputan hijau yang menghiasi sebelah kanan dan kirinya. Di kisahkan bahwa seorang raja dari kerajaan Islam di sana yang bernama Al-Mu’tamid sering mengajak istrinya Rumaiqiyah untuk menaiki perahu sampan kecil di sungai itu di waktu sore hari untuk berbincang-bincang sambil menunggu keindahan waktu terbenamnya matahari. Dan masih banyak lagi tempat-tempat bersejarah lainya di sana yang menjadi bukti kegemilangan dan kebesaran peradaban Islam di Andalusia.

Artikulli paraprakSay, No Liberal!
Artikulli tjetërSecercah Cahaya di Al-Anwar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini