Permulaan Menentukan Akhir: Awali Perjalanan dengan Kembali kepada Allah
Dalam perjalanan hidup ini, permulaan menentukan akhir. Barangsiapa yang memulai langkahnya dengan kembali kepada Allah SWT, maka itu adalah tanda bahwa ia akan mendapatkan keberhasilan di akhir. Orang yang bertawakkal sejak awal, menyerahkan segalanya kepada Allah, tidak bergantung pada kekuatan amalnya sendiri—itulah yang akan mendapatkan hidayah dan bimbingan oleh Allah hingga wushul (sampai) kepada-Nya dengan selamat.
“من علامات النجح في النهايات، الرجوع إلى الله في البدايات“
“Di antara tanda keberhasilan di akhir perjalanan adalah kembalinya seseorang kepada Allah di permulaan perjalanannya.”
Suatu tanda akan lulusnya seseorang pada akhir perjuangannya, jika selalu tawakkal, menyerahkan kepada Allah SWT sejak awal perjuangannya.” Siapa saja yang memperbaiki suluknya pada permulaan dengan kembali kepada Allah SWT, pasrah, dan minta pertolangan hanya kepada Allah SWT supaya bisa wushul (sampai) kepada-Nya, dan tidak mengandalkan amalnyanya yang berpenyakit, maka pada ahirnya akan mendapat kelulusan bisa wushul kepada Allah SWT, dan akan mendapatkan keselamatan dan tidak putus di tengah jalan.
Baca juga: Ikhtiar dan Tawakal Sebagai Kunci Kesuksesan
Seorang arif berkata: Barangsiapa menyangka bahwa ia akan dapat sampai kepada Allah SWT dengan perantaraan sesuatu selain dari pada Allah SWT, pasti akan putus karenanya. Dan barangsiapa dalam ibadahnya bersandar pada kekuatan dirinya, tidak diserahkan kepada Allah SWT, hanya sampai di situ saja, dan tidak mencapai bagian-bagian yang hanya dapat dicapai dengan tawakkal dan menyandarkan diri kepada Allah SWT.
Karena itu, penting untuk memulai setiap amal, niat, dan perjuangan dengan kesadaran ilahiah—mengakui bahwa hanya Allah yang memberi taufiq. Sebab, apa yang kita tanam di awal akan menentukan apa yang kita panen di akhir.
(Sumber: Kitab Al-Hikam, karya Ibnu ‘Atho’illah Assyakandary Ra)