Nama Kitab : “Riyadhu Ash- Sholihin Min Kalami Sayyidi Al- Mursalin”
Pengarang : Al- Imam Al- Allamah Abu Zakariya Yahya Muhyiddin bin Syaraf
An- Nawawi Ad- Dimasyqi.
Jum. Halaman : 560 Hlm
Penerbit : Daru Al- Mukhtar
Peresensi : M. Nuruddin
Sinopsis
Nama lengkapnya, “Riyadhu Ash-Sholihin Min Kalami Sayyidi Al-Mursalin”. Lafaz “riyadh” adalah bentuk jamak dari kata “roudhoh” yang bermakna taman. “Ash- Sholihin” bermakna orang-orang salih. Sedang “Sayyidu al-Mursalin” bermakna pemimpin para rasul, yang dalam hal ini dimaksudkan Nabi Muhammad ﷺ karena beliau memang menjadi penghulu para Nabi dan Utusan. Jadi makna bebas “Riyadhu Ash-Sholihin Min Kalami Sayyidi Al-Mursalin” adalah “Taman Orang-orang Salih yang Dipetik dari Sabda Pemimpin Para Rasul”, yakni Nabi Muhammad ﷺ. Penyerupaan (Tasybih) hadits Nabi dengan taman, barangkali didasarkan pada riwayat yang mengkatakan bahwa majelis ilmu yang membahas agama (Ad-dien) disebut-sebut Rasulullah ﷺ sebagai “Riyadhu Al- Jannah” (taman-taman surga).
Kitab ini ditulis oleh Imam An-Nawawi saat usia beliau kira-kira menjelang 40 tahun dan selesai pada hari Senin tanggal 4 Ramadhan tahun 670 H di Damaskus.
Kitab ini sangat penting bagi setiap muslim, paling dasar untuk dikaji, paling padat dan sangat baik untuk dijadikan bimbingan amal sehari-hari, serta memiliki muatan penting dalam berbagai tema sentral agama. Sebagaimana disampaikan penulisnya -Imam an-Nawawy- dalam muqaddimah kitab ini; Riyadhu Ahs- Shalihin dimaksudkan untuk mengumpulkan hadits-hadits yang sahih, yang dapat menjadi perintis jalan menuju akhirat, tuntunan adab lahir dan batin, menghimpun anjuran dan ancaman, latihan jiwa, didikan akhlak, obat hati, pemeliharaan badan dan lain-lain.
Kitab ini berisi hampir 2000 hadits yang dikelompokkan dalam bab-bab dan subbab-subbab tertentu. Sanadnya dibuang dan secara umum disisakan perawi shahabat saja. Hadits-haditsnya dipetik Imam An-Nawawi dari Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan An-Nasai, Sunan Abu Dawud, Sunan At-Tirmidzi, Sunan Ibnu Majah dan sejumlah kitab hadis yang lain.
An-Nawawi menggolongkan topik-topik kitab ini menjadi 19 bab, dan 372 subbab. Secara tidak sengaja, jumlah bab kitab ini hampir sama dengan jumlah hari dalam setahun. Artinya, jika dalam sehari dibahas satu bab, maka setahun insya Allah semuanya khatam. Ijtihad singkat Imam An-Nawawi dalam memahami dalil dan hadits dalam kitab ini tercermin dari pemilihan kalimat saat membuat judul-judul bab atau subbab.
Keistimewaan Kitab
Kitab Riyadhu Ash-Sholihin ini merupakan kitab yang paling bermanfaat, terkenal dan dapat diterima oleh semua kalangan. Kitab ini, diakui sangat besar manfaatnya bagi kaum muslimin, khusunya bagi mereka yang istiqomah berupaya mencapai kesempurnaan ubudiyyah (Penghambaan diri kepada Allah). Hal itu terjadi atas izin Allah karena beberapa hal:
Pertama, isi kandungannya yang memuat bimbingan yang dapat menata dan menumbuhkan jiwa serta melahirkan satu kekuatan yang besar untuk senantiasa berhias diri dengan ibadah yang dapat mengantarkannya kepada kebahagiaan dunia dan akhiratnya. Adz-Dzahabi merekomendasikan kitab ini bersama dengan Al-Qur’an, shahih Bukhari dan Sunan An-Nasai. Beliau menulis,
فَعَلَيْك يَا أَخِي بتدبُّر كِتَاب اللهِ، وَبإِدمَان النَّظَر فِي “الصَّحِيْحَيْنِ” و”سنن النسائي”، و”رياض النواوي” و”أذكاره”، تُفْلِحْ وَتُنْجِحْ
“Engkau wahai saudaraku, renungilah Kitabullah dan terus-meneruslah mengkaji Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan An-Nasai, Riyadhu Ash-Sholihin, dan Al-Adzkar. Niscaya engkau akan beruntung dan berhasil ” (Siyaru A’lami An-Nubala’, juz 1, hlm 89)
Seandainya ada kitab pdf rujukan bagi pesantren kecil2 di pelosok ada,mungkin sangat membantu kelancaran pendidikan madrasah di pelosok yg poto copi saja sulit.mungkin standard sp atau kitab kelas 1 ibtidak sampai 9.
sudah kami sediakan di kolom kurikulum, kitab yang diajarkan di pondok pesantren al-anwar.