Surabaya Bergerak
Surabaya kenapa bisa bergerak, kerena di Surabaya banyak keturunan sunan Ampel, sunan Giri, orang-orang yang senang berjuang. KH. Wahab Hasbullah itu mantunya orang Surabaya yang aslinya Jombang. Yang punya gerakan itu adalah Mas Alwi (Sayyid KH. Alwi Abdul Aziz al-Zamadghon) orang NU dan Mas Mansyur (KH. Mas Mansyur) yang akhirnya masuk Muhammadiyah, tapi beliau asalnya NU mungkin tidak cocok aja. Dan dulu yang sering pergi ke Surabaya adalah Mbh Kholil kekek dari Gus Qoyum Lasem. Gus Qoyum bin Mansyur bin Kholil. Mbh Kholil dulu mondoknya di Sarang, orang yang pertama mondok dari Lasem ke Sarang pada zamanya, orang yang mampu mengorek kitab-kitab di Sarang, beliau adalah anak pak lurah, dan gara-gara mbh kholil mampu mengorek berbagai kitab akhirnya orang Lasem beper, akhirnya banyak orang Lasem yang anaknya di pondokkan di Sarang, dan ini berkahnya mbh kholil.
Yang bergerak kuat adalah Surabaya kerena banyak keturunan dari Sunan Ampel dan Sunan Giri, ada keturunan mbh Sulaiman Mojo Agung. Yang asli bergerak adalah Surabaya tanpa pondok pesantren, orang-orang yang bergerak seperti Mas Alwi, Mas Mansyur dan Hasan Gipo adalah orang-orang Gentelmen tidak mengandalkan pondok. Hasan Gipo orsng kaya, mas Alwi dan Mas Mansyur tidak kaya, Mas Mansyur asalnya Ndresmo, dan akhirnya munculah gerakan besar-besaran dan muncul Nahdlotul Waton, Nahdlotul Tujar, Tasfirul Afkar, dan Tasfirul Afkar yang menjadi embrionya NU.
Menuju Ke Mekkah
Wal hasil, dari ketiganya, akhirnya mendengarkan Raja Ibnu Saud di Arab Saudi ingin merubuhkan Qubbatul khodro atau ingin menghancurkan makam Rosulullah SAW dan juga ingin menghilangi Mazahibul al-Arba’ah selain Ahmad bin Hambal. Ketika mendengarkan Raja Ibnu Saud ingin menggempur akhirnya mengirim Komite Hijaz yang dibawah komando mbh Wahab Hasbullah. Di Mekkah mbh Wahab bertemu Syekh Asli tegal, disana mbh Wahab ditanya, lalu beliau menjawab, saya kesini ingin Sowan Raja Ibnu Saud yang ingin menggempur Qubbatul khodro dst, juga menginginkan Mazhab hanya satu yaitu Ahmad bin Hambal kita ingin menggagalkanya, dan mbh Wahab ditanya, apa kop-kopnya/Identitasnya/kumpulanya? Mbh Wahab menjawab, kopnya adalah Nahdlotul Waton, Syekhnya bilang, jangan Nahdlotul Waton, kamu nanti tidak kelihatan ke ulama’nya ganti Nahdltul Ulama’, jadi yang buat nama NU adalah orang Tegal katanya, ada juga yang memberi nama Raja Saud sendiri, allahu a’alam.