?„?§ ?????±?‚?¨ ???±?§?? ?§?„?£?????§?± ???¥?† ?°?„?ƒ ???‚?·?¹?ƒ ?¹?† ?ˆ?¬?ˆ?¯ ?§?„?…?±?§?‚?¨?© ?„?‡ ?????…?§ ?‡?ˆ ?…?‚???…?ƒ ?????‡

Jangan Menantikan Selesai (Habis)-Nya Hal-Hak Selain Alloh Hal Itu Akan Memutuskanmu Dari Wujudnya Muroqobah Kepada Alloh Pada Apa Yang Alloh Tempatkan Padamu

Uraian-uraian/ dalil

Sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kehidupan di dunia ini penuh dengan adanya godaan, ujian, rayuan duni yang dapat membuat kita lalai, lupa dan jauh dari Tuhan semesta alam, Alloh SWT.

Bukankah Alloh telah berfirman :

?²?????‘???†?? ?„???„?†?‘???§?³?? ?­???¨?‘?? ?§?„?´?‘???‡???ˆ???§???? ?…???†?? ?§?„?†?‘???³???§???? ?ˆ???§?„?’?¨???†?????†?? ?ˆ???§?„?’?‚???†???§?·?????±?? ?§?„?’?…???‚???†?’?·???±???©?? ?…???†?? ?§?„?°?‘???‡???¨?? ?ˆ???§?„?’?????¶?‘???©?? ?ˆ???§?„?’?®?????’?„?? ?§?„?’?…???³???ˆ?‘???…???©?? ?ˆ???§?„?’?£???†?’?¹???§?…?? ?ˆ???§?„?’?­???±?’?«?? ?°???„???ƒ?? ?…???????§?¹?? ?§?„?’?­???????§?©?? ?§?„?¯?‘???†?’?????§ ?ˆ???§?„?„?‘???‡?? ?¹???†?’?¯???‡?? ?­???³?’?†?? ?§?„?’?…???¢???¨?? (14)

Artinya :

‘Manusia itu telah diberi hiasan dengan syahwat (cinta) kekpada para wanita, anak, gemerlapnya emas dan perak, serta kendaraan indah, kekayaan dan lainnya. Semuanya itu permata dunia dan pada Alloh-lah tempat kembali terbaik". (QS. Imron:14)

Alloh juga berfirman :

?ˆ???…???§ ?§?„?’?­???????§?©?? ?§?„?¯?‘???†?’?????§ ?¥???„?‘???§ ?…???????§?¹?? ?§?„?’?????±???ˆ?±?? (20)

Artinya :

"…Kehidupan dunia tak lain hanyalah perhiasan dan rayuan". (QS. Al-Hadid: 20))

Dalam sebuah riwayat, Nabi SAW, bersabda :

?§?„?¯?†???§ ?…???§?¹ ?ˆ?®???± ?…???§?¹?‡?§ ?§?„?…?±?£?© ?§?„?µ?§?„?­?©

Artinya :

"Dunia ini perhiasan, dan perhiasan terbaik adalah wanita sholihah".

Bahkan ada riwayat lain :

?§?„?¯?†???§ ?³?¬?† ?§?„?…?¤?…?† ?ˆ?¬?†?‘?© ?§?„?ƒ?§???±

Artinya :

"Dunia itu merupakan penjara untuk orang mu’min, dan surga untuk orang kafir".

Maksudnya adalah karena dunia itu penuh kesulita, rintangan, bahkan godaan yang dapat menjauhkan kita dari Alloh SWT, maka dunia itu disebut dengan penjara dunia ini.

Kemudian apabila seseorang itu berupaya dan berusaha agar kehidupan dirinya terbebas dari sesuatu yang melalaikan tersebut, maka dia tidak akan pernah bisa menolak dan menghilangkan semua itu selama ia masih berkubang dan bersemayam di kehidupan dunia ini. Karena kesibukan-kesibukan ini hakkikatnya adalah materi ujian dan cobaan yang Alloh kehendaki untuk menguji hamba-hambanya, dengan begitu apabila mereka dapat menguasai rintangan dan mengatasi bahaya-bahayanya demi mematuhi perintah Alloh SWT, maka Alloh SWT akan menepati janjinya, melimpahkan ganjaran dan pahalanya, serta memuliakan mereka dengan keni’matan yang tetap dan kebahagiaan yang abadi. Namun, apabila hamba itu condong serta senang pada rintangan itu dan membiarkan rintangan tersebut menguasai mereka kemudian menunggu untuk terlaksanakannya tugas yang telah Alloh tetapkan pada mereka bahkan bisa menjadikan mereka sampai lupa kepada Alloh SWT, pesan dan hukumnya hanya disebabkan perkara tadi. Maka Alloh SWT akan melaksanakan ancamannya dan memberi hukuman kehidupan sengsara yang tiada henti kepada mereka.

Jadi, selama hidup di dunia, tiada harapan untuk selamat dari kesibukkan yang disebut Ibnu ‘Atho’illah dengan kata-kata "", namun seseorang disuruh untuk hidup bersama banyaknya kesibukkan itu serta melawannya sehingga ia bisa menguasainya kemudia memanfaatkannya untuk menjalankan perintah dan keridloan Alloh SWT. Dan jangan sampai di biarkan kesibukkan tadi memanfaatkan dan menguasai dirinya untuk bermain di kubangan Lumpur syahwat dan kesenangan.

Inilah yang dimaksud kata-kata ulama "" maksudnya : kholwat yang dianjurkan oleh Alloh SWT, itu bukannya lari dari tatanan kehidupan dunia dan social masyarakat, lalu pergi ke gua-gua jauh yang tidak akan pernah bisa melilhat dan dilihat orang, tapi kholwat yang di syari’ahkan itu kamu memasuki medan kehidupan kemudian menguasai kotoran syawaghil (kesibukan dunia) dalam waktu sepenuhnya, lalu menghadapi arus-arus keindahan dan kesenangan syawaghil itu dengan sewenang-wenang terhadapnya, bukannya dia yang sewenang-wenang pada kita.

Tapi ada saja orang yang tidak tahu undang-undang ketuhanan dan hikmahnya ini, lalu ia menyerah pada kesibukan dunia dan bahayanya dengan mengatakan pada dirinya, bahwa dia akan menjumpai syawagtul itu lewat begitu saja dengan barang sebentar, kemudian dia nanti akan benar-benar konsen terhadap apa-apa yang Alloh SWT perintahkan pada dirinya.

Dan apabila dia sedang menjalani masa muda, maka hati nuraninya berkata :"Tunduk pada kesengan usia muda adalah suatu kejelekan tidak bisa di elakkan lagi. Namun usia itu kan sebentar lagi habis?" kemudian kehidupannya akan bersih dari segala penyakit dan kesenangan ? dan sebab gambaran ini ia terdorong untuk tambah patuh pada syawaghil, kemudian akan lupa rasa takut kepada Alloh SWT.

Dan apabila ia sedang menetap disuatu negeri eropa/ amerika untuk study atau dagang atau kebutuhan apapun, maka hatinya bilang tidak ada jalan kekuar untuk lari diri situasi yang mencekik ini, dan hanya ada satu pilihan yaitu menunggu lewat serta habisnya situasi ini, lalu berusaha menguasainya dan dari gambaran itu ia tambah menyerah pada situasi yang terkontaminasi itu tanpa mengerti kebutuhan apa agar selalu takut dan minta pertolongan pada Alloh SWT.

Begitulah sifat kebanyakan manusia dalam menghadapi kesibukan-kesibukan lain yang telah diputuskan Alloh SWT agar kehidupan ini bergejolak dengannya.

Obat

Obatnya dari sifat menyerah tadi adalah apa yang dikemukakan Ibnu ‘Atho’illah tadi, karena setiap kita harus tahu bahwa menanti ter

Kesibukan-kesibukan menetapi Negara barat tidak akan habis begitu sajatanpa pengganti. Namun ia akan menumbuhkan pengganti lain saat kau kembali ke tempat tinggalmu. Begitu juga syawaghil pasar sama dengan di rumah. Pasangan dan keluarga. Semua dunia itu di penuhi dengan syawaghil yang menyenangkan dan melalaikan. Bagaimana pun engkau berkubang di kawasannya ? dan bagaimana engkau ada? Di negeri Timur, Barat atau lainnya ? lalu bagaimana agar bisa selamat dari syawaghil itu ?

Selamat itu tidak berarti harus lari darinya, karena selain hal itu juga tidak mungkin selama masih berkubang di dunia ini, disebabkan syawaghil itu bukan hanya terbatas pada apa yang kita lihat saja, sehingga anda bias katakana pad diri anda "Aku akan selamat dari syawaghil itu dengan menjauhinya serta dengan mengandalkan ‘uzla.

BACA JUGA :  HIKMAH 90

Ketahuilah, bahwa di sekujur tubuh anda itu penuh dengan syawaghil, bahkan ada syawaghil yang telah parah dan membahayakan, dari pada syawaghil-syawaghil yang mengitari atau yang anda hadapi di pasar atau di tempat perkumpulan-perkumlulan ?, lalu apakah itu ?

lepas dari kesibukan-kesibukkan duniawi adalah kebodohan terhadap esensi dunia dan penantian yang tiada guna. Sebab kesibukkan-kesibukkan yang sifatnya bisa memutuskan dari Alloh SWT itu pasti ada dan akan selalu wujud. Namun, bermacam-macam dengan meinjau tuntutan perubahan situasi dan kondisi dengan orang-orang tua dan lansia.

Sesungguhnya perkataan hatimu tentang keistimewaan-keistimewaan yang anda rasakan, ibadah-ibadah yang tidak dijangkau selain anda, serta tetapnya diri anda di tempat sepi itu adalah bahaya terbesar yang dapat merusak anda, kemudian anda terlalu memikirkan orang-orang pengkritik anda dan merendahkan, serta anda merasa sakit dan dengki pada mereka. Itu merupakan aghyar terjelek yang dapat menghalangi anda dari Alloh SWT dan melupakan keadaan anda yang semestinya anda perhatikan serta anda prihatinkan. Lalu kemana kita akan lari dari semua syawaghil-ayawaghil itu?

Jawabannya adalah hanya berlindung pada Alloh SWT, sebagaimana firman Alloh SWT :

?????????±?‘???ˆ?§ ?¥???„???‰ ?§?„?„?‘???‡?? ?¥???†?‘???? ?„???ƒ???…?’ ?…???†?’?‡?? ?†???°?????±?Œ ?…???¨?????†?Œ (50)

Artinya :

"Larilah kepada Alloh darinya, sesungguhnya aku pemberi peringatan yang mejelaskan kepadamu"(QS. Adz-Dzariyat)

Maksudnya lari pada Alloh SWT adalah berlindung padanya dengan sering berdo’a serta mengadukan keadaan, kelemahan, serta ingat padanya.

Tidak bisa diragukan lagi bahwa orang yang mau menggunakan obat ini, maka Alloh SWT akan memberi pertolongan keselamatan seperti pertolongan dengan sekali untuk orang yang di ombang-ambing ombak. Memang terkadang kondisi seseorang untuk bertempat di negeri-negeri barat dan kafir atau kegiatan-kegiatan dagang atau pekerjaannya itu memaksanya untuk bergabung di perkumpulan dan golongan manusia yang menyebarkan wabah kkerusakan ke sekitar mereka, atau kebutuhan belajar itu melibatkan dirinya di antara orang-orang yang tersesat dan tenggelam dalam kekejian… sekalipun begitu dia tetap mampu melihat sekali keselamatan dan keberhasilan siap menanti di hadapannya, lalu bila dia lari berlindung kepada Alloh SWT, maka ia akan melihat keselamatan, keberhasilan dari semua kerusakan dan mara bahaya, dan anda telah tahu bahwa sekali-kali keselamatan itu hanya dapat terwujud dengan berlindung pada Alloh SWT dengan sebenarnya.

Contoh-Contoh

1. Para Shahabat-shabat Rosululloh SAW.

Mereka tidak lari dan berlindung kecuali pada Alloh SWT, begitu juga para terdahulu yang sholeh. Anda pasti mengetahui bahwa berbagai macm penggoda dan badai perusak, wabah kekejian serta gangguan-gangguan harta dan peradaban… lalu apakah yang dapat menjaga mereka dari kebinasaan dan mara bahaya itu semua ?, mereka tidak mundur, lalu kembali ke tempat-tempat ‘uzlahnya terdahulu yaitu di kepulauan Arab. Tapi mereka malah menyelami kota-kota yang di taklikkan dengan benar-benar berserah diri pada Alloh SWT tidak hanya kata-kata seperti dengan kita ucapkan. Dan mereka juga memperhatikan bekalabadi yaitu takut, ingat, banyak berlindung, serta tunduk kepada Alloh SWT, juga berdo’a agar di jauhkan dari arus-arus perusak yang tidak menjamin keselamatan dan agar tidak di taklukkan pada nafsu mereka sendiri. Kemudian Alloh SWT mengabulkan do’a mereka lalu menolong dan memuliakan dengan menjaga mereka semua seperti Alloh menjaga bayi di dalam ayunannya.

2. Abdur Ar-Rahman

Begitu juga dengan cerita beliau dan teman-temannya yang sudah tidak asing lagi. Bukankah mereka mengarungi dan menghadap dengan membawa risalah ilahi pada kehidupan baru yang tidak mereka ketahui dan tak ada kabar tentangnya ?. dan ternyata dunia yang meraka datangi itu penuh dengan bahaya-bahaya yang mengancam kehidupan, agama serta hubungan mereka dengan Alloh SWT. Tapi bagaimana tuhan menjaga bahaya-bahaya itu dari meraka semua ?, dan bagaimana pula Alloh menundukkan golongan-golongan itu pada mereka ?, serta menerangi malam yang gelap gulita di sekitar mereka?.

Seandainya mereka menyerah pada kenyataan dan menunggu serta menanti kosongnya aghyar agar lewat begitu saja. Pasti mereka akan mati di dalam Lumpur-lumpur aghyar dan mereka hanya menjadi kesenang setelah itu, serta masyarakat tetap bergelimang di dalam kehitaman dunia. Sungguh, sebab mereka mendapatkan penjagaan itu adalah kembali kepada Alloh SWT, sekperti do’anya orang yang terdesak lagi berdebar-debar, dan selalu takut di setiap gerak dan diam serta kondisi mereka, sekalipun badan-badan mereka berkecimpung di keramaian-keraamaian, badai-badai, arus-arus, kesenangan, serta bahaya lainnya. Tetapi hati mereka tetap tertuju untuk ingat dan berharap pada Alloh Pencipta Ala ini.

Penutup

Andaikan orang-orang Islam itu dapat mengambil pelajaran hikmah yang di kemukakan Ibnu ‘Atho’illah itu, dan menjadikan kalam hikmah itu sebagai prosedur pada diri mereka, pasti Alloh SWT akan memeberi pertolongan pada mereka sebagaimana apa yang ia tetapkan pada Abdur Ar-Rohman dan teman-temannya. Maha benar Alloh SWT. Firman Alloh SWT dalam surat Ibrohim ayat 13-14 :

?ˆ???‚???§?„?? ?§?„?‘???°?????†?? ?ƒ???????±???ˆ?§ ?„???±???³???„???‡???…?’ ?„???†???®?’?±???¬???†?‘???ƒ???…?’ ?…???†?’ ?£???±?’?¶???†???§ ?£???ˆ?’ ?„???????¹???ˆ?¯???†?‘?? ?????? ?…???„?‘???????†???§ ?????£???ˆ?’?­???‰ ?¥???„?????’?‡???…?’ ?±???¨?‘???‡???…?’ ?„???†???‡?’?„???ƒ???†?‘?? ?§?„?¸?‘???§?„???…?????†?? (13) ?ˆ???„???†???³?’?ƒ???†???†?‘???ƒ???…?? ?§?„?£?±?’?¶?? ?…???†?’ ?¨???¹?’?¯???‡???…?’ ?°???„???ƒ?? ?„???…???†?’ ?®???§???? ?…???‚???§?…???? ?ˆ???®???§???? ?ˆ???¹?????¯?? (14)

Artinya :

13. Orang-orang kafir Berkata kepada rasul-rasul mereka: "Kami sungguh-sungguh akan mengusir kamu dari negeri kami atau kamu kembali kepada agama kami". Maka Tuhan mewahyukan kepada mereka: "Kami pasti akan membinasakan orang- orang yang zalim itu,

14. Dan kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka. yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap) kehadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku"

Artikulli paraprakHIKMAH 20 : "Rakus" Beramal
Artikulli tjetërHIKMAH KE-25 MENGGAPAI CITA-CITA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini