2014 PPP Harus Bangkit
Pada Kamis siang (24/02), Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) PAC Sarang, salah satu organisasi internal PPP, mengadakan acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara ini digelar di halaman depan Gedung Serba Guna (GSG) Al-Anwar Sarang. Tampak ibu-ibu berpakaian batik bergambar ka’bah berseliweran di depan GSG mengatur persiapan dan kelengkapan acara. Menurut Faridatus Sholihah, ketua panitia, peringatan ini digelar atas instruksi dari KH. Maimun Zubair, ketua Majelis Syari’ah DPP PPP.
Selain memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, acara ini juga dimaksudkan sebagai ajang silaturahmi warga PPP, khususnya para anggota WPP. Di samping itu juga sebagai upaya konsolidasi pengurus partai menjelang Muswil Jateng PPP di Semarang Sabtu besok (26/02). Dalam forum tersebut akan dibahas, salah satunya, langkah-langkah untuk meningkatkan perolehan suara nanti pada Pemilu 2014. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Ags. H. Taj Yasin Maimun, ketua PPP PAC Sarang.
Menurut beliau di sinyalir banyak pihak luar yang berkepentingan menempatkan kadernya di kepengurusan PPP dengan tujuan merusak dan "menjajah" partai Islam ini. "Tak tanggung-tanggung, dana yang disiapkan mereka mencapai 1 trilyun," imbuh suami Ny. Nawal Nur Arofah, ketua WPP PAC Sarang, ini. Oleh karena itu, para pengurus partai, baik di tingkat anak cabang maupun ranting, diharapkan kesolidannya dalam memajukan partai. "Sebab, jika PPP besar, para kadernya yang duduk di DPR akan berani bersuara karena banyaknya jumlah kursi yang diraih. Sebaliknya jika perolehan suara sedikit, para wakil kita akan kalah dalam memperjuangkan pendapatnya," ujar Ny. Raudlotul Jannah Aziz, dalam sambutan wakil dari WPP DPC Rembang. Sebelumnya, grup nasyid dari WPP membawakan lagu mars PPP dengan diiringi oleh tabuhan rebana.
Selanjutnya, KH. Maimon Zubair dalam mau’idhohnya menjelaskan kedudukan perempuan dalam pandangan Islam. Menurut beliau, ada maqolah yang berisikan "an-nisa’ â€?imaduddin". Wanita adalah tiang agama. Selain itu, kata beliau, wanita juga yang menentukan baik jeleknya dan maju mundurnya suatu bangsa. Bahkan wanita adalah pokok keislaman di dunia. "Di surga, Nabi Adam mempunyai dua anak; Qabil yang kafir, dan Iqlima yang beragama tauhid," ujar beliau.
Selain menyinggung soal urgensitas posisi wanita, kiai yang sudah berusia 84 tahun ini juga mengutarakan keprihatinannya akan kondisi PPP. Setelah memasuki era reformasi, banyak kiai yang menyebrang ke partai lain atau mendirikan partai baru. Tak heran jika pada Pemilu 2009, PPP hanya memperoleh suara sebanyak 5 persen. Selanjutnya, masih kata beliau, agama-agama selain Islam tidak membutuhkan berhubungan dengan negara dalam menjalankan ajaran-ajarannya. Berbeda dengan Islam yang mengharuskan diadakannya hubungan dengan negara dalam menjalankan ajarannya. Seperti penetapan hari raya dan bulan puasa (itsbat) yang dilaksanakan oleh qadli. (zenelm@rs)