Islam Agama yang Penuh Kegembiraan dan Kebahagiaan
Agama Islam adalah agama yang memotivasi agar pemeluknya menjadi seorang yang optimis, penuh kegembiraan dan kebahagiaan. Kebahagiaan tersebut terwujud dalam ketaatan kepada Allah Swt dan berserah diri kepada-Nya.
Sebelum Rasulullah SAW diutus, manusia hidup dalam kejahiliyahan yang fanatik dan kesesatan yang buta. Dan di antara kebiasaan jahiliyah yang dilarang oleh Islam adalah sifat pesimis karena anggapan sial pada bulan-bulan tertentu seperti bulan Shafar.
Lalu, mengapa bulan kedua bulan hijriah itu dinamakan “Shafar”? Ibnu Mandzur dalam Lisânul ‘Arab menyatakan:
لِإِصْفَارِ مَكَّةَ مِنْ أَهْلِهَا إِذَا سَافَرُوا
“Karena kosongnya Makkah dari penduduknya apabila mereka bepergian.” (Ibnu Mandzur, Lisânul ‘Arab, Dar el-Shâdir, Beirut, juz 4, halaman 460)
MITOS TENTANG BULAN SHAFAR DAN BANTAHAN RASULULLAH SAW
Meskipun Shafar dikenal sebagai bulan keislaman, namun tak jarang terdapat berbagai kalangan yang salah dalam memaknai bulan tersebut. Bahkan terdapat anggapan bahwa Shafar, dapat mendatangkan suatu kesialan.