Maiudoh Hasanah

Beliau al-Syaikh al-Habib Abdul Qodir bin Muhammad al-Mahdi bin Abdullah al-Umar al-Syathiri Memulai nasehat dengan mengucapkan Asslamualaikum serta pujian, sholawat dan salam untuk baginda nabi. mengajak kita untuk selalu bersukur karena sudah mendapat nikmat islam dan iman dan itu adalah nikmat yang sangat besar yang menjadi anugrah kepada kita. beliau menyampaikan pujian kedua kalinya  kepada allah karena beliau memperoleh nikmat bisa berkunjung ke al-anwar, makamnya para sholihin, pondok penuh barokah. beliau mendapati mbah moen (guru mulia) beliau berdoa semoga mbah moen bertempat di surganya allah, dan semoga kita dampat berkumpul setalah kita memperoleh umur panjang dari Allah SWT.

Sebagian dari nikmat Allah kita bisa berkumpul belajar di pondok pesantren yang penuh barokah ini, dan alhamdulillah  pondok ini, setelah kepergian guru mulia  sykhina Maimoen Zubair beliau meningglkan putra-putra alim, para penerus beliau, semoga para penerus memperoleh pertolongan dari Allah dan semoga menjadi pewaris terbaik dan semoga kalian juga menjadi para penerus.

Kami mendapat perintah dari para masyayikh dan guru-guru kami untuk berziarah ke tempat yang mulia, rumah-rumah mereka, makam-makam mulia. karena tempat yang pernah menjadi tempat singgah oleh orang sholih, maka Nur-nya, asror-nya pasti masih tertinggal di dalamnya. dan semoga kita mendapat asrornya.

Cerita keistimewan syakhina

Beliau bercerita ketika beliau berziarah kepada syakhina maimoen zubair. beliau (syekh abdul qodir) bercerita bahwa syekh maimoen punya keistimewan, punya kelebihan yang menjadi anugrah. seheingga, ketika beliau akan meninggal dunia, beliau memperoleh pengetahuan dari Allah SWT, mendapat khabar dari rosulullah SAW, sehinnga beliau juga berpesan; nanti kalau aku meninggal dunia di tanah haram (mekkah) kebumikanlah aku disana. Ketika berkunjung ke pondok pesantren al-Anwar yang penuh barokah, ketika datang kerumah beliau bertemu, seketika itu langsung dirangkul oleh Syakhina KH. Maimoen Zubair, ketika dirangkul beliau, habib berkata pada syakhina: Syakh, apabila panjenengn memperoleh umur panjang nantinya bisa bertemu lagi pada kesempatan yang akan datang. lantas Syakhina KH Maimoen Zubair berkata: aku punya keyakinan bahwa ini adalah akhir pertemuanku dengan mu, sampai beliua menangis menceritkan sosok Syakhina KH. Maimoen Zubair, dan akhirnya beliau dikebumikan di tempat yang mulia, atas wasiat Syakhina KHMaimoen Zubair semoga keberkahan diberikan kepada kita.

BACA JUGA :  Asyiknya Lalaran Alfiyah Ala Santri Al-Anwar

Begitulah para wali Allah SWT, mereka memperoleh pengetahuan dan marifat dari Allah SWT. kapan mereka akan meninggalkan bumi yang fana ini. kemuliaan tersebut juga Allah berikan kepada Syakhina KH. Maimoen Zubair, beliau menceritakan bahwa datuknya Al-Habib Umar al-Syatiri: beliau merupakan wali dari wali-walinya Allah SWT. juga memperoleh keistimewaan dari Allah SWT, pernah beliau berkata kepada ayanya (habib imam al-Mahdi ): nak, aku nanti, hari ini, jam ini, akan menghadap Allah SWT, berpindah dari rumah yang baik menuju rumah yang lebih baik. Itu para kekasih Allah memperoleh keistimewaan mengetahui kapan ajal akan menjemputnya.

1
2
3
4
5
Artikulli paraprakGEMA TAKBIR DI PONDOK PESANTREN AL-ANWAR 1 SARANG
Artikulli tjetërPUBLIKASI KEMESRAAN

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini