Tujuan Jin untuk menyesatkan Manusia
Terkait definisi jin ulama berbeda pendapat. Sebagian berpendapat jin adalah entitas tak kasat mata yang terbuat dari api. Menurut salah satu pendapat jin adalah arwah-arwah yang menyendiri. Sebagian mengatakan, jin adalah nyawa manusia yang terpisah dari raganya dan mempunyai akal masing-masing, mampu berubah menjadi apapun dan sanggup mengerjakan sesuatu yang berat yang tidak dapat manusia lakukan dalam waktu sekejap. (Tuhfatul Muhtaj fi Syarhi al-Minhaj)
Bentuk-bentuk jin
- bersayap dan bisa terbang bersama sayapnya
- berbentuk ular
- bisa bebas, pergi ke mana-mana dan mampu melepaskan kekuatannya untuk berubah-ubah semaunya.
Perubahan bentuk yang jin lakukan semata-mata adalah untuk menyesatkan manusia dengan kebohongan yang mereka buat-buat.
حاشية الجمل على شرح المنهج = فتوحات الوهاب بتوضيح شرح منهج الطلاب ٤/١٧٧ — الجمل (ت ١٢٠٤)
(فَائِدَةٌ) الْجِنُّ أَجْسَامٌ هَوَائِيَّةٌ وَنَارِيَّةٌ أَيْ يَغْلِبُ عَلَيْهِمْ ذَلِكَ فَهُمْ مُرَكَّبُونَ مِنْ الْعَنَاصِرِ الْأَرْبَعَةِ كَالْمَلَائِكَةِ عَلَى قَوْلٍ وَقِيلَ أَرْوَاحٌ مُجَرَّدَةٌ وَقِيلَ نُفُوسٌ بَشَرِيَّةٌ مُفَارِقَةٌ عَنْ أَبْدَانِهَا وَعَلَى كُلٍّ فَلَهُمْ عُقُولٌ وَفَهْمٌ وَيَقْدِرُونَ عَلَى التَّشْكِيلِ بِأَشْكَالٍ مُخْتَلِفَةٍ وَعَلَى الْأَعْمَالِ الشَّاقَّةِ فِي أَسْرَعِ زَمَنٍ وَصَحَّ خَبَرٌ أَنَّهُمْ ثَلَاثَةُ أَصْنَافٍ ذُو أَجْنِحَةٍ يَطِيرُونَ بِهَا وَحَيَاةٍ وَآخَرُونَ يَحِلُّونَ وَيَظْعَنُونَ قَالَ الشَّافِعِيُّ ﵁ وَمَنْ زَعَمَ أَنَّهُ رَآهُمْ رُدَّتْ شَهَادَتُهُ وَعُزِّرَ لِمُخَالَفَتِهِ الْقُرْآنَ وَحَمَلَ بَعْضُهُمْ كَلَامَ الشَّافِعِيِّ عَلَى زَاعِمِ رُؤْيَةِ صُوَرِهِمْ الَّتِي خُلِقُوا عَلَيْهَا وَالْجُمْهُورُ عَلَى أَنَّ مُؤْمِنِيهِمْ مُثَابُونَ وَيَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَقَوْلُ أَبِي حَنِيفَةَ لَا يَدْخُلُونَهَا وَثَوَابُهُمْ النَّجَاةُ مِنْ النَّارِ بِالْعَوَافِي رَدَّهُ اهـ حَجّ بِاخْتِصَارٍ
Salah satu dalil jin yang suka berdusta adalah hadist Abu Hurairah yang bertemu jin kemudian mendapatkan informasi keutamaan ayat kursi. Lalu Abu Hurairah melapor kepada Rasulullah SAW dan beliau mengatakan bahwa kali ini setan benar padahal mereka sering berdusta.
Rasulullah SAW bersabda saat itu,
أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوب
“Adapun kala itu ia berkata benar, namun asalnya dia (jin) adalah pendusta.”
Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan hadits ini dan memberikan faidah bahwa hukum asalnya jin suka berdusta, beliau berkata,
ﻭﺃﻧﻬﻢ – ﺃﻱ ﺍﻟﺠﻦ – ﻳﺴﺮﻗﻮﻥ ﻭﻳﺨﺪﻋﻮﻥ
“Bahwasanya mereka yaitu jin, suka mencuri berita (kemudian berbohong) dan menipu.