Kisah Riwayat al-Nawawi
Kisah ini riwayat al-Nawawi dalam kitabnya yang populer al-Idhaah. juga riwayat al-Hafidh ‘Imadu al-Din Ibnu Katsir dalam tafsirnya yang masyhur ketika menafsirkan ayat :
وَلَوْ اَنَّهُمْ اِذْ ظَّلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ جَاۤءُوْكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللّٰهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُوْلُ لَوَجَدُوا اللّٰهَ تَوَّابًا رَّحِيْمًا
Syaikh Abu Muhammad Ibnu Qudamah juga meriwayatkannya dalam kitabnya al-Mughni. Syaikh Abu al-Faraj ibnu Qudamah dalam kitabnya al-Syarh al-Kabir dan Syaikh Manshur ibn Yunus al-Bahuti dalam kitabnya yang di kenal dengan nama Kasysyaafu al-Qinaa’ yang nota bene salah satu kitab paling populer dalam madzhab Hambali juga mengutip kisah dalam hadits di atas.
Al-Imam al-Qurthubi, pilar para mufassir menyebutkan sebuah kisah serupa dalam tafsirnya yang dikenal dengan nama al-Jaami’. Ia mengatakan, “Abu Shadiq meriwayatkan dari ‘Ali yang berkata, “Tiga hari setelah kami mengubur Rasulullah datang kepadaku seorang A’rabi. Ia merebahkan tubuhnya pada kuburan beliau dan menabur-naburkan tanah kuburan di atas kepalanya sambil berkata, “Engkau mengatakan, wahai Rasulullah!, maka kami mendengar sabdamu dan hafal apa yang dari Allah SWT dan darimu. Dan salah satu ayat yang turun kepadamu adalah :
وَلَوْ اَنَّهُمْ اِذْ ظَّلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ جَاۤءُوْكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللّٰهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُوْلُ لَوَجَدُوا اللّٰهَ تَوَّابًا رَّحِيْمًا
Saya telah berbuat dzolim kepada di riku sendiri dan saya datang kepadamu untuk memohonkan ampunan untukku.” Kemudian dari arah kubur muncul suara : “Sesungguhnya engkau telah mendapat ampunan.” Tafsir al-Qurthubi.
[Sumber; Mafahim Yajibu An Tushohhah, Karya Sayyid Muhammad Bin Alawi Al Maliki]