Kisah Inspiratif Para Ulama Salaf

Para ulama salaf telah banyak memberikan contoh tentang bagaimana pepatah ini diterapkan dalam kehidupan mereka. Berikut beberapa kisah singkat yang inspiratif:

  1. Umar bin Khattab

Umar bin Khattab, Khalifah kedua, yang terkenal dengan kesederhanaan dan keteladanannya. Terdapat kisah dalam kitab Tahdzib al-Kamal karya Imam al-Mizzi dan kitab Hilyat al-Auliyaa  karya Imam Abu Nu’aim al-Isfahani: Suatu ketika, Sayyidina Umar mendengar seseorang menyebutkan kesalahannya. Lalu ia berkata,

أَحَبُّ النَّاسِ إِلَيَّ مَنْ أَهْدَى إِلَيَّ عُيُوبِي

“Orang yang paling aku cintai adalah yang menunjukkan kesalahanku.”

Sayyidina Umar selalu introspektif dan berusaha memperbaiki diri tanpa merasa lebih baik dari orang lain.

  1. Imam Syafi’i

Dalam kitab Manaqib al-Syafi’i karya Imam al-Baihaqi, beliau bercerita bahwa Imam Syafi’i adalah teladan dalam keikhlasan. Imam Syafi’i pernah berkata,

وَدِدْتُ أَنَّ النَّاسَ تَعَلَّمُوا هَذَا العِلْمَ وَلَمْ يُنْسَبْ إِلَيَّ مِنْهُ حَرْفٌ

“Aku ingin orang mempelajari ilmu ini, dan tidak ada satu huruf pun yang dikaitkan padaku.”

Keikhlasan ini menunjukkan betapa ia selalu fokus pada perbaikan diri. Ikhlas dalam memberikan ilmu tanpa merasa lebih unggul dari orang lain.

BACA JUGA :  Sulam Bedak Menurut Hukum Islam
1
2
3
4
5
Artikulli paraprakMENGGUNAKAN BARANG GADAI
Artikulli tjetërPENGAGUNGAN ANTARA IBADAH DAN ETIKA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini