?
NGAJI AHADAN
SURAT GHOFIR AYAT 71-78
?
?¥???°?? ?§?„?’?£?????’?„???§?„?? ?????? ?£???¹?’?†???§?‚???‡???…?’ ?ˆ???§?„?³?‘???„???§?³???„?? ?????³?’????¨???ˆ?†?? (71) ?????? ?§?„?’????…?????…?? ?«???…?‘?? ?????? ?§?„?†?‘???§?±?? ?????³?’?¬???±???ˆ?†?? (72) ?«???…?‘?? ?‚?????„?? ?„???‡???…?’ ?£?????’?†?? ?…???§ ?ƒ???†?’?????…?’ ?????´?’?±???ƒ???ˆ?†?? (73) ?…???†?’ ?¯???ˆ?†?? ?§?„?„?‘???‡?? ?‚???§?„???ˆ?§ ?¶???„?‘???ˆ?§ ?¹???†?‘???§ ?¨???„?’ ?„???…?’ ?†???ƒ???†?’ ?†???¯?’?¹???ˆ ?…???†?’ ?‚???¨?’?„?? ?´?????’?¦?‹?§ ?ƒ???°???„???ƒ?? ?????¶???„?‘?? ?§?„?„?‘???‡?? ?§?„?’?ƒ???§?????±?????†?? (74)
?
Surat ghofir ayat 71- 74 ini menjelaskan mengenai bahan bakar neraka yang paling utama adalah batu, dan batu merupakan benda padat yang dijadikan Allah sebagai benda yang tahan terhadap bentuk cuaca apapun sekalipun dalam keadaan panas. Oleh karena itu manusia pasti bisa membayangkan betapa panasnya sebuah batu tatkala dipanaskan jika dibandingkan dengan panasnya api rokok. Namun dengan adanya hal tersebut manusia pasti tidak akan bisa membayangkan betapa panasnya api neraka ketika sebuah batu dijadikan sebagai bahan bakarnya. Dalam kenyataannya api neraka merupakan api yang dalam tingkatanya lebih panas melebihi dari panasnya api yang ada di dunia. Bahkan di sana manusia juga dijadikan sebagai salah satu bahan bakar neraka. Untuk itu Allah menuntut kepada manusia untuk menjaga dirinya dan kelurga agar terhindar dari api neraka. Ayat tersebut juga menjelaskan pada manusia yang mempunyai beberapa perbedaan sifat. Sifat tersebut adalah sifat yang mencakup antara orang kafir dan orang mukmin yang mana sifat dari orang kafir sukanya adalah mencari kebahagiaan dunia yang menjurus pada kerusakan dunia, sedangkan dalam masalah ini sifat orang mukmin tidak dipaparkan. Namun sebaiknya sebagai orang yang beriman haruslah berhati – hati di dalam mensikapi masalah ini (tidak suka mencari kehidupan dunia).
?
?
?°???„???ƒ???…?’ ?¨???…???§ ?ƒ???†?’?????…?’ ???????’?±??????ˆ?†?? ?????? ?§?„?’?£???±?’?¶?? ?¨?????????’?±?? ?§?„?’????‚?‘?? ?ˆ???¨???…???§ ?ƒ???†?’?????…?’ ?????…?’?±??????ˆ?†?? (75) ?§?¯?’?®???„???ˆ?§ ?£???¨?’?ˆ???§?¨?? ?¬???‡???†?‘???…?? ?®???§?„???¯?????†?? ???????‡???§ ?????¨???¦?’?³?? ?…???«?’?ˆ???‰ ?§?„?’?…???????ƒ???¨?‘???±?????†?? (76) ?????§?µ?’?¨???±?’ ?¥???†?‘?? ?ˆ???¹?’?¯?? ?§?„?„?‘???‡?? ????‚?‘?Œ ?????¥???…?‘???§ ?†???±???????†?‘???ƒ?? ?¨???¹?’?¶?? ?§?„?‘???°???? ?†???¹???¯???‡???…?’ ?£???ˆ?’ ?†???????ˆ?????‘???????†?‘???ƒ?? ?????¥???„?????’?†???§ ?????±?’?¬???¹???ˆ?†?? (77)
?
Dalam petikan ayat :
?
?¨???¹?’?¶?? ?§?„?‘???°???? ?†???¹???¯???‡???…?’ ?£???ˆ?’ ?†???????ˆ?????‘???????†?‘???ƒ?? ?????¥???„?????’?†???§ ?????±?’?¬???¹???ˆ?†??
?
Di sana menyinggung sebuah contoh tentang suatu peperangan yang terjadi pada zaman nabi Muhammad saw. Ketika itu terjadi suatu keanehan yang tepatnya pada perang badar. Dijelaskan, pada peperangan tersebut orang kafir ditumpas oleh Allah swt, yang ber tujuan untuk menghancurkan orang – orang yang menyakiti nabi Muhammad, serta disana juga dijelaskan bagi orang – orang yang tidak ikut menyakiti nabi maka tidak diikutkan dalam penumpasan tersebut. Orang kafir sebenarnya sudah mendapat ancaman dari Allah swt. Ancaman tersebut adalah akan terhinanya orang – orang yang berstatus kafir. Kehinaan tersebut sudah jelas yaitu diberi kenikmatan dunia (penglulu) akan tetapi tidak diberi kenikmatan ahirat (surga). Hal ini berbeda dengan orang – orang mukmin yang mana Allah telah menjanjikan kenikmatan dunia dan ahirat. Dalam ancaman tersebut nabi Muhammad saw hanya melihat separuh dari kejadiannya yang mencakup siksaan (ancaman di dunia) dan yang banyak adalah berupa ancaman di ahirat. Contoh ancaman kepada orang kafir adalah hidup mereka yang sengsara karena akan menjadi budak. Budak merupakan tawanan perang hasil dari peperangan orang islam dalam memerangi orang – orang kafir. Jadi, perang tidak bisa lepas dari kehidupan orang – orang islam pada zaman dahulu karena bertujuan untuk menegakkan syariat islam yang sebenar – benarnya.
?
Adapun orang islam maka akan hidup dalam ketenangan karena diberi kemenangan oleh Allah swt. Seperti contoh perang ahzab, sesudah perang ahzab kebanyakan orang – orang pada waktu itu sudah dalam keadaan kafir dan pada peperangan tersebut nabi Muhammad saw sempat dikepung orang-orang kafir. Dalam kasat mata, pengepungan merupakan suatu pertanda keadaan peperangan sudah kalah akan tetapi justru sebaliknya, nabi-lah yang menang. Begitu juga dengan perang uhud dan badar, di sana nabi Muhammad saw. secara kasat mata bisa dibilang sudah kalah namun hakikinya nabi tetaplah menang. Seperti peristiwa kekalahan nabi Muhammad saw dalam perang uhud. Sebelumya nabi menang dan setelah menang orang kafir meninggalkan hartanya (yang merupakan strategi orang kafir) akan tetapi para sahabat melanggar perintah nabi (agar tidak turun dari atas gunung). Karena tidak mengindahkan perintah beliau kemudian para shahabat turun dari gunung untuk berebut harta hasil perang (ghonimah) maka hal tersebut menyebabkan terperangkapnya tentera – tentara islam dan berdampak kekalahan dikubu umat islam. Bahkan sampai sekarang pun umat islam sukanya berebut dalam masalah harta. Pada peperangan itu kholid bin walid (pemimpin kafir) menempati gunung uhud sehingga tentara kafir bisa menang. Walaupun begitu perang yang kelihatannya kalah akan tetapi hakikinya adalah menang, Menangnya bukanlah dari nabi melainkan dari Allah swt sendiri.
?
Ayat 77 juga menyinggung bahwa Allah swt telah memperlihatkan uhud dengan perantaraan kholid bin walid dari keturunan quraisy dan tidak hanya dari quraisy saja juga dari ahzab. Pada perang ahzab nabi sama sekali tidak mempersiapkan perbekalan yang berupa makanan namun pada masa itu nabi mendapat makanan dari salah satu sahabat berupa beras sebanyak 150 ons kemudian dimasak dan setelah matang dimakan bersama-sama. Anehnya makanan tersebut bisa mencukupi seluruh orang madinah, sehingga peristiwa ini bisa menimbulkan makna yang luar biasa. Makna tersebut adalah makan kalau tidak mencukupi maka sama dengan hujan pada musim kemarau. Hujan pada musim kemarau akan terasa tidak ada air, karena teresap ke dalam tanah.
?
Ayat ini juga menyinggung tentang mukjizat al-qur’an yang memperlihatkan berbagai keadaan yang sudah diperlihatkan nabi. Pada masa nabi islam sudah tersebar dari ujung sun’ah sampai utara tabuuk yang lamanya sama-sama satu bulan (perjalanan kuda). Selanjutnya diteruskan melalui sahabat Abu Bakar yang telah membedah Negara Yordan sehingga mengakibatkan mudahnya orang – orang pada waktu itu untuk masuk ke Yordan. Dengan demikian mereka (negara yang dikuasai islam) bisa berbahasa arab. Negara tersebut diantaranya adalah Negara Turki, Irak, Mesir sampai ke lautan atlantik. Dan merupakan mukjizat al-quran lagi adalah apabila ada orang yang tidak bisa menggunakan cara Arab maka orang ini termasuk orang yang sulit masuk surga.
?
Terbedahnya syam dan yang lainya merupakan sesuatu yang aneh. Walaupun islam sudah luas, namun ibadah sholat masih menjadi satu tanpa adanya perbedaan yang terjadi pada zaman shahabat Abu bakar, Umar, Utsman dan permulaannya shahabat ali sebelum beliau pindah dari madinah.
?
Orang seperti kita ini tidak bisa menggunakan cara arab karena tidak menjumpai mukjizat. Orang bisa bahasa Arab kalau sudah mati dan berada di kuburan bersamaan datangnya malaikat dengan menggunakan bahasa Arab. Manusia di dunia sebenarnya sudah dibahagiakan oleh Allah yaitu dengan didatangkannya malaikat di alam barzah. Oleh karena itu kita semua ketika di kuburan menggunakan bahasa Arab terus.
?
?ˆ???„???‚???¯?’ ?£???±?’?³???„?’?†???§ ?±???³???„?‹?§ ?…???†?’ ?‚???¨?’?„???ƒ?? ?…???†?’?‡???…?’ ?…???†?’ ?‚???µ???µ?’?†???§ ?¹???„?????’?ƒ?? ?ˆ???…???†?’?‡???…?’ ?…???†?’ ?„???…?’ ?†???‚?’?µ???µ?’ ?¹???„?????’?ƒ?? ?ˆ???…???§ ?ƒ???§?†?? ?„???±???³???ˆ?„?? ?£???†?’ ?????£?’???????? ?¨???¢???????©?? ?¥???„?‘???§ ?¨???¥???°?’?†?? ?§?„?„?‘???‡?? ?????¥???°???§ ?¬???§???? ?£???…?’?±?? ?§?„?„?‘???‡?? ?‚???¶?????? ?¨???§?„?’????‚?‘?? ?ˆ???®???³???±?? ?‡???†???§?„???ƒ?? ?§?„?’?…???¨?’?·???„???ˆ?†?? (78)
?
Maksudnya nabi yang wajib diketahui itu cukup dua puluh lima (25) dan selain 25 sebenarnya ada nabi yang lain namun tidak usah untuk diketahui.
?