KIPRAH ULAMA
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, merdeka artinya bebas dari penghambaan, penjajahan, dan lain-lain; berdiri sendiri; tidak terkena atau lepas dari tuntutan; tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu; atau leluasa. Merdeka berarti bebas dari penjajahan, bebas dari tahanan, bebas dari kekuasaan, bebas intimidasi, bebas tekanan, dari nilai dan budaya yang mengungkung diri kita. Kemerdekaan keadaan (hal) berdiri sendiri (bebas, lepas, tidak terjajah lagi, dan sebagainya); kebebasan: adalah hak segala bangsa.
Kemerdekaan Bangsa Indonesia tercapai berkat jasa besar ulama, santri dan kaum muslimin, yang berperang melawan penjajah. Keringat dan darah banyak tertumpah dari kalangan umat Islam pada zaman revolusi, ketika Bangsa Indonesia menemukan rasa nasionalisme, Islamlah yang pertama kali mempeloporinya menjadi perekat perjuangan dengan slogan jihad fi sabillah hidup mulia atau mati syahid (‘isy kariman au mut syahidan). Bahkan semangat bersatu dan nasionalisme itu juga untuk membela kaum pribumi untuk melawan monopoli ekonomi bangsa asing. Maka tidak salah, ketika dasar Negara Indonesia sedang disusun oleh BPUPKI, para ulama menitipkan pesan agar negara mengakui Allah sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa. Inilah amanah para ulama pejuang bangsa yang tidak boleh kita lupakan, mereka berjuang, agar bangsa Indonesia menjadi bangsa beradab, bermartabat, berdikari, menjaga agamanya, dan menempatkan tauhid di tempat yang tinggi.
Selalu Membutuhkan Ulama Untuk Membangun Negara Indonesia
Negara ini akan selalu membutuhkan ulama untuk membangun Negara Indonesia yang beradab dan bermartabat, yang menuntun kepada kebenaran, kebaikan, serta memperingatkan mereka dari setiap keburukan, kesesatan dan kebinasaan.
Negara Indonesia tegak berdiri berkat upaya perjuangan para ulama. Oleh karenanya jika negeri ini ingin terus tegak dan semakin kuat, maka Bangsa Indonesia harus menghormati ulama, jika tidak maka kehancuran akan terjadi. Jika negeri ini ingin terus merdeka bebas dari imperialisme, maka bangsa ini harus menghormati ulama dan menjadikan pedoman dalam keputusan-keputusan penting. Peranan tokoh-tokoh Islam mengawal perjuangan merebut kemerdekaan hingga mempertahankannya serta mampu mengamankan akidah Islamiyah penduduk negeri ini. Hampir empat abad lamanya kaum penjajah memaksakan kekufurannya kepada bangsa yang mayoritas muslimin.
Tak bisa dipungkiri, perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia mengusir kaum imperialis (penjajah) dari tanah air tercinta tidak lepas dari peranan besar tokoh-tokoh Islam negeri ini. Bahkan, tidak sedikit pemuka Islam yang terjun langsung berada di lini depan memimpin perang hingga menjadi syuhada. Tidak itu saja, dari peranannya mengawal perjuangan merebut kemerdekaan hingga mempertahankannya, saat bangsa imperialis berusaha kembali bercokol di negeri ini. Selain itu, melalui kawalan para tokoh-tokoh Islam penerusnya, awal terbangunnya negeri ini sarat diwarnai nuansa Kemerdekaan Yang Sesungguhnya dan norma-norma hukum Islami, diantaranya ketika perumusan Undang Undang Dasar 1945. Bahkan hingga detik ini mereka tetap istiqomah mempertahankan eksistensi bangsa ini. Di sinilah perlunya kita memahami kiprah mereka untuk memantapkan keyakinan bahwa Islam beserta para pemimpinnya telah menyumbangkan andil cukup signifikan di masa perjuangan kemerdekaan, pembentukan negara berdaulat, hingga liku-liku perjalanan bangsa saat ini