Pada kesempatan kali ini, beliau menyampaikan sekilas tentang peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan beberapa fadhilah-fadhilahnya. “Dadi Maulid niki -Alhamdulillah- sampun dados tradisi Islam teng Indonesia, mulai zaman Walisongo. Dadi nek enek wong anyar-anyar, kelompok anyar kok anti Maulid iki wes koyok-koyok gak terima kasih dadi wong Islam, diislamno Walisongo.” (Jadi Maulid ini -Alhamdulillah- sudah menjadi tradisi Islam di Indonesia sejak zaman Walisongo. Jadi kalau ada orang baru, kelompok baru anti Maulid ini seakan-akan mereka tidak berterimakasih sudah menjadi orang Islam, diislamkan Walisongo” Hatur beliau.
Beliau meneruskan bahwa orang-orang yang anti Maulid, Rojabiyyah, dan acara-acara yang mereka anggap bid’ah adalah orang-orang yang tidak bersyukur terhadap Walisongo yang telah membawa Islam ke Indonesia.
Acara kemudian diisi dengan pembacaan Maulid al-Habsyi yang dipimpin al-Habib Muhammad bin Idrus al-Jufriy dan diiringi oleh Grup Hadroh Marawis Al-Anwar. Sebelum pembacaan, beliau sempat menyampaikan beberapa patah kata dan mendoakan para hadirin yang hadir di majelis ini.
“Mudah-mudahan para pembimbing yang ada di Ma’had ini diberikan kekuatan oleh Allah SWT, diberikan kesempatan oleh Allah SWT, diberikan panjang umur oleh Allah SWT, diberikan sehat walafiat oleh Allah SWT dan mudah-mudahan peringatan Harlah Ma’had Al-Anwar ini bisa selalu kita peringati sampai hari kiamat.” Ujar beliau
Selengkapnya berikut ini: