Apa yang Bisa Dilakukan pada Malam Tahun Baru?

Daripada terjebak dalam hura-hura, perayaan, dan kemungkaran, lebih baik kita mengisi malam tersebut dengan amal-amal kebaikan, seperti: 

  1. Bermuhasabah (introspeksi diri): Merenungkan amal-amal yang telah kita lakukan selama satu tahun terakhir.
  2. Melaksanakan ibadah malam: Menghidupkan malam dengan shalat tahajud dan berzikir.
  3. Memperbanyak doa dan sedekah: Memohon ampunan kepada Allah dan berbuat baik kepada sesama.

Allah SWT berfirman tentang ciri-ciri hamba-Nya yang bertakwa: 

وَاِذَا مَرُّوْا بِاللَّغْوِ مَرُّوْا كِرَامًا

Dan apabila mereka melewati suatu perbuatan yang sia-sia, mereka melewatinya dengan menjaga kehormatan diri.” (QS. Al-Furqan: 72)

Kesimpulan

Sebagai umat Islam, kita harus menjaga identitas dan jati diri kita. Perayaan Tahun Baru Masehi bukan bagian dari tradisi Islam, dan kita tidak perlu ikut-ikutan. Mari kita jadikan momen ini sebagai waktu untuk memperbaiki diri dan mendekatkan diri kepada Allah.  Semoga kita senantiasa mendapatkan hidayah untuk tetap istiqamah di jalan yang penuh ridha-Nya. 

Sumber Refrensi

Al-Qur’an al-Karim

Ahmad bin Muhammad bin Ali al-Anshori, kifsysh tsnbih fi Syarah al-Tanbih, Dar al-Kitab al-Ilmiyah/jus 4/hal 426/bab sholat ‘idain

Ahmad bin Muhammad bin Ali bin Ja’far al-Haitami al-S’adi al-Anshori, bab al-Shiyal, al-Fatawa al-Fiqhiyah al-Kubro/Jus 4/ Hal 239

Imam An-Nasai, no. 1556; Ahmad, no. 11910.

Ceramah KH. Maimoen Zubair di Hadapan Syaikh Dr. Mahmud dan Syaikh Umar Rajab Dieb, di Pondok Pesantren al-Anwar 3,(02 Oktober 2020)

https://id.wikipedia.org/wiki/Masehi (diakses pada tanggal 27 desemeber 2024 M)

BACA JUGA :  Lagu Patriotik Nahdlatul Wathan
1
2
3
Artikulli paraprakAl-Malik; Sang Maha Raja dan Penguasa
Artikulli tjetërRESENSI RAWAI’U AL-BAYAN FI TAFSIRI AYATI AL-AHKAM

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini