ادفن وجودك في أرض الخمول # فما نبت مما لم يدفن لا يتم نتا جه

“ tanamlah dirimu didalam bumi (khumul), karena tanaman yang tidak ditanam tidak akan tumbuh sempurna”.

Khumul adalah suatu perilaku  manusia yang bisa memunculkan sesuatu yang diharapkan, ibarat tanaman ketika tanaman diharapkan menjadi sempurna maka harus melalui suatu proses, seperti halnya ditanam dahulu dan selalu dirawat, maka kita akan mendapatkan hasil yang tidak kita dapatkan hanya dengan dibiarkan begitu saja.

""

Menurut ibnu Athoillah Assakandari:  ketika seorang ingin berjuang menyebarkan agama Allah, maka kita harus menyembunyikan wujud kita, yang artinya jangan menunjukkan identitas kita dahulu terhadap orang lain. karena sebelum orang terkenal mereka harus menyembunyikan identitas dirinya terlebih dahulu terhadap pandangan orang lain, agar ketika sudah tiba saatnya ia siap dengan bekal (ilmu) yang harus di sempurnakan, membersihkan jiwa raga dan pikiran, mempelajari prilaku nabi Muhammad SAW.

Orang yang khumul itu diibaratkan seperti biji-bijian, yang mana ketika biji itu di tanam akan tumbuh sempurna dari pada biji yang sekedar di biarkan dan tumbuh tanpa di tanam. seperti halnya Manusia yang ingin sempurna, jangan terkenal dahulu, ia harus menyendiri baru ketika ia sudah muncul akan terlihat berbeda dan sempurna, seperti kisah nabi Muhammad SAW, sebelum beliau di utus menjadi Rosul beliau harus dididik dahulu oleh allah di gua hiro’ seperti halnya para sahabat, Tabiin dan ulama’ yang lain, semuanya juga khumul, karena ketika berjuang agama kita harus mempunyai bekal untuk membentengi diri kita, yaitu dengan cara:

1.  ilmu yang sempurna akan kita dapatkan dengan menjauhi kesibukan dunia dan tidak disibukkan dengan masalah selain ilmu agar kita bisa fokus mendalami bekal kita, seperti halnya kehidupan kita di pondok dengan ke-sepian dari hiruk pikuk dunia.     

2.  kita punya tazkiyatun nafsy: artinya kita harus membersihkan diri  kita dari perkara duniawi yang bisa membuat hati kita keras.

BACA JUGA :  HIKMAH KE-24 : RAHASIA DI BALIK COBAAN

لأن النفس لأمارة بالسوء  

Dan tidak merasa lebih baik dari pada orang lain atau merasa sombong dengan ilmu atau amal yang  kita dapatkan, karena semua itu hanyalah titipan belaka.     

3.  membersihkan hati dari kesenangan dunia seperti pangkat, harta dan hal-hal yang menyebabkan hati kita lupa kepada Allah.

Dengan tiga proses itu kita bisa berhasil jika  kita bisa fokus atau “khummul”.

Seperti contoh ketika kita shering masalah ekonomi, perdagangan atau bisnis dengan partner ditempat yang ramai, maka kita tidak akan fokus dalam percakapan bisnis kita. alhasil ingin sukses di dunia saja kita harus khumul apalagi masalah akhirat.

Karena orang yang khumul itu akan memiliki hati yang bersih dan ikhlas, dan dengan khumul akan mudah membuat orang percaya dengan perkataannya, karena akan langsung masuk ke dalam sanubari. Berbeda dengan orang yang ketika berjuang di masyarakat dia tanpa melalui proses khumul dulu yang akhirnya dia mudah menyalahkan orang, padahal tanpa disadari dia sendiri berbuat salah, karena ke egoisan, sombong,  merasa dia paling pintar sendiri dan sifat riya’ yang masih bersemayam dihati mereka. Bahkan mereka dengan mudah menganggap mudah terhadap syariat islam.

Ada sebuah cerita tentang seseorang yang bertanya kepada ulama’,: “bagaimana caranya kita bisa ikhlas karena Allah?”tanya orang laki-laki itu, Kemudian wali tersebut menertawakan pertanyaan orang tersebut dan balik bertanya: “pertanyaanmu itu salah, seharusnya  bagaimana orang itu tidak bisa ikhlas karena Allah? mereka malah  pamer, mereka lupa dengan Apa yang bisa dibanggakan dihadapanNYA?. kalau semua ini hanya titipan dari Allah”. Kita setiap hari membaca

لاحول ولاقوة الا با لله

Maka yang perlu di ingat bahwa semuanya itu datangnya dari Allah dan akan kembali pula kepadanya.

 

Artikulli paraprakKomentar KH. A. Wafi Maimoen, Lc. M.Si Terkait Media
Artikulli tjetërNikmatnya Dzikir

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini