Ta’arruf santri merupakan kegiatan rutin di PP. Al Anwar 1 Karangmangu Sarang rembang yang dilaksanakan di awal tahun ajaran. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan Tata Tertib, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di PP. Al Anwar, dan personalia jajaran kepengurusannya kepada para santri baru.

 

            Kegiatan pada kesempatan kali ini dilaksanakan setelah isya pada hari kamis malam jumat 7 Dzulqo’dah 1442 H bertempat di mushola Khos Darul Iman Ribath Darusshohiain PP. Al Anwar 1. Kegiatan diawali dengan pembacaan susunan acara, kemudian sambutan-sambutan, dan mauidloh hasanah beserta doa.

 

            Sambutan-sambutan ini meliputi sambutan santri baru, sambutan santri lama, dan sambutan jajaran kepengurusan. Sambutan dari santri lama berisi ungkapan selamat datang dan pesan agar tetap semangat dalam menuntut ilmu meski dengan fasilitas yang sederhana. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari jajaran kepengurusan yang diwakili oleh ketua pondok. Sambutan ini disertai dengan pembacaan tata tertib dan juga struktural jajaran kepengurusan.

 

            Acara kemudian dilanjutkan dengan mauidloh hasanah beserta doa yang disampaikan oleh Syaikhuna KH. Muhammad Najih Maimoen. Dalam kesempatan ini beliau menyampaikan bahwa saling mengenal dan memahami satu sama lain sesama manusia itu merupakan suatu tabiat dari manusia itu sendiri. Hal ini senada dengan ungkapan para ulama yang sering disampaikan oleh ayah beliau al maghfur lahu Syaikh Maimoen Zubair yaitu :

 

الاِنْسَانُ مَدَنِيٌّ بِالطَّبْعِ

 

”Manusia secara tabiat asli merupakan makhluk sosial (hidup dalam kebersamaan)”

 

            Beliau juga menyampaikan kajian tentang kesederhanaan. Beliau menerangkan bahwa umat islam pada zaman dahulu meskipun hidup dalam serba kesederhanaan dan tidak berkecukupan namun hatinya selalu tentram. Hal ini disebabkan karena mereka sudah dididik sejak kecil untuk mencintai Rasulallah SAW yang mana hidup dalam kesederhanaan. Beliau juga menceritakan tentang kisah imam Ibnu Hajar Al Haitami -salah satu ulama ternama dari madzhab Syafii- yang tetap memilih hidup dalam kesederhanaan dan tidak berkecukupan meskipun beliau bisa saja mendatangkan harta yang melimpah-ruah atas seizin Allah.

BACA JUGA :  HAFLAH TASYAKKUR IKHTITAM DIROSAH MUHADLOROH PP. AL-ANWAR 1 SARANG

 

            Di penghujung mauidloh beliau berpesan kepada para santri khususnya santri baru agar giat dalam mengaji dan menuntut ilmu serta selalu rukun. Beliau juga berpesan agar para santri selalu menjaga kesehatan dan tidak meninggalkan berolahraga yang mana beliau menekankan bahwasanya mengencangkan suara ketika membaca wirid di waktu shubuh juga merupakan suatu bentuk berolahraga. Beliau juga berpesan agar para santri selalu membaca sholawat Haibah minimal 11 kali dalam sehari. Kemudian acara diakhiri dengan pembacaan doa

 

Kamis Malam Jum’at 7 Dzulqo’dah 1442

Artikulli paraprakMelukai Tanpa Menyentuh
Artikulli tjetërTahlil dan kirim do’a KH. Majid Kamil MZ

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini