Jargon Hubbul Wathon Minal Iman

Sebagai bangsa yang memiliki tumpah darah, tentu kita memiliki rasa cinta terhadap tanah air atau nasionalisme, karena cinta tanah air adalah sebagian dari iman, Hubbul Wathon Minal Iman.

Para santri dan kaum nahdliyyin memiliki sejarah gemilang akan berdirinya bangsa Indonesia, karena tokoh-tokoh perjuangan pada masa lampau memiliki ghirroh (semangat) kebangsaan yang berasal dari bilik-bilik pesantren.

Adalah KH. Abdul Wahab Chasbullah salah satu pencetus lahirnya syi’ir-syi’ir pergerakan kaum nahdliyyin. Di antara karyanya yang sampai hari ini masih terdengar bergelora di tengah-tengah masyarakat nahdliyyin adalah syi’ir tentang pemuda tanah air (Syubbanul Wathon) berjudul “Yaa Lal Wathon”.

Dari syi’ir ini, benih-benih cinta tanah air akhirnya tumbuh dan menjadi energi positif bagi masyarakat pribumi secara luas sehingga perjuangan tidak berhenti pada tataran wacana, tetapi pergerakan sebuah bangsa yang cinta tanah airnya untuk merdeka dari segala bentuk penjajahan.

Abdul Wahab Chasbullah telah membuktikan diri bahwa internalisasi semangat nasionalisme sangat efektif diwujudkan melalui ranah pendidikan. Bahkan dari syi’ir-syi’ir penumbuh semangat nasionalisme.

Hal ini dilakukan dengan masif di berbagai pesantren sehingga peran kalangan pesantren sendiri diakui oleh Dr. Soetomo (Bung Tomo) pada masa dulu sebagai lembaga yang sangat berperan dalam membangun keilmuan kokoh bagi bangsa Indonesia sekaligus dalam pergerakan nasional untuk mewujudkan kemerdekaan dan menjaga keutuhan bangsa hingga saat ini.

BACA JUGA :  Sumpah Pemuda, Indonesia, dan Islam
1
2
3
Artikulli paraprakKehidupan Manusia setelah Kematian
Artikulli tjetërSholawat dan Mauidhoh HUT Kemerdekaan RI ke-78 PP Al-Anwar 1 Sarang

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini