Perubuhan Berhala

Begitu masuk ke dalam masjidil haram Nabi langsung merubuhkan ratusan berhala yang tersebar di Masjidil Haram. Dengan hancurnya berhala di tanah suci banyak berhala-berhala yang tersebar di seluruh jazirah Arab ikut dirubuhkan. Hal ini mengingat Makkah adalah pusat keagamaan di Arab saat itu, ketika patung-patung yang dulunya orang musyrik jadikan sebagai tuhan runtuh tak berdaya di tangan baginda Nabi maka keyakinan orang-orang terhadap berhala-berhala itu juga ikut runtuh. Dan itu sama dengan semakin terbukanya pintu bagi agama Islam.

Nabi masuk ke dalam ka’bah kemudian keluar dan mendirikan Sholat dua raka’at kemudian meminum air zam-zam dan duduk-duduk di dalam masjid. Semua penduduk Makkah mengintip dan menyaksikan apa yang akan nabi lakukan pada mereka. “keluarlah! Kalian semua bebas!” kata Nabi mengucapkan kalimat yang sarat akan kebijaksanaan itu. Penyiksaan yang puluhan tahun kafir Quraisy lakukan kepada Nabi tidak menjadikan Nabi Muhammad sebagai sosok pendendam. Ia dengan sikap bijaksananya sebagai sosok yang mudah memaafkan.

Maka datanglah orang-orang Makkah berbondong-bondong bersyahadat dan bebaiat setia kepada Nabi. Salah satu yang berbaiat kepada Nabi adalah Hindun binti Utbah, wanita yang merobek tubuh sayyidina Hamzah, paman terkasih baginda Nabi. Dan lagi-lagi kita menyaksikan Nabi yang dengan mudahnya memaafkan kesalahan besar itu, bahkan Nabi tertawa dan bercanda saat itu. Sungguh akhlak yang mulia.

Banyak dari orang-orang yang dulunya memusuhi Islam berbalik menjadi seorang muslim yang baik dan taat. Sosok sepeti Ikrimah bin Abi Jahl, Shafwan bin Umayyah, Wahsyi, Hindun; tokoh-tokoh perang Uhud yang menewaskan tujuh puluh umat Islam, berbalik menjadi orang-orang yang menguatkan perjuangan Islam.

Setelah lima hari Nabi berada di kota Makkah, Nabi mengutus Khalid bin Walid bersama tiga puluh pasukan untuk merobohkan patung Uzza, berhala paling besar milik Quraisy. Nabi juga mengutus ‘Amr ibnul ‘Ash untuk merubuhkan berhala Suwa’ serta mengutus Sa’d bin Zaid untuk merubuhkan berhala Manah. Ketiga berhala besar itu seluruhnya roboh tidak tersisa.

BACA JUGA :  Rasulullah SAW Hamba Yang Istimewa

Demikian kronologi Penakukan Makkah. Semoga kita bisa lebih bersyukur.

1
2
3
4
Artikulli paraprakTawassul Menurut Ahlussunnah Wal Jama’ah
Artikulli tjetërHaflah Tasyakkur Ikhtitam Al-Qur’an

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini