Untuk menguatkan hadis di atas, terdapat banyak hadis yang juga semakna dengan hadis tersebut. Rasulullah shallallahualaihi wa sallam bersabda,

فِتْنَةُ الرَّجُلِ فِي أَهْلِهِ وَ مَالِهِ وَ نَفْسِهِ وَ وَلَدِهِ وَ جَارِهِ يُكَفِّرُهَا الصِّيَامُ وَالصَّلاَةُ وَالصَّدَقَةُ وَاْلأَمْرُ بِالْمَعْرُوْفِ وَالنَّهْيُ عَنِ الْمُنْكَرِ

“Ujian yang menimpa seseorang pada keluarga, harta, jiwa, anak, dan tetangganya bisa terhapuskan dengan puasa, shalat, sedekah, dan amar makruf nahi munkar.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Penjelasan dari Para Ulama

Muhammad bin Abdur Rauf Al-Munawi rahimahullah menjelaskan :

فأمر بمداواة المرضى بالصدقة وقد جرب ذلك الموفقون فوجدوا اﻷدوية الروحانية تفعل ما ﻻ تفعله اﻷدوية الحسية

“Maka diperintahkan untuk mengobati orang yang sakit dengan sedekah, hal ini telah terbukti oleh orang yang telah berhasil, mereka menemukan pengobatan rohani dapat melakukan apa yang tidak bisa dilakukan oleh obat fisik.”

 Muhammad bin Ismail Ash-Shon’ani rahimahullah dalam kitab at-tanwir syarh al-jami’ as-shoghir menjelaskan;

أن الصدقة تدفع البلاء واﻷمراض منها فالصدقة دافعة لها وهي أنفع اﻷدوية

“Bahwa sedekah akan menolak bala’ dan penyakit, dan merupakan pengobatan yang paling bermanfaat.”

Di dalam kitab “Al-Waabil ash-Shayyib min al-Kalim at-Thayyib” Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah rahimahullah menjelaskan:

فإن للصدقة تأثيرا عجيبا في دفع أنواع البلاء ولو كانت من فاجر أو من ظالم، بل من كافر!،فإن الله تعالى يدفع بها عنه أنواعا من البلاء؛ وهذا أمر معلوم عند الناس خاصتهم وعامتهم، وأهل اﻷرض كلهم مقرون به ﻷنهم جربوه .

“Sungguh pada sedekah itu, memiliki pengaruh yang menakjubkan untuk menolak berbagai jenis bala’. Meskipun yang bersedekah adalah ahli maksiat atau orang dzolim, bahkan orang kafir sekalipun. Sesungguhnya Allah dengan sebab sedekah tersebut akan menolak berbagai jenis bala’. Ini adalah perkara yang banyak orang tahu, kalangan tertentu maupun umum. Seluruh penduduk bumi membenarkannya, karena mereka telah mencobanya.”

BACA JUGA :  Dibalik Angka 4

Abu Abdillah Muhammad Ibnul Haj rahimahullah menjelaskan :

وذلك راجع إلى حال المرض والمريض شديدا فليكثر من الصدقة وإن كان مليا فكذلك وإن كان فقيرا فجهد المقل الى ان قال والصدقة لا بد لها من تأثير على القطع ﻷن المخبر صلى الله عليه وسلم

“Hal ini tergantung pada keadaan penyakitnya, orang yang sakit parah, hendaknya memperbanyak sedekah, meskipun jutaan, demikian pula ketika kondisinya miskin, hendaklah tetap bersedekah meskipun sedikit. Dan sedekah memiliki pengaruh kuat, karena yang mengabarkan adalah Nabi sallalahu alaihi wasallam.

Sedekah adalah Bentuk Taqarrub

Di dalam Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah lil-Buhuts Al-Ilmiah wal Ifta’ terdapat penjelasan;

الحديث المذكور غير صحيح ، ولكن لا حرج في الصدقة عن المريض تقربا إلى الله عز وجل ، ورجاء أن يشفيه الله بذلك ؛ لعموم الأدلة الدالة على فضل الصدقة ، وأنها تطفئ الخطيئة وتدفع ميتة السوء

“Hadis tersebut tidak shahih, akan tetapi tidak mengapa bersedekah untuk (kesembuhan) orang yang sakit sebagai bentuk taqarrub kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dalam rangka mengharap agar Allah menyembuhkannya dengan sedekah tersebut, berdasarkan keumuman dalil yang menunjukkan tentang keutamaan sedekah bahwasanya sedekah menghapuskan dosa dan mencegah kematian yang jelek.”

Kesimpulannya, meskipun terdapat perbedaan pandangan di kalangan ulama mengenai kesahihan hadis terkait sedekah sebagai penyembuh penyakit, makna tulus dalam bersedekah tetap ditekankan dalam Islam. Meskipun hadis tertentu terbilang lemah, prinsip menyembuhkan dengan sedekah tetap diakui, dengan dukungan hadis lain yang menguatkan maknanya. Kesimpulan ini menunjukkan pentingnya niat tulus dan amalan sedekah sebagai bentuk taqarrub kepada Allah, walaupun beberapa hadis masih dalam kontroversi keautentikannya.

1
2
Artikulli paraprakBahaya Prinsip I’timad ‘ala al-‘amal
Artikulli tjetërIkan Hias dan Ayam Kecil Warna-warni Sebagai Objek Permainan Anak-anak

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini